Total Debt to Total Assets Ratio Total Debt to Equity Ratio

2. Analisis Perkembangan Ratio Leverage

Tabel 4.2. Perubahan Ratio Leverage Rasio Leverage Tahun Rata - rata 2001 2002 2003 2004 2005 Total Debt to Total Ratio 22 25 32 12 13 20,8 Total Debt to Equity Ratio 47 53 124 16 18 51,6 Sumber : Laporan Keuangan PT. PLN Persero Cabang Medan

a. Total Debt to Total Assets Ratio

Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang. Pada tahun 2001 debt ratio perusahaan adalah 22 yang berarti bahwa untuk tahun 2003 persentase aktiva yang didanai dari hutang adalah sebesar 22 . Dari hasil perhitungan rasio pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai dari debt ratio secara keseluruhan nilai debt rasio perusahaan tidak terlalu rendah yaitu dengan rata-rata 20,8 dimana nilai ideal dari rasio ini adalah 50 yang artinya hutang perusahaan melebihi aktiva perusahaan. Hutang perusahaan yang terlalu besar sangat berbahaya bagi perusahan, karena hutang yang besar menunjukkan resiko yang besar. Pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2002, debt ratio perusahaan relatif stabil sedangkan pada tahun 2003 debt ratio mengalami sedikit peningkatan . Pada tahun 2004 debt ratio mengalami penurunan sebesar 12,5 tapi pada tahun 2005 debt ratio kembali mengalami peningkatan sebesar 13,4 Dari hasil analisis diketahui bahwa kemampuan perusahaan menjamin total hutang dengan jumlah aktiva dapat dikatakan baik. Perkembangan perusahaan dari tahun 2001 – 2005 mengalami penurunan.Akan tetapi, dalam persen Universitas Sumatera Utara secara kuantitatif rasio hutang terhadap aktiva perusahaan semakin menurun. Semakin menurun angka rasio ini maka semakin besar aktiva yang dijadikan jaminan hutang.

a. Total Debt to Equity Ratio

Rasio ini menunjukkan persentase dana oleh pemegang saham terhadap pinjaman. Semakin tinggi rasio semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan itu sendiri. Dari hasil perhitungan rasio solvabilitas. Pada tabel 4.2 debt equity perusahaan bernilai positif karena ekuitas atau modal perusahaan bernilai positif. Ekuitas perusahaan bernilai positif disebabkan oleh keuntungan yang terus menerus dialami perusahaan dari tahun ke tahun. Perkembangan perusahaan dari tahun 2001 sampai dengan 2005 mengalami penurunan. Semakin menurun angka rasio ini maka semakin besar ekuitas yang dijadikan jaminan hutang. 3. Analisis Perkembangan Rasio Akitivitas Tabel 4.3. Perubahan Rasio Aktivitas