Latar Belakang Pananggulangan Kejahatan Mayantara (Cyber Crime) Dalam Perspektif Hukum Pidana (Studi Di Direktorat Reserse Kriminal Kepolisian Daerah Sumatera Utara).

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi informasi dan media elektronika telah mengubah perilaku masyarakat dan peradaban manusia secara global. Perpaduan antara media elektronika dan teknologi informasi telah memacu percepatan globalisasi yang mana dunia menjadi tanpa batas borderless dan menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung dengan cepat. Teknologi informasi saat ini menjadi pedang bermata dua, karena selain memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan peradaban dunia, sekaligus menjadi sarana efektif perbuatan melawan hukum. 1 Penggunaan komputer dengan telekomunikasi melahirkan suatu fenomena yang mengubah konfigurasi model komunikasi konvensional face to face, dengan melahirkan kenyataan dalam dimensi ketiga. Jika dimensi pertama adalah kenyataan keras dalam kehidupan empiris manusia hard reality, demensi kedua Teknologi informasi dan media elektronika menjadi simbol pelopor yang akan mengintegrasikan seluruh sistem dunia, baik dalam aspek sosial, budaya, ekonomi dan keuangan. Dari sistem-sitem kecil lokal dan nasional, proses globalisasi dalam tahun tahun terakhir bergerak cepat, bahkan terlalu cepat menuju suatu sistem global. Dunia akan menjadi global village yang menyatu, saling mengetahui dan terbuka, serta sangat bergantung satu sama lain. 1 Ahmad M. Ramli, Cyber Law Dan Haki Dalam Sistem Hukum Di Indonesia, Bandung ; PT Refika Aditama, 2004, hal. 1. 1 Universitas Sumatera Utara merupakan kenyataan dalam kehidupan simbolik dan nilai-nilai yang dibentuk soft reality maka dengan dimensi ketiga dikenal kenyataan maya virtual rality yang melahirkan suatu format masyarakat lainnya. Berkenaan dengan perkembangan teknologi, dewasa ini seperti kemajuan dan perkembangan teknologi informasi melalui internet Inter – Connection Network, peradaban manusia dihadapkan pada fenomena baru yang mampu mengubah hampir setiap aspek kehidupan manusia. Pembangunan dibidang teknologi informasi dengan segala aspek pendukungnya diharapkan akan membawa dampak positif bagi kehidupan manusia, yang pada akhirnya akan bermuara pada terciptanya peningkatan kesejahteraan umat manusia.Kemajuan dan perkembangan teknologi, khususnya telekomunikasi, multimedia dan teknologi informasi telematika pada akhirnya dapat merubah tatanan organisasi dan hubungan sosial kemasyarakatan. 2 Kemajuan dibidang teknologi akan berjalan bersamaan dengan munculnya perubahan-perubahan didalam masyrakat dapat mengenai nilai sosial, kaidah kaidah sosial, pola-pola peri kelakuan, organisasi dan susunan lembaga kemasyarakatan. Cicero mengatakan “ ubi societies ibi ius” dimana ada masyarakat disitu ada hukum. Hal ini tidak dapat dihindari, karena fleksibilitas dan kemampuan telematika dengan cepat memasuki berbagai aspek kehidupan manusia. 3 2 Didik M. Arief Mansyur, dan Elisatris Gultom, Cyber Lawaspek Hukum Teknologi Informasi, Bandung; Reflika Aditama, 2009, Hal. 2. 