Modifikasi formula sediaan pewarna pipi dari ekstrak bunga Uji

64 konsentrasi 12,5 dan 15 warna tidak keluar sehingga warna sediaan tidak menempel saat dipoleskan pada kulit punggung tangan. Oleh karena itu variasi konsentrasi ekstrak bunga belimbing wuluh yang digunakan pada penelitian ini diubah menjadi 2, 4, 6, 8 dan 10 dengan warna sediaan merah jambu, merah muda kecoklatan dan merah maron karena warna yang dihasilkan sesuai untuk pembuatan sediaan pewarna pipi. Sebagai blanko juga dibuat sediaan pewarna pipi tanpa menggunakan ekstrak belimbing wuluh. Berikut ini merupakan hasil modifikasi sediaan pewarna pipi dari ekstrak bunga belimbing wuluh dapat dilihat pada Tabel 3.1 Tabel Tabel Tabel Tabel 3.1 3.1 3.1

3.1 Modifikasi formula sediaan pewarna pipi dari ekstrak bunga

belimbing wuluh Komposisi Sediaan 1 2 3 4 5 6 Kaolin 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 45 Zink stearat 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 Zat warna 1 2 3 4 5 Nipagin 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 Parfum 3 tetes 3 tetes 3 tetes 3 tetes 3 tetes 3 tetes Isopropyl miristate 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 Lanolin 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 Talkum 41,45 40,45 39,45 38,45 37,45 36,45 Keterangan: Sediaan 1 : Formula tanpa ekstrak belimbing wuluh Sediaan 2 : Formula dengan konsetrasi ekstrak belimbing wuluh 2 Sediaan 3 : Formula dengan konsetrasi ekstrak belimbing wuluh 4 Universitas Sumatera Utara 65 Sediaan 4 : Formula dengan konsetrasi ekstrak belimbing wuluh 6 Sediaan 5 : Formula dengan konsetrasi ekstrak belimbing wuluh 8 Sediaan 6 : Formula dengan konsetrasi ekstrak belimbing wuluh 10 3333.4. .4. .4. .4.3333 Prosedur Prosedur Prosedur Prosedur ppppembuatan embuatan embuatan embuatan pewarna pewarna pewarna pewarna pipi pipi pipi pipi Masing-masing bahan serbuk seperti kaolin, dan zink stearat dihaluskan di dalam lumpang, kemudian ekstrak b unga belimbing wuluh digerus didalam lumpang yang lain dan tambahkan talkum sedikit demi sedikit gerus hingga homogen dan dicampurkan kedalam campuran di atas gerus lagi hingga homogen. Tambahkan zat pengikat isopropil miristat dan lanolin yang sebelumnya telah dipanaskan terlebih dahulu sampai mencair, dan digerus campurannya hingga diperoleh massa yang homogen, kemudian ditambahkan nipagin dan parfum lalu diayak dengan pengayak mesh 60 dan dikeringkan di dalam lemari pengering selama 20 menit, kemudian diayak dengan pengayak mesh 100. Dikempa dengan menggunakan pencetak diameter 1,5 cm. 3.5 3.5 3.5 3.5 Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Mutu Mutu Mutu Mutu Fisik Fisik Fisik Fisik Pewarna Pewarna Pewarna Pewarna Pipi Pipi Pipi Pipi Pemeriksaan mutu fisik dilakukan terhadap masing-masing sediaan pewarna pipi. Pemeriksaan mutu fisik sediaan meliputi: pemeriksaan dispersi warna homogenitas, uji ppoles, uji kekerasan, uji keretakan, dan stabilitas sediaan yang mencakup pengamatan terhadap perubahan bentuk, warna, dan bau dari sediaan. 3.5.1 3.5.1 3.5.1 3.5.1 Uji Uji Uji Uji dispersi dispersi dispersi dispersi warna warna warna warna homogenitas homogenitas homogenitas homogenitas Universitas Sumatera Utara 66 Dispersi warna diuji dengan menyebarkan serbuk pada permukaan kertas berwarna putih dan tidak boleh ada warna yang tercoreng atau tidak merata Butler, 2000. 3.5.2 3.5.2 3.5.2 3.5.2 Uji Uji Uji Uji poles poles poles poles Uji ppoles dilakukan terhadap sediaan masing-masing formula dengan cara dipoleskan lima kali pada punggung telapak tangan dan diamati warnanya Keithler, 1956. 3.5.3 3.5.3 3.5.3 3.5.3 Uji Uji Uji Uji tekanan tekanan tekanan tekanan kekerasan kekerasan kekerasan kekerasan Sediaan yang di buat di uji kekerasannya dengan cara mengukur dengan alat coopley. Sediaan diletakkan diantara anvil dan punch, tekan knob sampai sediaan menjadi retak atau pecah, kemudian dibaca bilangan yang menunjukkan kekerasan pada layar Soekemi, dkk., 1987. 3.5.4 3.5.4 3.5.4 3.5.4 Uji Uji Uji Uji keretakan keretakan keretakan keretakan Pewarna pipi dijatuhkan pada permukaan kayu beberapa kali pada ketinggian 8-10 inci. jika cake yang dihasilkan tidak rusak, mengindikasikan bahwa kekompakannya lulus uji dan dapat disimpan tanpa menghasilkan hal-hal yang tidak memuaskan Butler, 2000. 