Pengertian Tujuan Komunikasi Terapeutik Tehnik Komunikasi Terapeutik

6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Terapeutik

2.1.1 Pengertian

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan klien. Tehnik komunikasi terapeutik merupakan cara untuk membina hubungan yang terapeutik dimana menjadi penyampaian informasi dan pertukaran perasaan dan pikiran dengan maksud untuk mempengaruhi orang lain Stuart Sudden, 2001. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang terjadi antara perawat dengan klien anggota tim kesehatan lainnya. Komunikasi ini umumnya lebih akrab karena mempunyai tujuan, berfokus pada klien yang membutuhkan bantuan. Perawat secara aktif mendengarkan dan memberi respon kepada klien dengan cara menunjukkan sikap mau menerima dan mau memahami sehingga dapat mendorong klien untuk berbicara secara terbuka tentang dirinya. Selain itu membantu klien untuk melihat dan memperhatikan apa yang tidak disadari sebelumnya Mukhripah, 2009.

2.1.2 Tujuan Komunikasi Terapeutik

Membantu klien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila Klien percaya pada hal yang diperlukan, mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan mempertahankan kekuatan egonya serta mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri Nasir, 2009.

2.1.3 Tehnik Komunikasi Terapeutik

Mendengarkan dengan penuh perhatian, mendengarkan akan menciptakan situasi interpersonal dalam keterlibatan maksimal yang dianggap aman dan membuat klien merasa bebas. Menunjukkan penerimaan, penerimaan berarti bersedia untuk mendengarkan orang lain tanpa menunjukkan keraguan atau tidak setuju. Menanyakan pertanyaan yang berkaitan dengan pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka memberikan peluang maupun kesempatan klien untuk menyusun dan mengorganisir pikirannya dalam mengungkapan keluhannya sesuai dengan apa yang dirasakan. Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata- kata sendiri, mendefenisikan pengulangan adalah bentuk dari pengulangan pikiran utama yang diekspresikan klien. Klarifikasi, klarifikasi identik dengan validasi yaitu menanyakan kepada klien terhadap apa yang belum dimengerti agar pesan yang disampaikan menjadi lebih jelas. Memfokuskan focussing dalam rangka mempersempit pembicaraan yang tertuju pada topik pembicaraan saja. Menyampaikan hasil observasi, penyampaian hasil pengamatan kepada Klien diharapkan dapat mengubah perilaku yang merusak pada diri klien. Menawarkan informasi, memberikan tambahan informasi merupakan pedidikan kesehatan pada klien. Diam, diam bertujuan untuk menunggu respon klien untuk mengungkapkan perasaannya. Meringkas, mengulangan ide utama yang telah dikomunikasikan secara singkat dalam rangka meningkatakan pemahaman. Memberikan penguatan, penguatan reinforcement positif atas hal-hal yang mampu dilakukan klien dengan baik dan benar merupakan bentuk penghargaan. Memberi kesempatan kepada klien untuk Memulai pembicaraan, perawat dapat menstimulasinya untuk mengambil inisiatif dan merasakan bahwa ia diharapakan untuk membuka pembicaraan. Refleksi, refleksi menganjurkan klien untuk mengemukakan dan menerima ide serta perasaannya sebagai bagian dari dirinya sendiri Nasir, 2009.

2.1.4 Fase-Fase Dalam Komunikasi Terapeutik

Dokumen yang terkait

Efektifitas Komunikasi Terapeutik Terhadap Penurunan Kecemasan Ibu Bersalin Seksio Sesarea di RSUD dr. Pirngadi.

1 48 100

Tingkat Kecemasan Orang Tua Terhadap Pemasangan Infus Pada Anak Usia Prasekolah Di Ruang III RSUD Dr. Pirngadi Medan

42 227 87

Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat terhadap Tingkat Stres Hospitalisasi Anak Usia Sekolah (6-12 Tahun) di Ruang III RSUD Dr. Pirngadi Medan

6 26 102

Pengaruh Komunikasi Terapeutik Terhadap Tingkat Kecemasan Orangtua Anak Yang Dirawat Di Ruang Picu Dan Nicu Rsup Dr. Hasan Sadikin Bandung.

0 0 2

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ORANGTUA ANAK YANG DIRAWAT DI RUANG PICU DAN NICU RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG.

0 0 1

Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat terhadap Tingkat Stres Hospitalisasi Anak Usia Sekolah (6-12 Tahun) di Ruang III RSUD Dr. Pirngadi Medan

0 1 11

Efektifitas Komunikasi Terapeutik Terhadap Penurunan Kecemasan Ibu Bersalin Seksio Sesarea di RSUD dr. Pirngadi.

0 0 34

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Komunikasi Terapeutik - Efektifitas Komunikasi Terapeutik Terhadap Penurunan Kecemasan Ibu Bersalin Seksio Sesarea di RSUD dr. Pirngadi.

0 0 16

Efektifitas Komunikasi Terapeutik Terhadap Penurunan Kecemasan Ibu Bersalin Seksio Sesarea di RSUD dr. Pirngadi.

0 0 12

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG PICU RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Komunikasi Terapeutik terhadap Tingkat Kecemasan pada Keluarga Pasien yang Dirawat di Ruang

0 0 17