78 PKn Kelas VIII

78 78 78 78 78 PKn Kelas VIII

3. Lembaga antikorupsi Dalam rangka pemberantasan korupsi (antikorupsi) diperlukan lembaga-lembaga yang bertugas mencegah dan memberantas korupsi. Adapun lembaga-lembaga antikorupsi di Indonesia antara lain :

a. Badan Pemeriksa Keuangan yang bertugas memeriksa keuangan negara atau pe- laksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara. BPK merupakan lembaga negara yang bebas dan mandiri dengan tugas khusus untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara (Pasal 23 E (1) UUD 1945 hasil amandemen). Kedudukan BPK bebas dan mandiri terlepas dari pengaruh dan kekuasaan pemerintah tetapi tidak berdiri di atas pemerintah. BPK bertugas mengawasi apakah kebijakan dan arah keuangan negara yang dilaksanakan pemerintah sudah sesuai dengan tujuan dan dilaksanakan dengan tertib. Hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD (Pasal 23 E (2) UUD 1945 hasil amandemen).

b. Lembaga penegak hukum antara lain polisi, kejaksaan dan pengadilan yang bertugas menindak tegas dan mengadili para pelaku korupsi/koruptor. Polisi merupakan alat negara yang mempunyai tanggung jawab pokok untuk menegakkan hukum, termasuk menindak para koruptor. Sebagai penegak hukum mereka wajib mengusut melalui penyelidikan dan penyidikan terhadap pihak-pihak yang melakukan korupsi. Apabila ternyata cukup bukti maka pelaku korupsi akan diajukan ke kejaksaan untuk selanjutnya diajukan ke pengadilan untuk disidangkan. Kejaksaan merupakan alat penegak hukum yang bertugas mengajukan tuntutan hukuman yang sebanding dengan kasalahan yang dilakukan oleh terdakwa pelaku korupsi. Mereka harus bertindak adil tidak membeda- bedakan terdakwa. Jika memang cukup bukti maka segera diajukan ke pengadilan. Jangan sampai gara-gara pejabat tinggi lalu kasus korupsinya disembunyikan, misalnya tidak diadili semestinya. KPKPN juga memiliki tugas mengawasi kekayaan para pejabat negara apakah ini diperoleh dengan wajar atau tidak. Apabila ada indikasi kekayaan itu diperoleh dengan

Sumber: www.tempointeraktif.com

tidak wajar maka dapat memberikan

Gambar 3.10 Kantor Kejaksaan Agung tak luput

keterangan kepada pihak yang ber- didemo para mahasiswa antikorupsi. wenang.

PKn Kelas VIII

memberantas korupsi. Badan ini memiliki kewajiban memberantas korupsi, terutama skala besar, yang merugikan keuangan negara. Badan ini memiliki wewenang untuk mengadakan penyelidikan dan mengusut masalah korupsi, tetapi untuk mengadilinya tetap berada pada pengadilan. Badan ini bersifat independen tidak memihak siapapun dalam menjalan- kan tugas sehingga diharapkan oleh

masyarakat mampu menangani korupsi

Sumber: www.pikiran-rakyat.com

Gambar 3.11 Kantor KPK

dengan baik. KPK tidak terpengaruh oleh kekuasaan pemerintah atau golongan politik tertentu.

d. Komisi Pemeriksa Kekayaan Pejabat Negara (KPKPN) Lembaga ini bertugas memeriksa kekayaan pejabat negara atau seseorang yang menduduki jabatan dalam negara. Pejabat negara atau calon pejabat negara diwajibkan menyerahkan daftar kekayaan yang dimilikinya kepada KPKPN untuk didata. Daftar itu disertai bukti-bukti pemilikan yang sah serta asal-usul pemilikan kekayaan tersebut. KPKPN juga memiliki tugas mengawasi kekayaan para pejabat negara apakah ini diperoleh dengan wajar atau tidak. Apabila ada indikasi kekayaan itu diperoleh dengan tidak wajar maka dapat memberikan keterangan kepada pihak yang berwenang. Pejabat negara yang diwajibkan menyerahkan daftar kekayaan antara lain, Presiden dan Wakil Presiden, anggota lembaga tinggi negara (MPR, DPR, BPK dll), kepala daerah (Gubernur/Wakil Guberbnur, Bupati/Wakil Bupati, dan Wali kota/Wakil Wali kota). Keberadaan KPKPN diharapkan bisa memantau kekayaan para pejabat negara, sehingga kemungkinan untuk memperoleh kekayaan lewat korupsi dapat dihindari.

e. Badan Pengawas di Daerah (Bawasda) Selain lembaga/badan yang bertugas mencegah dan memberantas korupsi, terdapat

pula lembaga anti korupsi yang dibentuk masyarakat (Lembaga Swadaya Masyarakat) Badan ini bertugas memeriksa keuangan pada instansi-instansi pemerintahan di daerah atau dinas-dinas di daerah. Dengan adanya pemeriksaan ini diharapkan penyimpangan dan (korupsi) dapat di- hindari sehingga anggaran pemerintah

daerah dapat digunakan sesuai ketentuan

Sumber: www.pib-banten.go.id

Gambar 3.12 Salah satu kantor gubernur.

yang berlaku.