7. Memberi arahan tentang pengalaman yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan. 8.
Untuk memperbaiki administrasi dan pengendalian pekerjaan.
2.3 Disiplin Kerja 2.3.1 Pengertian Disiplin Kerja
Menurut David dalam Mangkunegara 2002:129, menyatakan bahwa disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanan manajemen untuk memperteguh
pedoman-pedoman organisasi. Menurut Fathoni 2006:172 kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan
seseorang mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Menurut Sastrohadiwiryo 2002:29 menyatakan bahwa disiplin kerja
adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup
menjalankan dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas yang diberikan kepadannya.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja karyawan merupakan sikap atau perilaku yang menunjukkan
kepatuhan seseorang atau sekelompok karyawan dalam menaati peraturan yang ada sehingga diharapkan pekerjaan yang dilakukan efektif dan efisien.
2.3.2 Tujuan Disiplin Kerja
Menurut Sastrohadiwiryo 2002:292 secara khusus tujuan disiplin kerja para pegawai, antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Agar para pegawai menepati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan
maupun peraturan dan kebijakan organisasi yang berlaku, baik tertulis maupun tidak tertulis, serta melaksanakan perintah manajemen dengan baik.
2. Pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu
memberikan pelayanan yang maksimum kepada pihak tertentu yang berkepentingan dengan organisasi sesuai dengan bidang pekerjaan yang
diberikan kepadanya. 3.
Pegawai dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana, barang dan jasa organisasi dengan sebaik-baiknya.
4. Para pegawai dapat bertindak dan berpartisipasi sesuai dengan norma-norma
yang berlaku pada organisasi.
2.3.3 Tipe-Tipe Disiplin Kerja
Menurut Handoko 2000:208 ada 3 tipe dari disiplin yang diterapkan di dalam perusahaan atau organisasi.
1. Disiplin Preventif, adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para
karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.
2. Disiplin Korektif, adalah kegiatan yang diambil untuk menangani
pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.
3. Disiplin Progresif, adalah kegiatan memberikan hukuman-hukuman yang
lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang.
Universitas Sumatera Utara
2.3.4 Peraturan yang Berkaitan dengan Disiplin Kerja
Menurut Saydam 2005:284 adapun peraturan-peraturan yang berkaitan dengan disiplin kerja adalah sebagai berikut:
1. Sikap, yaitu peraturan dasar tentang berpakaian dan bertingkah laku dalam
melaksanakan pekerjaan. 2.
Norma, yaitu peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para karyawan selama dalam perusahaan dan sebagai suatu
acuan dalam bersikap. 3.
Kemampuan, yaitu keahlian yang dimiliki karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan berhubungan dengan unit kerja lain.
4. Kehadiran, yaitu tingkat absensi karyawan dan ketepatan jam masuk, sesuai
dengan waktu kerja yang telah ditetapkan perusahaan.
2.3.5 Tingkat dan Sanksi Disiplin Kerja