Kejahatan Mayantara Dalam Undang-Undang No 19 Tahun 2002

Pasal 55 mengkriminalisasi perbuatan yang dapat menimbulkan gangguan fisik elektromagnetik terhadap penyelenggara telekomunikasi Pasal 38 UU Telekomunikasi. Pasal 55 juncto Pasal 38 berkaitan dengan kerahasiaan, integritas dan keberadaan data dan sistem telekomunikasi, namun pasal ini tidak secara tegas menyebutkan untuk kegiatan di dunia maya internet. Pasal 56 juncto Pasal 40: Barang siapa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 lima belas tahun. Pasal 56 melarang setiap orang melakukan kegiatan penyadapan atas informasi yang disalurkan melalui jaringan telekomunikasi dalam bentuk apapun Pasal 40 UU Telekomunikasi. Penjelasan Pasal 40 menyatakan Yang dimaksud dengan penyadapan dalam pasal ini adalah kegiatan memasang alat atau perangkat tambahan pada jaringan telekomunikasi untuk tujuan mendapatkan informasi dengan cara tidak sah. Hal ini tidak relevan dengan tindak pidana cyber crime yang dapat melakukan intersepsi atau penyadapan Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik dalam suatu Komputer danatau Sistem Elektronik Illegal interception melalui internet tanpa harus memasang alat tambahan.

2. Kejahatan Mayantara Dalam Undang-Undang No 19 Tahun 2002

Tentang Hak Cipta Suatu program atau data mempunyai nilai puluhan kali lipat dibandingkan nilai dari komputer atau media lainnya dimana data atau program tersebut Universitas Sumatera Utara tersimpan yang menjadikan banyak orang yang ingin mengambilnya secara tidak sah untuk disalah gunakan atau diambil manfaat tanpa izin pemiliknya. Karya yang bermuatan hak cipta di internet seperti news stories, sofware, novel, screen plays, grafik, gambar, usenet, massege dan bahkan email dapat secara mudah diduplikasikan dan disebarkan keseluruh dunia oleh siapapun hal ini yang kemudian menjadi ancaman bagi keberadaan perlindungan hak cipta di internet. 67 1 Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 2 tanpa persetujuannya menyewakan Ciptaan yang bukan karyanya untuk kepentingan yang bersifat komersial, atau Pasal 49 ayat 1 Menurut Pasal 1 angka 8 Undang-Undang No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, bahwa program komputer adalah sekumpulan instruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema ataupun bentuk lain yang apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi khusus atau untuk mencapai hasil yang khusus, termasuk persiapan dalam merancang instruksi- instruksi tersebut. pengaturan perbuatan yang berhubungan dengan tindak pidana teknologi informasi dalam UU Hak Cipta berhubungan dengan perbuatan pembajakan dan peredaran program komputer sebagaimana sebagaimana diatur dalam Pasal 72 ayat 1, 2 dan 3 Undang-Undang Hak Cipta yaitu: Pasal 72: 67 Yusran Isnaini, Hak Cipta dan Tantangannya Di Era Cyber Space, Jakarta; Ghalia Indonesia, 2009, hal. 3. Universitas Sumatera Utara pihak lain yang tanpa persetujuan pemilik hak cipta membuat, memperbanyak, atau menyiarkanrekaman suara danatau gambar pertunjukan, dan ayat 2 yang tanpa persetujuan pemilik hak cipta memperbanyak danatau menyewakan karya rekaman suara atau rekaman bunyi; 2 Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait.sebagaimana dimaksud pada ayat 1; 3 Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu Program Komputer. 68 68 Undang-Undang No 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. Penjualan software bajakan yang sangat murah dibandingkan harga aslinya mengakibatkan semakin berkembangnya produk software bajakan dimana-mana. Harga program komputersoftware yang sangat mahal bagi warga Negara Indonesia merupakan peluang yang cukup menjanjikan bagi para pelaku bisnis guna menggandakan serta menjual software bajakan dengan harga yang sangat murah. Maraknya pembajakan software di Indonesia yang terkesan “dimaklumi” tentunya sangat merugikan pemilik Hak Cipta. Kejahatan cyber crime sebagaimana diatur dalam Pasal 72 di atas belum mencakup perlindungan terhadap objek hak cipta lainnya yang ada dalam aktivitas dunia maya. Pelanggaran hak cipta seperti download lagu dan musik dengan pemanfaatan internet dan fasilitas penggunaan ringtone sebagai alat komunikasi telepon seluler terus berkembang dilain pihak pembajakan hak cipta melalui E book, digital library, penggunaan link dan hyperlink di internet juga tidak diatur. Universitas Sumatera Utara

3. Kejahatan Mayantara Dalam Undang – Undang No 44 Tahun 2008