Penggolongan Subjek Penelitian A. Penggolongan Subjek Berdasarkan Prestasi Akademik

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. ANALISA DATA 1. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 120 orang, dimana sampel dibagi menjadi 2 yaitu 67 orang sampel penelitian untuk siswa Tionghoa dan 53 orang sampel penelitian untuk siswa Non-Tionghoa. Dari tiap-tiap program diperoleh gambaran mengenai ciri-ciri sampel penelitian, meliputi suku.

a. Gambaran Penelitian Berdasarkan Suku

Sampel dalam penelitian ini melibatkan dua suku yaitu Tionghoa dan Non- Tionghoa. Berikut ini tabel penyebaran sampel berdasarkan suku : Tabel 5. Gambaran Subjek Berdasarkan Suku Suku Siswa N Persentase Tionghoa 67 55,8 Non-Tionghoa 53 44,16 Total 120 100 Tabel 5 menunjukkan jumlah subjek siswa Tionghoa lebih banyak, dimana jumlah subjek siswa Tionghoa berjumlah 67 orang 55,8. Sedangkan jumlah siswa Non-Tionghoa berjumlah 53 orang 44,16. 2. Penggolongan Subjek Penelitian 2.A. Penggolongan Subjek Berdasarkan Prestasi Akademik Adapun yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa WR. Supratman 2 kelas IV, V dan VI dengan prestasi akademik diatas rata- rata, rata-rata dan dibawah rata-rata. Menggolongkan siswa ke dalam prestasi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA akademik diatas rata-rata, rata-rata dan dibawah rata-rata berdasarkan perhitungan statistik terhadap nilai rata-rata rapor siswa. Penggolongan subjek dilakukan ke dalam tiga kategori tersebut dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Tabel 6. Pengkategorisasian Rumus Kategorisasi X M- 1 SD Dibawah rata-rata M-1SD X M+ 1 SD Rata-rata X ≥ M+ 1 SD Diatas rata-rata Dari hasil pengolahan statistika sebanyak 120 siswa diperoleh Mean = 82.9 dengan SD = 7.4 berdasarkan hal tersebut diperoleh perhitungan : Tabel 7. Kategorisasi Subjek Berdasarkan Nilai Rata-rata Rapor X 75.5 Dibawah rata-rata 75.5 X 90.3 Rata-rata X ≥ 90.3 Diatas rata-rata Berdasarkan kategori data dari 120 siswa, maka dapat digolongkan bahwa siswa yang memiliki prestasi akademik dibawah rata-rata memiliki nilai rapor dibawah 75.5, siswa yang memiliki prestasi akademik rata-rata antara 75.5 dan 90.3, dan siswa yang memiliki prestasi akademik diatas rata-rata yang memiliki nilai rapor di atas 90.3. Hal ini ditetapkan berdasarkan observasi dilapangan bahwa setiap guru memiliki standar penilaian masing-masing mengenai keberhasilan maupun kegagalan, sehingga pihak sekolah tidak menetapkan standar nilai yang berlaku disekolah. Oleh karena itu, untuk menetapkan prestasi akademik yang dibawah rata-rata, rata-rata dan diatas rata-rata, maka dalam penelitian ini peneliti melakukan pengkategorisasian seperti diatas. Total subjek penelitian yang terlibat dalam penelitian ini adalah 120 orang. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tabel 8. Kategorisasi Prestasi Akademik Prestasi Akademik Tionghoa Non-Tionghoa Prestasi dibawah rata-rata 11 9.16 7 5.83 Prestasi rata-rata 37 30.8 43 35.8 Prestasi diatas rata-rata 18 15 4 3.33 Dari tabel 8 menunjukkan bahwa siswa yang memiliki prestasi akademik dibawah rata-rata lebih tinggi pada subjek Tionghoa, dimana subjek Tionghoa berjumlah 11 orang dan Non-Tionghoa berjumlah 7 orang. Siswa yang memiliki prestasi akademik rata-rata lebih tinggi pada subjek Non-Tionghoa, dimana subjek Tionghoa berjumlah 37 orang dan Non-Tionghoa berjumlah 43 orang. Dan siswa yang memiliki prestasi akademik diatas rata-rata lebih tinggi pada subjek Tionghoa, dimana subjek Tionghoa berjumlah 18 orang dan subjek Non-Tionghoa berjumlah 4 orang. 