Pengertian Rasio Keuangan Keterbatasan Analisa Rasio Keuangan

dapat juga menyediakan informasi mengenai perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.

E. Analisis Rasio Keuangan

1. Pengertian Rasio Keuangan

Dari hasil analisis rasio, dapat diketahui posisi keuangan perusahaan yang berkaitan dengan masalah likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan. Beberapa pengertian analisa rasio keuangan menurut para ahli ekonomi adalah sebgai berikut : a. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan Harahap, 2002: 297 b. Rasio keuangan merupakan upaya menstandarisasikan data keuangan agar menghasilkan perbandingan yang berguna Martin, 1997: 504. Berdasakan sumber datanya maka angka rasio dibagi atas 3 yaitu : Riyanto, 2001: 330. 1 Rasio-rasio neraca balance sheet Ialah rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca misalnya current ratio, acid test ratio, current assets to total assets ratio, current liabilities to total assets ratio, dan lain sebagainya. Universitas Sumatera Utara 2 Rasio-rasio laporan laba rugi income statements ratio Merupakan rasio yang disusun dari data yang berasal dari income statements, misalnya gross profit margin, net operating margin, operating ratio dan lain sebagainya. 3 Rasio-rasio antar laporan Merupakan rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca dan lainnya berasal dari Income Statements, misalnya assets turnover, inventory turnover, receivables turnover dan lain sebagainya. Laporan keuangan perusahaan yang akan dianalisis penulis pada penelitian ini hanya terbatas pada laporan laba rugi dan neraca. Ini disebabkan karena pembahasan dalam skripsi ini menggunakan analisis rasio keuangan.

2. Rasio Keuangan

a. Rasio Likuiditas

Perusahaan yang kekuatan membayarnya besar sehingga mampu memenuhi segala kewajiban jangka pendeknya dikatakan bahwa perusahaan itu likuid. Jika menyangkut dengan kewajiban kepada pihak luar kreditur dinamakan likuiditas badan usaha, dan jika menyangkut dengan kewajiban untuk menyelenggarakan proses produksi, maka dinamakan likuiditas perusahaan. Masalah likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban dengan masalah Universitas Sumatera Utara kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Syamsuddin 2001: 41 bahwa likuiditas merupakan indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya untuk mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas. Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang jangka pendeknya dari aktiva lancarnya. Rasio likuiditas yang dipakai dalam penelitian adalah: 1 Current Ratio Merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditur jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo utang. s liabilitie Current Assets Current Ratio Current  Current Ratio yang rendah biasanya menunjukkan masalah dalam likuiditas. Sebaliknya suatu perusahaan yang current rationya terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana yang menganggur midle money yang pada akhirnya dapat mengurangi Universitas Sumatera Utara kemampulabaan perusahaan. Current Ratio 200 kadang-kadang sudah memuaskan bagi suatu perusahaan. 2 Cash Ratio Rasio ini mengukur kemampulabaan perusahaan membayar utang lancarnya dengan kas atau yang setara kas. Semakin tinggi rasio menunjukkan hasil yang semakin baik. s Liabilitie Current Securities Maketable Cash Ratio Cash   3 Quick Test Ratio Rasio ini merupakan aktiva lancar dikurangi persediaan untuk membayar kewajiban lancar. Rasio ini memberikan indikator yang lebih baik dalam melihat likuiditas perusahaan dibandingkan dengan rasio lancar, karena penghilangan unsur persediaan memerlukan jangka waktu yang agak lama untuk dikonversi menjadi kas. Pembayaran dimuka kadang-kadang juga tidak bisa dikonversi menjadi kas. Lancar Kewajiban Persediaan Lancar Aktiva Ratio Test Quick   4 Net Working Capital Net Working Capital merupakan rasio modal kerja bersih digunakan untuk mengetahui rasio modal bersih terhadap kewajiban lancar. Lnacar Kewajiban Lancar Kewajiban Lancar Aktiva Capital Working Net   Universitas Sumatera Utara

b. Rasio Leverage

Rasio Leverage mengukur tingkat solvabilitas suatu perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya seandainya perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasi. Dengan kata lain bahwa rasio leverage ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua jangka pendek dan jangka panjangnya. Rasio Leverage ini mempunyai manfaat yaitu: 1. Agar para pemberi kredit dapat melihat batas keamanan pemberian kredit margin of safety yang akan diberikan kepada pemilik perusahaan. 2. Dengan mengumpulkan dana melalui hutang, pemilik memperoleh wewenang pengawasan perusahaan hanya dengan investasi kecil. 3. Apabila perusahaan memperoleh laba yang lebih besar dari beban bunga atas pinjamannya, maka keuntungan bagi pemilik modal sendiri menjadi semakin besar. Penggunaan leverage didalam perusahaan tidak selamanya mendapat laba karena jika besar laba perusahaan di bawah beban bunga pinjaman, maka perusahaan tidak dapat melaksanakan kewajibannya atau kekurangan bunga pinjaman yang harus dibayar oleh pemilik modal sendiri. Universitas Sumatera Utara Rasio-rasio leverage yang digunakan dalam penelitian adalah: 1 Total Debt to Total Asset Ratio Rasio ini memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki seluruh kekayaan yang dimiliki. Semakin tinggi presentasenya cenderung semakin besar resiko keuangan bagi kreditor maupun pemegang saham. Assets Total Debt Total Ratio Asset toTotal Debt Total  2 Total Debt to Equity Ratio Rasio ini menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Equity Total Debt Total Ratio Equity to Debt Total 

c. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan semua sumber daya yang ada pada pengendalinya. Semua rasio aktifitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas menganggap bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antara penjualan, dan berbagai unsur aktiva, yaitu persediaan, piutang, aktiva tetap dan aktiva lain. Universitas Sumatera Utara Rasio-rasio aktivitas yang dipakai dalam penelitian adalah: 1 Working Capital Turn Over Rasio ini mengukur aktivitas bisnis terhadap ketentuan aktiva lancar atas kewajiban lancer. Rasio ini menunjukkan banyaknya penjualan dalam rupiah yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja. s Liabilitie Current asset Current Sales Over Turn Capital Working   2 Total Asstes Turn Over Rasio ini menunjukkan efektivitas penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan. Kalau perputaran lambat, ini menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk menjual. Assets Total Sales Over Turn Assets Total  3 Fixed Assets Turnover Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada harta tetap seperti pabrik dan peralatan, dalam rangka menghasilkan penjualan, atau berapa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan pada aktiva tetap. Rasio ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan. Kalau perputarannya lambat rendah, kemungkinan Universitas Sumatera Utara terdapat kapasitas terlalu besar atau ada banyak aktiva tetap namun kurang bermanfaat, atau mungkin disebabkan oleh hal-hal lain seperti investasi pada aktiva tetap yang berlebihan dibandingkan dengan nilai output yang akan diperoleh. Assets Fixed Net Sales Over Turn Assets Fixed 

d. Rasio Profitabilitas Rentabilitas

Rentabilitas atau profitabilitas suatu perusahaan adalah ukuran suatu perusahaan untuk memperoleh laba selama satu periode tertentu. Rasio rentabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampulabaan yang diperoleh dalam suatu kegiatan usaha dengan besarnya dana uang digunakan sebagai modal usaha. Rasio ini merupakan kriteria penilaian yang dianggap paling baku untuk operasi perusahaan. Rasio kemampulabaan akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas pengelolaan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio-rasio profitabilitas yang dipakai dalam penelitian adalah: 1 Operating Profit Margin Yaitu perbandingan antara laba uasaha dan penjualan Assets Total EBIT Power Earning Basic  2 Basic Earning Power BEP Daya laba dasar Basic Earning Power atau rentabilitas ekonomi mencoba mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan Universitas Sumatera Utara seluruh sumber dayanya yang menunjukkan rentabilitas ekonomi perusahaan. Assets Total EBIT Power Earning Basic 

3. Keterbatasan Analisa Rasio Keuangan

Walaupun rasio-rasio finansial merupakan alat yang sangat berguna akan tetapi ada kekurangan-kekuranganketerbatasan sehingga harus digunakan secara hati-hati. Pertama, rasio-rasio finansial disusun dari data akuntasi, sedangkan data tersebut dapat ditafsirkan dengan bermacam-macam cara dan bahkan bisa dimanipulasi. Seorang manager keuangan juga harus berhati-hati dengan menilai apakah rasio “baik” atau “buruk” dan dalam menyimpulkan penilaian atas perusahaan berdasarkan status peringkat rasio-rasio misalnya rasio perputaran persediaan inventory yang adanya kekurangan yang serius yang bisa berakibat kehabisan persediaan. Sebagai analisis, seseorang harus menguasai informasi tentang operasional dan manajemen statu perusahaan sehingga bisa meyakini rasio-rasio finansialnya. Jadi sebagai analisis jangan sampai terbius oleh rasio yang kelihatan normal. Selain kelemahan tersebut, masih terdapat kelemahan-kelemahan lainnya seperti dikemukakan oleh S. Munwir. ”Kelemahan dari analisis laporan keuangan adalah tertarik pada adanya fluktuasi nilai dari uang daya belinya. Suatu mesin atau perlengkapan tertentu yang dibeli dalam keadaan inflasi nilainya berbeda kalau dibeli pada waktu tidak ada inflasi, dan hal ini berpengaruh dalam menghitung investment turn over dan profit margin.” Universitas Sumatera Utara Karena terdapat begitu banyak kelemahan analisa rasio finansial ini haruslah berhati-hati. Walaupun demikian harus diakui bahwa analisa rasio ini sangat berguna bagi perusahaan dalam usahanya untuk mengadakan perbaikan terdapat kebijakan dan keadaan keuangan yang kurang baik. Universitas Sumatera Utara BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Sejarah Kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Listrik mulai ada di Wilayah Indonesia tahun 1893 di daerah Batavia Jakarta sekarang, maka 30 tahun kemudian 1923 listrik mulai ada di Medan. Sentralnya dibangun ditanah perpatakan kantor PLN cabang Medan, yang sekarang di jalan Listrik No. 12 Medan, dibangun oleh NV NIGEM OGEM perusahaan swasta Belanda. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan 1924, Tebing Tinggi 1927, Sibolga NV ANIWM, Berastagi dan Tarutung 1929, Tanjung Balai tahun 1931 milik Gemeenta- kota Praja, labuhan Bilik 1936 dan Tanjung Tiram 1937. Masa penjajahan Jepang hanya mengambil alih pengelolaan, perusahaan listrik milik swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan perluasan jaringan. Daerah kerjanya dibagi menjadi Perusahaan Listrik Sumatera Utara, Perusahaan Listrik Jawa dan seterusnya sesuai struktur organisasi pemerintahan tentara Jepang waktu itu. Setelah proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 dikumandangkanlah Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik diseluruh penjuru Tanah air untuk pengambil – alihan Perusahaan listrik yang sidah diambil alih itu diserahkan kepada Pemerintah RI dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum. Perusahaan PLN dalam mengenang peristiwa ambil ahli itu, maka dengan penetapan Pemerintah no. 1 SD45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai hari Universitas Sumatera Utara