3 Ermansjah Djaja, Penyelesaian Sengketa Hukum Teknologi Informasi Dan Transaksi Elektronika, Yogyakarta; Pustaka Timur, 2010, Hal. 12. Berkaitan dengan adagium yang berbunyi “dimana Universitas Sumatera Utara ada manusia, disitu ada kejahatan” mengingat kejahatan itu setua usia kehidupan manusia, maka tingkat dan ragam kejahatan juga mengikuti realitas perkembangan kehidupan manusia. Teori ini terbukti, bahwa semakin maju dan modern kehidupan manusia, maka semakin maju dan modern pula jenis modus operandi kejahatan yang terjadi ditengah masyarakat. Realitas perkembangan kehidupan masyarakat disatu sisi memperlihatkan potret yang sebenarnya, bahwa setiap tahapan perkembangan yang terjadi ditengah perubahan sosial bisa diniscayakan diikutiu dengan berbagai kenyataan lain yang kurang menyenangkan, sebab keadaan yang kurang menyenangkan ini adalah berbentuk perilaku yang menyimpang kejahatan. Sulit diingkari bahwa didalam setiap perubahan, pastilah ada komunitas yang gagal beradaptasi dengan transformasi yang terjadi. Kegagalan beradaptasi ini merupakan cerminan dari pluralitas masyrakat yang memang diantara pelaku sosial ini tidak selalu sama kapabilitas ekkonomi, moral dan psikkologinya. Ada individu atau sekelompok orang yang bisa dengan mudah beradaptasi dengan perubahan tersebut tanpa harus meninggalkan norma – norma yang berlaku dan mengikatnya, tetapi ada juga individu atau komunitas yang gagal menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Dalam setiap perubahan pastilah melahirkan beragam sikap dan perilaku, ada bentuk sikap yang menyetujui dan menikmati perubahan tersebut, ada yang mengabsolutkannya, ada yang secara radikal menolaknya, yang lain berusaha memilah antara yang baik dan yang buruk. Universitas Sumatera Utara Teknologi telah mengubah pola kehidupan manusia diberbagai bidang, sehingga secara langsung telah mempengaruhi munculnya perbuatan hukum baru dimasyarakat. Bentuk-bentuk perbuatan hukum itu perlu mendapat penyesuaian, seperti melakukan harmonisasi terhadap beberapa perundang-undangan yang sudah ada, mengganti jika tidak sesuai lagi dan membentuk ketentuan hukum baru. 4 Hukum dibutuhkan oleh masyarakat untuk menjadi lawan utama dari kejahatan atau hukum esensinya merupakan norma yang diidealkan menjadi senjata dalam menghadapi kejahatan yang sedang terjadi dan berkembang dalam masyarakat. Norma hukum hadir dalam kehidupan masyarakat sangat penting, karena dimensi fungsinya yang bukan hanya mencegah tetapi juga menindak perilaku asusila, merugikan sesama, dan membahayakan masa depan peradaban manusia. Kejahatan dunia maya cyber crime merupakan salah satu bentuk dimensi baru dari kejahatan masa kini yang mendapat perhatian yang sangat luas Salah satu dampak yang paling besar disela-sela perubahan global itu adalah munculnya kejahatan transnasional yang dapat melintasi batas-batas yurisdiksi dari tiap negara, yang disebut dalam berbagai literatur buku di Indonesia sebagai kejahatan mayantara cyber space atau dalam literatur lain disebut Cyber Crime, kejahatan dunia maya dapat disebut sebagai harga mahal dari suatu perubahan masyarakat global yang tingkat perkembangannya melebihi eksistensi hukum atau perkembangan hukum itu sendiri. 4 Syamsul Muarif, Menunggu Lahirnya Cyber Law, dalam httpwww.cybernews.cbn.id, akses tanggal 18 oktober 2010, 22.00 Wib. Universitas Sumatera Utara dari dunia internasional. Munculnya cyber crime merupakan suatu fenomena yang memerlukan penanggulangan secara cepat dan akurat. Penanganan dengan hukum pidana merupakan salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk mengatasi jenis kejahatan baru ini terutama dengan kebijakan kriminalisasi yang tepat dengan memperhatikan segala aspek mulai dari pertanggung-jawaban pidana, aspek yurisdiksi, pemidanaan sampai dengan perbaikan terhadap ketentuan perundang-undangan yang sudah ada, dan penyusunan undang-undang khusus mengenai tindak pidana cyber crime. Dari pemaparan latar belakang di atas dapatlah ditarik suatu perumusan permasalahan sebagai berikut:

B. Permasalahan