Pengetahuan Peralatan Kontrol
7.1. Pengetahuan Peralatan Kontrol
Dua sistem servo dasar adalah:
x Sistem servo open-loop: sistem
kendali tanpa ada feed back dari output ke inputnya. Contoh dari sistem open- loop adalah kendali waktu lampu lalu
lintas. Outputnya ditentukan hanya oleh waktu.
Gambar 7.2: Contoh Sistem Open Loop.
● Sistem closed-loop: sistem kendali dengan feedback dari output menuju ke input.
Sebuah contoh dari sebuah sistem servo sederhana ditunjukan pada gambar 7.3 yang menggambarkan pengatur kecepatan yang konstan
untuk beberapa jenis drum.
Tachometer
Kontrol kecepatan
Walter, 1983, 250
Gambar 7.3: Sistem Kendali Closed-Loop.
Potensiometer pengatur kecepatan digunakan untuk menentukan nilai referensi dari differensial amplifier (elemen control) yang mengendalikan
motor. Dalam contoh ini, transdusernya adalah tachometer yang mana menghasilkan tegangan yang tergantung dari kecepatan drum. Selama output tachometer dan tegangan referensi adalah sama, tegangan kon- stan akan terus disupply ke motor. Jika drum menurunkan kecepatannya untuk beberapa alasan, penurunan output tachometer akan menyebab- kan differensial amplifier mengambil arus lebih banyak pada motor yang mana akan cenderung untuk mempercepat drum hingga kecepatannya kembali pada level yang diinginkan. Elemen feedback disini dapat diper- timbangkan sebagai tachometer, sementara motor sudah jelas sebagai
aktuator.
Jenis-jenis motor dan karakteristik operasinya dapat dilihat pada gambar dan tabel di bawah ini.
Walter, 1983, 252
Gambar 7.4: Model dan Tipe Motor
Tabel 7.1: Karakteristik Operasi dari Model-Model Motor REFEREN PERPU
KONTROL KARAKTERISTIK APLIKASI
SI TIPE & TARAN
KECEPATAN OPERASI
KHUSUS
GAMBAR AWAL Paralel
Pompa, ban D.C.
Menengah Kontrol Kecepatan
Tegangan
teratur, daya berjalan,
(A)
atau
konstan atau kumparan Thyratron perputaran
kertas dan
Tinggi Biasanya Keteraturan
kecepatan dalam roda gaya
(B)
digunakan
batas yang kecil, kecepatannya
tinggi tetapi bergantian
Medan PM Rendah Transistor Kipas angin, D.C.
atau tabung pendingin,
(C)
daya
peralatan yang
beroperasi dengan baterai
Seri D.C. Sangat Thyratron, Kecepatan dan Kendaraan, atau A.C.
tinggi resistor seri, efisiensi tinggi kran, (D)
tangan, kegunaan
umum
Daerah control Kompresor, kapasitor
A.C. awal Sangat
Reactor
pompa, (E)
terbatas ketika pendingin perputaran
mendapat tegangan
Kerja Rendah Biasanya Variasi Kipas angin, kapasitor
kecepatan sangat pendingin, (mundur)
tidak
besar dengan pompa (F)
digunakan
sentrifugal Phasa
beban
Tergantung Reactor Tersedia dalam 6 Motor industri banyak
pada tipe kejenuhan, kelas dalam tujuan umum (G)
yang
digunakan digunakan
ketika sumber daya
utama untuk mesin-mesin
berat
Penolakan Sangat
Kenaikan arus Pompa, awal , tinggi
Biasanya
kompresor, induksi
tidak
awal tinggi
ban berjalan bekerja
digunakan
(H) Kutub
Relative tidak Kipas angin, tertutup (I) rendah
efisien, tetapi pendingin
harganya murah Servo
digunakan
Tinggi Penguat Control akurasi System (J)
daya, reactor melewati lilitan posisi, kejenuhan
control khusus computer Sinkron
Rendah Tidak ada Kecepatan Jam, (K)
konstan
pewaktu, tergantung pada pendingin,
jumlah dari kutub kipas angina, dan frekuensi kompresor
garis
Walter, 1983, 252
Dimanapun ketidaksempurnaan motor perlu dicurigai. Kita tahu bahwa ohmmeter hanya meme- riksa apakah lilitan open atau short. Sebagian dari lilitan yang short pada sebuah motor adalah sering muncul dan tidak dapat dicek oleh ohmmeter. Perlu diingat bahwa bagian listrik motor dapat rusak jika ada sesuatu yang salah pada bagian mekanik. Contohnya, jika batang motor bengkok, lilitan akan dengan mudah terbakar. Setelah motor, salah satu kompo- nen yang paling banyak menggu- nakan peralatan elektro-mekanik dalam kendali industri adalah
relay. Relay mempunyai variasi yang luas, yaitu konfigurasi, ukur- an, dan rating daya kontak. Dalam mencek relay, kita hanya membu- tuhkan sebuah ohmmeter untuk menentukan apakah solenoid coil dalam keadaan short atau open dan apakah kontaknya putus atau tidak. Sebagai referensi, gambar
7.5 terdiri dari penyusunan kontak relay dan tata namanya. Beberapa
relay hanya memiliki “normally open”, relay yang lain memiliki
campuran. Beberapa relay berope- rasi pada AC, beberapa juga bero- perasi pada DC. Beberapa dari kontak relay adalah tipe “make- before-break” dan beberapa relay lainnya menggunakan susunan kebalikannya. Kontak relay sendiri dapat diperbaiki, sekurang-kurang- nya secara berkala. Ketika kontak relay sedikit berkarat, maka dapat dibersihkannya dengan ampelas. Karena relay bukan barang mahal, mengganti dengan relay yang baru adalah metode yang sering dilak- sanakan untuk memperbaiki masalah.
Walter, 1983, 253
Gambar 7.5: Macam-Macam Kontak Relay dan Bentuk Relay.
Dalam gambar 7.6 menunjukan daftar dari tipe yang berbeda dari transduser, aktuator, dan kendali yang seringkali ditemukan dalam kontrol industri dan peralatan instrumentasi.
Transduser
Mekanik : Saklar pembatas (DC) Potensiometer (DC) Kapasitif (AC) Induktif (AC) Trafo beda (AC) suhu : Bimetalik (DC / AC) Thermistor (DC / AC) Thermostat (DC / AC) Photoelektrik : Fotoresistif (AC) Fotovoltage (DC / AC) Kelembaban : Rambut (DC / AC) saluran air (DC / AC) film (DC / AC) tekanan air : diafragma (DC / AC) katup burdot (DC/AC) aliran cairan : venture (AC) ultrasonic (AC) turbin (AC) kimia : perubahan ion (arus kecil
ĺ AC/chopper)
aksi batere (arus kecil
ĺ AC/rangk.Chopper)
Walter, 1983, 253
Gambar 7.6: Tabel Elemen-Elemen Kendali Industri.
Aktuator
Kendali