Teori Nyeri KONSEP DASAR NYERI 1. Defenisi Nyeri

7

5. Teori Nyeri

Dari beberapa hasil penelitian, mekanisme respons nyeri yang tepat masih merupakan misteri. Namun ada tiga teori yang dikemukakan, yaitu specificity theory, pattern theory, dan gate control theory. a. Teori Spesificity Teori specificity menyatakan bahwa ada ujung saraf spesifik di tubuh yang menerima rangsangan hanya dari rangsangan nyeri. Ketika reseptor nyeri menerima stimulus, sebuah impuls ditransmisikan di sepanjang jalur nyeri spesifik kemudian diterjemahkan di pusat nyeri, yaitu talamus Berger. 1992; Lewis. 1983. b. Teori Dasar Teori dasar mengasumsikan bahwa tipe teretentu dari stimulus pasa reseptor yang nonspesifik akan menyampaikan sekumpulan impuls ke jalur neuron untuk menghasilkan dasar yang diinterpretasikan oleh otak sebagai nyeri. Rangsangan ini digabungkan dalam akar dorsal sumsum tulang belakang untuk menghasilkan intensitas tertentu dari rangsangan nyeri Berger. 1992; Lewis. 1983. c. Teori Gate-Control Teori ini dikemukakan oleh Melzack Wall 1965. Teori ini menggambarkan bagaimana neuron akar dorsal dari sumsum tulang belakang berperan sebagai gerbang yang mengatur penyampaian impuls nyeri ke otak Berger. 1992; Lewis. 1983. Menurut Melzack Wall 1965 dalam Berger. 1992, teori Gate-Control mengasumsikan bahwa akar dorsal dari sumsum tulang belakang yang dikenal sebagai substansi gelatinosa berperan sebagai pintu gerbang yang dapat meningkatkan atau menurunkan rangsang nyeri dari saraf perifer ke otak. Gerbang ini terbuka atau tertutup tergantung input dari serabut saraf besar dan Universitas Sumatera Utara 8 kecil. Peningkatan aktivitas serabut saraf kecil akan membuka gerbang, dan menyebabkan sensasi nyeri sampai ke otak. Sebaliknya, peningkatan aktivitas serabut saraf besar akan menutup pintu gerbang sehingga sensasi nyeri tidak sampai ke otak. Melzack Wall 1965 dalam Berger. 1992 juga menggambarkan pengaruh kognitif terhadap persepsi nyeri. Umur, kecemsaan, pengalaman nyeri sebelumnya, perhatian, harapan, jenis kelamain, latar belakang budaya, status sosial ekonomi, semuanya mempunyai pengaruh terhadap persepsi nyeri Berger. 1992. Persepsi nyeri merupakan interpretasi individu terhadap stimulus nyeri, dimulai ketika individu pertama sekali merasakan nyeri Berger. 1992.

6. Faktor yang Mempengaruhi Nyeri