Metodologi Penelitian

G. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian termasuk jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika. Metode kualitatif merujuk pada prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang tersusun dalam teks atas pemaknaan tanda-tanda. Peneliti akan menggali lebih dalam permasalahan yang akan diteliti sehingga akan menghasilkan penjelasan-penjelasan yang lebih rinci terkait dengan permasalahan.

Data yang dianalisis bukanlah data kuantitatif melainkan data kualitatif yang tidak bekerja dengan mengolah data atau dalam bilangan yang ditransformasikan menjadi bilangan/angka, tidak diolah dengan rumus dan tidak diinterpretasikan sesuai ketentuan statistik atau

49 Ibid., hlm.149 49 Ibid., hlm.149

gambaran atau pemahaman mengenai gejala. 50

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis semiotik. Metode ini memfokuskan dirinya pada tanda dan teks sebagai objek kajiannya, serta bagaimana peneliti menafsirkan dan

memahami kode dibalik tanda dan teks objek yang diteliti. Metode analisis pendekatan semiotik bersifat interpretatif kualitatif, maka secara umum teknik analisis datanya menggunakan alur yang lazimnya dikonversikan ke dalam bentuk-bentuk narasi yang bersifat deskriptif sebelum dianalisis,

diinterpretasi, dan kemudian disimpulkan. 51

Semiologi adalah ilmu tentang tanda yang dikembangkan oleh Roland Barthes, berangkat dari konsep Saussure yang memusatkan kajiannya pada pembongkaran makna dalam signifikasi sistem tanda tingkat kedua. Menurut Barthes, semiologi memiki dua tahap signifikasi (two order of signification). Signifikasi tingkat pertama disebut sebagai denotasi, tentang hubungan antara signified dan signifier di dalam sebuah tanda terhadap realitas eksternal. Sedangkan signifikasi tahap kedua yakni

50 Pawito, Op.Cit., hlm. 44 50 Pawito, Op.Cit., hlm. 44

kebudayaan menjelaskan beberapa aspek gejala alam. 52

3. Objek Penelitian

Adapun objek dalam penelitian ini adalah film ” ? ” produksi Mahaka Pictures dan Dapur Film tahun 2011, yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini bergenre drama yang banyak menyajikan

permainan emosi para pemainnya yang berdurasi 100 menit.

4. Jenis Data

a. Jenis Data Primer Data yang diperoleh dari film “ ? “produksi Mahaka Pictures dan Dapur Film berdurasi 100 menit dalam format DVD. Data primer ini diambil dari keseluruhan scene dalam film tersebut yang didalamnya terdapat unsur-unsur yang berkaitan dengan pluralisme.

b. Jenis Data Sekunder Data yang diperoleh dari studi kepustakaan, informasi media massa, artikel-artikel, situs internet dan buku-buku yang berhubungan dengan konsep penelitian.

52 Alex Sobur, Analisis Teks Media, Op.Cit. hlm 128

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotika menurut Roland Barthes. Melalui intertekstualitas sebagai relasi di antara teks tertentu dengan teks-teks lain dan intersubyektifitas dimana pengarang dilihat sebagai satu subyektivitas yang memproduksi teks dan pembaca adalah subyektivitas lain yang mengkonsumsi teks itu, nantinya akan berkaitan erat dengan keutuhan makna. Langkah-langkah analisa data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

 Peneliti melakukan pengamatan mendalam dengan menonton film “ ? “ beberapa kali. Hal ini dimaksudkan agar penulis mengetahui alur cerita, karakter tokoh dan berbagai tanda yang merupakan simbolisasi terjadinya pluralisme.

 Peneliti memaknai adegan-adegan yang diteliti lebih lanjut, dalam hal ini adegan yang mewakili permasalahan, utamanya adegan yang merepresentasikan pluralisme di dalamnya, serta adegan-adegan lain yang dianggap relevan dengan hal yang akan diteliti.

 Peneliti mengadakan analisa terhadap adegan-adegan melalui intertekstualitas dan intersubyektifitas . Dari sudut pandang pembaca, sebuah teks hanya bisa dipahami dalam hubungannya atau pertentangannya dengan teks lain. Menurut Julia Kristeva terdapat tiga rumusan dalam intertekstualitas, antara lain : Pertama, intertekstualitas adalah transposisi dari satu atau beberapa sistem tanda kepada sistem tanda yang lain dengan disertai oleh sebuah artikulasi baru ; Kedua,  Peneliti mengadakan analisa terhadap adegan-adegan melalui intertekstualitas dan intersubyektifitas . Dari sudut pandang pembaca, sebuah teks hanya bisa dipahami dalam hubungannya atau pertentangannya dengan teks lain. Menurut Julia Kristeva terdapat tiga rumusan dalam intertekstualitas, antara lain : Pertama, intertekstualitas adalah transposisi dari satu atau beberapa sistem tanda kepada sistem tanda yang lain dengan disertai oleh sebuah artikulasi baru ; Kedua,

yang lain. 53

Teks pasti berhubungan dengan proses pemaknaan. Dalam film, teks membawa peranan penting dalam menentukan makna dan pesan yang terkandung dalam film. Setiap teks yang ada selalu terkait dengan teks- teks lain. Menurut Barthes teks merupakan semata-mata lautan yang dipenuhi oleh tanda-tanda. Teks tersusun atas tulisan-tulisan yang beragam. Namun ada satu tempat dimana keberagaman ini terfokus, dan tempat itu adalah pembaca. Teks selalu berubah meraih pengertian- pengertian baru sesuai dengan bagaimana teks itu diterima dan dipahami oleh pembacanya dalam lingkungan dimana teks tersebut diproduksi dan dikonsumsi.

 Data-data yang ada kemudian dianalisis dari aspek sosialnya melalui tahap pemaknaan denotasi dan konotasi. Makna denotasi merupakan Makna denotasi adalah makna pada yang tampak, makna yang sebenarnya hadir dan mudah dikenali secara langsung. Kemudian berdasarkan makna denotasi yang telah didapatkan maka dengan pengamatan yang mendalam maka akan didapat makna-makna konotasi

53 Kris Budiman, Op.Cit., hlm.87 53 Kris Budiman, Op.Cit., hlm.87

 Dari makna konotasi akan diarahkan pada mitos. Mitos digunakan untuk menjelaskan gejala atau realitas yang ditunjuk dengan lambang- lambang-dimana penjelasan makna konotasi dari lambing-lambang yang ada dengan mengacu sejarah. Mitos menghadirkan makna-makna tertentu dengan berpijak pada nilai-nilai sejarah dan budaya

masyarakat. 54 Analisis mitos sendiri dilakukan setelah scene-scene dari tiap kategori telah dianalisis.  Dari analisis yang dilakukan akan ditarik kesimpulan seperti apakah pemaknaan dari simbol-simbol yang terkandung dalam film “ ? “.

54 Pawito, Op.Cit., hlm. 164