3.5.5 3.5.5 3.5.5 3.5.5 Uji Uji Uji Uji cemaran cemaran cemaran cemaran mikroba mikroba mikroba mikroba Ditimbang sampel 1 g ke dalam alumunium foil. Sampel dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml lalu diencerkan dengan aquades sampai 10 ml sehingga diperoleh pengenceran 1:10, dan dikocok hingga larut. Dilanjutkan dengan pengenceran yang diperlukan, yaitu 1:100 dan 1:1000. Pipet 1 ml dari tiap pengenceran ke dalam cawan petri steril dengan Universitas Sumatera Utara 67 menggunakan pipet yang berbeda dan steril untuk tiap pngenceran. Tiap cawan petri dituangkan 5 ml media Nutrien Agar yang telah dicairkan pada suhu kurang lebih 45 o C. Cawan petri digoyangkan hingga sampel tercampur rata dengan perbenihan. Kemudian dibiarkan hingga campuran dalam cawan petri membeku. Cawan petri dengan posisi terbalik dimasukkan ke lemari inkubator pada suhu 35 o C selama 24 jam. Dicatat pertumbuhan koloni pada masing-masing cawan setelah 24 jam. Hitung ALT angka lempeng total dalam kolonig sampel dengan mengalikan jumlah rata-rata koloni pada cawan dengan faktor pengenceran yang sesuai Saifuddin, dkk., 2011. 3.6 3.6 3.6 3.6 Uji Uji Uji Uji Iritasi Iritasi Iritasi Iritasi dan dan dan dan Uji Uji Uji Uji Kesukaan Kesukaan Kesukaan Kesukaan Hedonic Hedonic Hedonic Hedonic Test Test Test Test 3.6.1 3.6.1 3.6.1 3.6.1 Uji Uji Uji Uji iritasi iritasi iritasi iritasi Uji iritasi dilakukan dengan cara mengpoleskan sediaan uji pada kulit normal panel manusia untuk mengetahui apakah sediaan tersebut dapat menimbulkan iritasi pada kulit atau tidak. Teknik yang digunakan pada uji iritasi ini adalah uji tempel terbuka Open Test pada lengan bawah bagian dalam terhadap 10 orang panelis yang bersedia dan mengisi surat pernyataan. Uji tempel terbuka dilakukan dengan mengpoleskan sediaan yang dibuat pada lokasi lekatan dengan luas tertentu 2,5 x 2,5 cm, dibiarkan terbuka dan diamati apa yang terjadi. Uji ini dilakukan sebanyak 3 kali sehari selama dua hari berturut-turut Tranggono dan Latifah, 2007. Reaksi yang diamati adalah terjadinya eritema dan edema. Indeks iritasi menurut Ditjen POM, 1985: Universitas Sumatera Utara 68 1. Tidak ada reaksi 2. Eritema + 3. Eritema dan papula ++ 4. Eritema, papula dan vesikula +++ 5. Edema dan vesikula ++++ Kriteria panelis uji iritasi Ditjen POM, 1985: 1. Wanita 2. Usia antara 20-30 tahun 3. Berbadan sehat jasmani dan rohani 4. Tidak memiliki riwayat penyakit alergi 5. Menyatakan kesediaannya dijadikan panelis uji iritasi 3.6.2 3.6.2 3.6.2 3.6.2 Uji Uji Uji Uji kesukaan kesukaan kesukaan kesukaan Hedonic Hedonic Hedonic Hedonic Test Test Test Test Uji kesukaan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap sediaan yang dibuat. Jumlah panel uji kesukaaan makin besar semakin baik. Sebaiknya jumlah itu melebihi 20 orang panelis dengan cara setiap panelis memberikan penilaian terhdap masing-masing pewarna pipi berdasarkan teksturnya. Kriteria Panelis: 1. Memiliki kepekaan yang tinggi . 2. Panelis yang digunakan adalah panelis yang tidak terlatih yang diambil secara acak. 3. Berbadan sehat. Universitas Sumatera Utara 69 4. Tidak dalam keadaan tertekan 5. Mempunyai pengetahuan dan pengalaman tentang penilaian organoleptik. Setiap panelis diminta untu mengoleskan sediaan pewarna pipi yang dibuat dengan berbagai konsentrasi ekstrak bunga belimbing wuluh pada kulit punggung tangannya. Kemudian menuliskan angka 5 bila sangat suka, 4 bila suka, 3 bila cukup suka, 2 bila kurang suka dan 1 bila tidak suka. Paremeter pengamatan pada uji kesukaan adalah kemudahan pengpolesan sediaan pewarna pipi, homogenitas dan intensitas warna pewarna pipi saat dipoleskan pada kulit punggung tangan. 3.7 3.7 3.7 3.7 Uji Uji Uji Uji stabilitas stabilitas stabilitas stabilitas Pengamatan yang dilakukan meliputi adanya perbahan bentuk, warna, dan bau dari sediaan perona pipi yang dilakukan terhadap masing- masing sediaan selama penyimpanan pada suhu kamar. Waktu penyimpanan umumnya sekitar sembilan puluh hari National Health Surveillance Agency, 2005. Universitas Sumatera Utara 70 BAB BAB BAB BAB IV IV IV IV HASIL HASIL HASIL HASIL DAN DAN DAN DAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN 4.1 4.1 4.1 4.1 Hasil