PENELITIAN RELEVAN
B. PENELITIAN RELEVAN
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rinta Doski Yance dengan judul Pengaruh Penerapan Model Project based learning (PjBL) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batipuh Kabupaten Tanah Datar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata belajar siswa pada ranah kognitif pada kelas eksperimen 80,2 , sedangkan nilai rata-rata awal kelas kontrol 75,3. Selanjutnya, hasil belajar fisika siswa pada ranah afektif menunjukkan bahwa aktivitas siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol perbedaan hasil belajar fisika siswa antara kedua kelas sampel ini ternyata signifikan pada taraf nyata 0,05. Hal yang sama juga terbukti pada hasil belajar fisika siswa pada ranah psikomotor yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen, yaitu 77,5 lebih tinggi dari nilai rata- rata kelas kontrol, yaitu 74,3. Persamaan penelitian Rinta Doski Yance 1. Penelitian yang dilakukan oleh Rinta Doski Yance dengan judul Pengaruh Penerapan Model Project based learning (PjBL) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batipuh Kabupaten Tanah Datar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata belajar siswa pada ranah kognitif pada kelas eksperimen 80,2 , sedangkan nilai rata-rata awal kelas kontrol 75,3. Selanjutnya, hasil belajar fisika siswa pada ranah afektif menunjukkan bahwa aktivitas siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol perbedaan hasil belajar fisika siswa antara kedua kelas sampel ini ternyata signifikan pada taraf nyata 0,05. Hal yang sama juga terbukti pada hasil belajar fisika siswa pada ranah psikomotor yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen, yaitu 77,5 lebih tinggi dari nilai rata- rata kelas kontrol, yaitu 74,3. Persamaan penelitian Rinta Doski Yance
2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Fatimah dengan judul Pengaruh Pembelajaran IPA Menggunakan Project based learning (PjBL) Dan Seven Jumps Terhadap Keterampilan Proses Dan Karakter Sains Siswa Pada Materi Peristiwa Alam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada metode pembelajaran dengan ketermpilan proses sains sebesar 0,041 yaitu kurang dari p-value 0,05 berarti ada pengaruh antara metode pembelajaran dengan PjBL dan Seven Jumps terhadap keterampilan proses sains dan nilai signifikansi pada metode pembelajaram dengan karakter sains menunjukkan nilai 0,063 sehingga lebih besar dari p-value 0,05 berarti tidak ada pengaruh antara metode PjBL dan Seven Jumps terhadap karakter sains. Kesamaan penelitian Siti Fatimah dengan peneliti ialah sama-sama menggunakan dua kelas dan menggunakan model Project based learning disalah satu kelasnya. Selain itu, kesamaannya ialah sama-sama meneliti keterampilan proses sains. Namun, peneliti menambahkan model pembelajaran guided inquiry dan hasil belajar pada penelitian ini.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Utari Oktadifani dkk dengan judul Pengaruh Model Project based learning Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Fisika Di SMA. Hasil penelitiannya : (1) Keterampilan proses sains siswa selama
mengikuti pembelajaran fisika menggunakan model project based learning termasuk dalam kategori sangat baik. (2) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika setelah pembelajaran menggunakan model Project based learning lebih baik daripada siswa yang diajar dengan model yang biasa digunakan di SMA. Penelitian oleh Utari Oktadifani dkk dan peneliti sama-sama menggunakan model pembelajaran Project based learning Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Siswa. Penelitian Utari Oktadifani dkk menggunakan dua kelas yakni kelas yang menggunakan model pembelajaran Project based learning dan kelas yang menggunakan model konvensional. Sedangkan peneliti menggunakan kelas model pembelajaran Project based learning dan guided inquiry.
4. Penelitian yang dilakukan pada Lutfi Eko Wahyudi, Z.A dkk, pada tahun 2013, yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Guided inquiry Terbimbing Pada Pokok Bahasan Kalor Untuk Melatihkan Keterampilan Proses Sains Terhadap Hasil Belajar Di SMAN 1 Sumenep. Hasil penelitian tersebut diantaranya yaitu : (1) Berdasarkan hasil pengamatan keterampilan proses sains yang terkait keterampilan merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, merumuskan langkah percobaan, melakukan percobaan dan menganalisis data memperoleh skor rata – rata 72,5 dengan kriteria cukup baik. (2) Hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Guided inquiry terbimbing dengan melatihkan keterampilan proses sains dapat meningkatkan hasil
belajar, hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata pre test sebesar 29,35 menjadi nilai rata-rata post test nya sebesar 84,19. (3) Hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Guided inquiry terbimbing dengan melatihkan keterampilan proses sains dapat meningkatkan hasil belajar, hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata pre test sebesar 29,35 menjadi nilai rata-rata post test nya sebesar 84,19. Kesamaan pada penelitian ini adalah sama-sama menggunakan penerapan. Penelitian oleh Lutfi Eko Wahyudi, Z.A dkk menggunakan satu model pembelajaran saja yakni inkuiri terbimbing (guided inquiry) berbeda dengan peneliti yang menggunakan dua model pembelajaran yakni project based leaning dan guided inquiry. Lutfi Eko Wahyudi, Z.A dkk meneliti keterampilan proses sains seperti peneliti akan lakukan. Hanya saja, peneliti menambah hasil belajar untuk penelitiannya.