1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera fisik mental sosial yang komplit dan bukan semata mata terbebas dari penyakit oleh setiap kelompok usia, oleh
karena itu keseimbangan fisik mental dan sosial serta keberadaan penyakit menjadi indikator kesehatan individu Wong, 2009.
Hospitalisasi adalah keadaan dimana seorang harus mendapatkan pengobatan lanjutan yang intensive mengenai status kesehatannya yang
menyebabkan terpisah dari lingkungan dan sanak keluarga dan biasanya masalah yang timbul pada keaadan dirawat adalah kecemasan baik pada Klien maupun
keluarga khususnya orang tua Hidayat, 2009. Kecemasan orang tua terhadap proses perawatan di rumah sakit berbeda-
beda tergantung pada pengetahuan, pengalaman, diagnosa medis dan ruangan tempat Klien dirawat. Penelitian yang dilakukan oleh Juni tahun 2005 tentang
faktor yang mempengaruhi kecemasan orang tua selama anak dirawat di RSUD dr. Pirngadi Medan dengan jumlah responden 62 orang, diperoleh hasil 83,9
responden mengatakan cemas karena tidak mengetahui kondisi anak, 64,5 mengatakan masih cemas walaupun telah mendapat tindakan pengobatan di ruang
perawatan, 58,8 mengatakan cemas apabila tidak mendapat konsultasi tentang kondisi kesehatan anak oleh perawat dan dokter serta merasa cemas karena
merasa asing dengan lingkungan rumah sakit.
Kecemasan dan stres pada anak dan orang tua yang terjadi terus menurus akan menurunkan respon imun jika ini terjadi maka timbul komplikasi penyakit
lain dan akan menjadi trauma psikologis yang lama kelamaan akan mengganggu kesehatan jiwa. Kondisi stres dan cemas dapat diturunkan dengan adanya
komunikasi terapeutik. Tehnik komunikasi terapeutik yang dapat digunakan Perawat untuk menurunkan kecemasan adalah mendengarkan dan memberikan
perhatian penuh caring sehingga efektif untuk menurunkan kecemasan dan mempercepat penyembuhan Nursalam, 2005.
Teraupetik perawat tidak hanya dalam tindakan keperawatan tetapi dalam komunikasi Perawat juga mempunyai nilai yang bersifat pengobatan seperti yang
didefenisikan oleh Stuart dan Sundeen tahun 1887 dalam Hidayat 2009, bahwa komunikasi terapeutik adalah suatu cara untuk membina hubungan yang
terapeutik yang di butuhkan untuk pertukaran informasi dan dapat digunakan untuk mempengaruhi perasaan orang lain seperti menurunkan tingkat kecemasan
dan sebagai metode terapi. Komunikasi yang baik memang dituntut menjadi kompetensi di dunia
keperawatan dimana peran Perawat mencakup pemberian informasi kepada Klien dan keluarga Hidayat, 2009. Ruang intensive Care Unite memiliki standart
operasional prosedur mengenai jam kunjungan Klien yang mengakibatkan orang tua sulit mengontrol dan mengobservasi perkembangan anaknya selama dirawat,
pada keadaan seperti ini orang tua merasa cemas atas prosedur perawatan yang dijalani anak selama dirawat di rumah sakit, salah satu hal yang penting dalam
keperawatan anak mengingat pemberian asuhan keperawatan pada anak selalu
melibatkan peran orang tua yang memiliki peranan penting dalam mempertahankan komunikasi dengan anak Hidayat, 2009.
Menurut Supartini 2004, perawatan anak di rumah sakit dapat menjadi suatu pengalaman yang menimbulkan trauma baik pada anak maupun pada orang
tua sehingga menimbulkan reaksi tertentu yang akan sangat berdampak pada kerjasama anak dan orang tua dalam perawatan anak selama dirumah sakit, oleh
karena itu betapa pentingnya perawat memahami konsep perawatan hospitalisasi dan dampaknya pada anak dan orang tua sebagai dasar dalam memberikan asuhan
keperawatan. Supartini juga mengungkapkan, orang tua yang tidak mempunyai pengalaman terhadap proses dirawat di rumah sakit cenderung lebih cemas
dibanding orang tua yang mempunyai pengalaman berulang terhadap proses perawatan pada anaknya.
Ruang ICU RSUD dr. Pirngadi Medan orang tua dan anak terpisah dikarenakan proses pengobatan anak yang membutuhkan perawatan intensive dan
berkesinambungan. Disinilah peran perawat dalam menjembatani hubungan anak dan orang tua nantinya dapat menurunkan tingkat kecemasan baik pada orang
tuaanak yang sedang menjalani proses perawatan diruang Intensive Care Unite agar terbina hubungan kerja sama yang baik dan diharapkan dapat menurunkan
kecemasan. Maka berdasarkan data dan penjelasan di atas perlu dilakukan penelitian
tentang Efektivitas Komunikasi Terapeutik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Orang tua yang Anaknya Sedang Dirawat di ruang ICU RSUD dr
Pirngadi Medan.
1.2 Perumusan Masalah