21
Steward 1976:959 menjelaskan teknik relaksasi sebagai berikut: 1. Klien menarik nafas dalam dan mengisi paru-paru dengan udara
2. Perlahan-lahan udara dihembuskan sambil membiarkan tubuh menjadi kendor dan merasakan betapa nyaman hal tersebut
3. Klien bernafas beberapa kali dengan irama normal 4. Klien bernafas menarik nafas dlam lagi dan menghembuskan pelan-pelan dan
membiarkan hanya kaki dan telapak kaki yang kendor. Minta klien untuk mengkonsentrasikan pikiran klien pada kakinya yang terasa ringan dan hangat
5. Klien mengulang langkah 4 dan mengkonsentrasikan pikiran pada lengan, perut, punggung dan kelompok otot-otot yang lain
6. Setelah klien merasa relaks, klien dianjurkan bernafas secara pelan-pelan. Bila nyeri menjadi hebat, klien dapat bernafas secara dangkal dan cepat.
Efek Relaksasi: -
Penurunan nadi, tekanan darah, dan pernafasan -
Penurunan konsumsi oksigen -
Penurunan ketegangan otot -
Penurunan kecapatan metabolisme -
\peningkatan kesadaran global -
Kurang perhatian terhadap stimulus lingkungan -
Tidak ada perubahan posisi yang volunteer -
Perasaan damai dan sejahtera -
Periode kewaspadaan yang santai, terjaga, dan dalam
3. Hipnosis Diri
Hipnosis dapat membantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti positif. Suatu pendekatan kesehatan holistik, hipnosis diri menggunakan sugesti diri
dan kesan tentang perasaan yang rileks dan damai. Individu memasuki keadaan rileks dengan menggunakan berbagai ide pikiran dan kemudian kondisi-kondisi yang
menghasilkan respons tertentu bagi mereka Edelman dan Mandel. 1994. Hipnosis
Universitas Sumatera Utara
22
diri sama seperti dengan melamun . konsentrasi yang intensif mengurangi ketakutan dan stress karena individu berkonsentrasi hanya pada satu pikiran.
4. Stimulasi Kulit
Stimulasi kulit dapat dilakukan dengan cara pemberian kompres dingin, kompres hangatpanas, masase, dan stimulasi saraf elektrik transkutan TENS.
Kompres dingin dapat memperlambat impuls-impuls motorik menuju otot-otot pada area yang nyeri. Kompres dingin dan panas dapat menghilangkan nyeri dan
meningkatkan proses penyembuhan. Pilihan dengan terapi panas dengan terapi dingin bervariasi menurut kondisi klien. Misalnya, panas lembab menghilangkan kekakuan
pada pagi hari akibat artritis, tetapi kompres dingi mengurangi nyeri akut dan sendi yang mengalami peradangan akibat penyakit tersebut Ceccio. 1990.
Masase dengan menggunakan es dan kompres menggunakan kantong es merupakan dua jenis terapi dingin yang sangat efektif untuk menghilangkan nyeri.
Masase menggunakan es dilakukan dengan menggunakan sebuah balok es yang besar atau sebuah cangkir kertas berukuran kecil, yang disisi dengan air dan dibekukan air
keluar dari cangkir saat beku untuk menciptakan permukaan es yang lembut untuk masase. Kompres dingi dapat dilakukan di dekat lokasi nyeri, di sisi tubuh yang
berlawanan tetapi berhubungan dengan lokasi nyeri, atau di lokasi yang terletak antara otak dan lokasi nyeri. Hal ini memakan waktu 5 sampai 10 menit untuk
kompres dingin. Pengompresan di dekat lokasi aktual nyeri cenderung member hasil yang terbaik. Seorang klien merasakan sensasi dingin, terbakar, dan sakit serta baal.
Apabila klien merasa baal, maka es harus diangkat. Suatu bentuk lain stimulasi kutaneus yang kadang kala disebut stimulasi yang
berlawanan counterstimulation, yaitu stimulasi saraf elektrik transkutaneus transcutaneous electrical nerve stimulation, TENS, dilakukan dengan stimulasi pada
kulit dengan menggunakan arus listrik ringan yang dihantarkan melalui elektroda luar. Terapi ini dilakukan berdasarkan resep dokter. Unit TENS terdiri dari
transmitter bertenaga baterai, kabel timah, dan elektroda. Elektroda dipasang langsung pada atau lokasi nyeri. Rambut atau bahan-bahan yang digunakan untuk
persiapan kulit dibuang sebelum elektroda dipasang. Apabila klien merasa nyeri,
Universitas Sumatera Utara
23
transmitter dan menimbulkan sensasi kesemutan atau sensasi dengung. Klien dapat menyesuaikan intensitas dan kualitas stimulasi kulit. Sensasi kesemutan dapat
dibiarkan sampai nyeri hilang. TENS efektif untuk mengontrol nyeri pascabedah dan mengurangi nyeri yang disebabkan prosedur pascaoperasi mis., mengangkat drain
dan membersihkan serta kembali membungkus luka bedah Hargreaves dan Lander. 1989.
B. Terapi Nyeri Farmakologis 1. Analgesik
Analgesik merupakan metode yang paling umum untuk mengatasi nyeri.
Walaupun analgesic dapat menghilangkan nyeri dengan efektif, perawat dan dokter masih cenderung tidak melakukan upaya analgesic dalam penanganan nyeri karena
informasi obat yang tidak benar. Ada tiga jenis analgesik, yakni : 1 non-narkotik dan obat antiinflamsi
nonsteroid NSAID, 2 analgesik narkotik atau opiate, dan 3 obat tambahan adjuvant atau koanalgesik.
Tabel 2.2 Analgesik dan Indikasi Terapi Kategori Obat
Indikasi
Analgesik Non-narkotik
Asetaminofen Tylenol Asam asetilsalisilat Aspirin
Nyeri pasca operasi ringan Demam
NSAID
Ibuprofen Motrin, Nuprin Naproksen Naprosyn
Indometasin Indocin Tolmetin Tolectin
Piroksikam Feldene Keterolak Toradol
Dismonore Nyeri kepala vaskular
Artritis Reumatoid Cidera atletik jaringan lunak
Gout Nyeri pasca operasi
Universitas Sumatera Utara