2.B. Penggolongan Subjek Berdasarkan Pola Asuh Peneliti menggunakan skala pola asuh untuk mengungkap jenis pola asuh yang didapat oleh masing-masing subjek penelitian, yaitu melalui aspek warmth, control dan communication. Untuk menggolongkan subjek kedalam salah satu jenis pola asuh yaitu authoritative, authoritarian, permissive dan uninvolved yaitu dengan menggunakan rumus z score : Z = Keterangan : Z = dasar kategorisasi X = Skor Subjek Mean = Rata-rata setiap aspek UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SD = Deviasi standar skor Dengan menggunakan nilai Z = 0,5. Dalam distribusi populasi teoritis, harga Z yang lebih besar dari 0,5 hanya dimiliki oleh 39 populasi. Maka dapat dikatakan peluang memperoleh harga Z yang lebih besar dari 0,5 hanyalah 39. Oleh karena itu nilai Z yang digunakan adalah 0,5. Kategorisasi jenis pola asuh didasarkan pada tinggi atau rendahnya setiap skor aspek pola asuh yaitu warmth, control dan communication. Diketahui mean aspek warmth adalah 4,47 dengan SD = 0,84 dan menggunakan skor Z 0,5. Maka : 0,5 = X skor subjek X – 4,47 0,84 skor subjek X = 0,5 0,84 + 4,47 skor subjek = 4,8 Dapat disimpulkan bahwa subjek dengan X skor subjek ≥ 4,8 dikategorisasikan sebagai skor aspek warmth yang tinggi dan subjek yang memiliki X skor subjek Diketahui mean pada aspek control adalah 5,52 dengan SD = 0,745 dengan menggunakan skor Z 0,5. Maka : ≤ 4,8 dikategorisasikan sebagai skor aspek warmth yang rendah. 0,5 = X skor subjek X – 5,52 0,475 skor subjek X = 0,5 0,745 + 5,52 skor subjek = 5,7 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dapat disimpulkan bahwa subjek yang memiliki X skor subjek ≥ 5,7 dikategorisasikan sebagai skor aspek control tinggi dan subjek yang memiliki X skor subjek Diketahui mean aspek communication adalah 6,69 dengan SD = 1,471 dengan menggunakan skor Z= 0,5. Maka : ≤ 5,7 dikategorisasikan sebagai skor aspek control rendah. 0,5 = X skor subjek X – 6,69 1,471 skor subjek X = 0,5 1,471 + 6,69 skor subjek = 7 Dapat disimpulkan bahwa subjek yang memiliki X skor subjek ≥ 7 dikategorisasikan sebagai skor aspek communication tinggi dan subjek yang memiliki X skor subjek Dari perhitungan diatas kategorisasi skor aspek pola asuh dapat dilihat melalui tabel berikut : ≤ 7 dikategorisasikan dengan skor communication rendah. Tabel 9. Kategorisasi Skor Aspek Pola Asuh Aspek Kategorisasi Aspek Warmth Tinggi X ≥ 4,8 Rendah X ≤ 4,8 Aspek Control Tinggi X ≥ 5,7 Rendah X ≤ 5,7 Aspek Communication Tinggi X ≥ 7 Rendah X ≤ 7 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Menentukan tipe atau jenis pola asuh authoritative, authoritarian, permissive dan uninvolved dapat dilihat melalui tabel berikut : Tabel 10. Kategorisasi jenis pola asuh Aspek Pola Asuh Warm Tinggi Rendah Control Tinggi Rendah Communication Tinggi Rendah Authoritative √ √ √ Authoritarian √ √ √ Permissive √ √ √ Uninvolved √ √ √ Tabel 11. Kategorisasi Pola Asuh Etnis Authoritarian Authoritative Permissive Uninvolved Tionghoa 7 5.83 24 20 3 2.5 7 5.83 Non-Tionghoa 1 0.83 19 15.8 119.16 5 4.16 Jumlah 8 43 14 12 Dari tabel 11 dapat dilihat bahwa Tionghoa lebih banyak pada pola asuh authoritarian, dimana subjek Tionghoa berjumlah 7 orang dan Non-Tionghoa berjumlah 1 orang. Pada pola asuh authoritative subjek Tionghoa berjumlah lebih banyak, dimana subjek Tionghoa berjumlah 24 orang dan Non-Tionghoa berjumlah 19 orang. Pada pola asuh permissive subjek Non-Tionghoa berjumlah lebih banyak, dimana Tionghoa berjumlah 3 orang dan Non- Tionghoa berjumlah 11 orang. Pada pola asuh uninvolved subjek Tionghoa lebih banyak, dimana Tionghoa berjumlah 7 orang dan Non-Tionghoa berjumlah 5 orang

3. Hasil Analisis Data