Hasil Wawancara
Lampiran 2 Hasil Wawancara
1. Pemerintah Kota Yogyakarta menentukan pembagian lokasi yang masuk dalam kawasan I dan lokasi yang masuk dalam kawasan II berdasarkan tingkat keramaiannya. Kawasan 1 merupakan kawasan yang ramai dan lalu lintas nya juga ramai. Kawasan 2 merupakan kawasan yang lebih sepi dari kawasan 1.
2. Dari 87 lokasi parkir yang ada di kawasan I, lokasi yang menjadi unggulan dalam memperoleh pendapatan di pemerintah kota Yogyakarta yaitu lokasi di sepanjang Jl solo, jl malioboro dan jl. Ahmad yani karena merupakan pusat ekonomi.
3. Cara untuk dapat menjadi juru parkir di Pemerintah Kota Yogyakarta yaitu:
a. Mengajukan surat permohonan menjadi juru parkir, dengan mengisi formulir
dan blangko pendaftaran menjadi juru parkir yang sudah di siapkan oleh dinas perhubungan.
b. Membawa syarat yang harus dipenuhi yaitu:
1) Identitas diri ktp atau sim,
2) Gambar lokasi dan nama jalan yang akan dijadikan lokasi parkir.
3) Membawa surat tidak keberatan dari pemilik perusahaan atau toko yang
akan dijadikan lokasi parkir.
4. Tidak ada ketentuan menjadi juru parkir berdasarkan umur di Pemerintah Kota Yogyakarta. Calon juru parkir harus sehat jasmani dan rohani, dan dapat membaca dan menulis.
5. Penagihan retribusi parkir di Pemerintah Kota Yogyakarta yaitu:
a. Penagihan dilakukan oleh koordinator di setiap wilayah, koordinator wilayah
tersebut setiap hari mutar untuk menarik penerimaan retribusi dari juru parkir, kemudian koordinator wilayah tersebut menyerahkan ke kantor (bendahara) dan kemudian bendahara menyerahkan ke kas daerah.
b. Ada juru parkir yang langsung datang ke kantor untuk setor penerimaan retribusi ke seksi bendahara dan bendahara memberikan bukti setor ke juru parkir tersebut, kemudian bendahara setor ke kas daerah.
6. Sanksi yang diberikan kepada juru parkir “yang bandel ” jika tidak memenuhi
kewajibannya (menyetorkan hasil retribusi parkir) yaitu:
a. Memberikan tegoran secara lisan karena telah melanggar ketentuan yang ada
b. Memberikan surat peringatan jika getoran secara lisan tidak mempan
c. Jika masih melanggar juga, dibawa ke pengadilan dan di berhentikan sebagai
juru parkir.
7. Pemerintah Kota Yogyakarta melihat potensi retribusi parkir dengan melakukan studi potensi pendapatan. Pemerintah Kota Yogyakarta memiliki tim yang melakukan studi potensi pendapatan dan secara berkala melakukan pendataan penggalian potensi, setelah hasil studi didapatkan Dinas Perhubungan diundang oleh tim tersebut untuk melakukan diskusi. Hasil final dari diskusi tersebut yang dijadikan patokan Dinas Perhubungan dalam melihat potensi retribusi parkir.
8. Faktor yang menyebabkan tidak tercapainya jumlah target penerimaan retribusi parkir yaitu banyaknya juru parkir yang kabur-kaburan saat koordinator wilayah datang untuk mengambil setoran retribusi parkir dan ujung-ujungnya tidak setor.
9. Upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam meningkatkan
pendapatan atau pemasukan dari retribusi parkir dengan melakukan pembinaan setiap tahun kepada para juru parkir. Pembinaan tersebut berupa pemberitahuan mengenai hak dan kewajiban, sehingga dengan adanya pembinaan tersebut mereka pahan mengenai kewajian mereka untuk menyetor.
Tabel 1
Realisasi Penerimaan Retribusi Parkir di Pemerintah Kota Yogyakarta tahun
2010-2014 (Rupiah)
Tahun
Realisasi Penerimaan Retribusi Parkir
( dalam Rupiah )
UPT Malioboro
Sumber: Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan dan Dinas Perhubugan Kota Yogyakarta
Tabel 2
Target Penerimaan Retribusi Parkir di Pemerintah Kota Yogyakarta dari tahun
2010-2014 (Rupiah)
Tahun
Target Penerimaan Retribusi Parkir
( dalam Rupiah )
UPT Malioboro
Sumber: Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan dan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta
Tabel 3
Biaya Pemungutan Retribusi Parkir di Pemerintah Kota Yogyakarta dari tahun
2010-2014 (Rupiah)
Tahun
Biaya Pemungutan Retribusi Parkir
( dalam Rupiah )
UPT Malioboro
Sumber: UPT Malioboro dan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta
Catatan: Tahun 2010 biaya pemungutan retribusi parkir dari UPT Malioboro
kosong karena pada tahun 2010 akhir UPT Malioboro masih dalam masa peralihan, sehingga biaya pemungutan retribusi parkir untuk tahun 2010 masih tergabung dengan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta.
Tabel 4
Maksimal Biaya Pemungutan Retribusi Parkir di Pemerintah Kota Yogyakarta dari Tahun 2010-2014 Berdasarkan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 87
Tahun 2012 (Rupiah)
Tahun
Realisasi
Biaya Pemungutan Biaya Pemungutan
Penerimaan
Retribusi Parkir
Retribusi Parkir
Retribusi Parkir
Sumber: Data diolah
Tabel 5
Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah di Pemerintah Kota Yogyakarta dari tahun
2010-2014 (Ribuan)
Tahun
Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah
( dalam Rupiah )
Sumber: Dinas Pajak Daerah dan pengelolaan Keuangan Kota Yogyakarta
Tabel 6