Variabel Keuntungan Pedagang
b. Variabel Keuntungan Pedagang
Keuntungan adalah jumlah penerimaan kotor atau Total Revenue (TR) dikurangi oleh jumlah biaya pengeluaran atau Total Cost (TC). Pendapatan / revenue pedagang adalah barang yang bisa terjual, penggunaan jasa, sedangkan untuk biaya / cost adalah biaya tenaga kerja dan pajak (retribusi, dan pungutan lainnya). Kolompok yang memiliki atau mendapatkan Keuntungan yang terbanyak dan usahanya dapat berkembang di pasar klitikan Notoharjo adalah kelompok pedagang variasi dan peralatan mobil. Peneliti mengambil sampel 10 sampel untuk variasi dan peralatan mobil, 10 sampel untuk las dan cat, 10 sampel untuk sepatu dan peralatan olah raga, 10 sampel untuk pakaian, 15 sampel untuk elektronik dan audio mobil, 20 sampel untuk variasi dan
commit to user
koter handphone.
Tabel. 4.15 Rata-rata Keuntungan Pedagang Kaki Lima Menurut Jenis Dagangan saat di Banjarsari dan di Notoharjo
No Jenis Dagangan
Jumlah Responden
Rata-rata Keuntungan / bulan (Rp.) Notoharjo Banjarsari
1 Variasi dan
Peralatan Mobil
3 Sepatu dan Alat
Olah Raga
5 Elektronik dan
Audio Mobil
15 2.840.000 3.048.000
6 Variasi dan
Peralatan Motor
30 2.047.500 2.377.083
7 Barang Rupa-rupa
10 1.160.000 1.490.000
8 Konter Handphone
5 870.000 1.260.000 Sumber : Data Diolah 2011
Penerimaan keuntungan atau profit terbanyak dalam penelitian ini adalah kelompok variasi dan peralatan mobil, secara rata-rata kelompok yang mengalami peningkatan keuntungan di pasar klitikan Notoharjo adalah kelompok dengan jenis dagangan variasi dan peralatan mobil, las dan cat. Kedua kelompok ini adalah jenis usaha yang dapat berkembang di pasar klitikan Notoharjo sesuai dengan omset yang diperolehnya maka keuntungannya juga akan berkembang atau bergerak sesuai dengan omsetnya. Dari 8 (delapan) jenis usaha yang sudah penulis kelompokkan hanya 2 (dua) jenis usaha yang mengalami peningkatan keuntungan di
commit to user
keuntungan hal ini disebabkan karena permintaan barang di Pasar Klitikan Notoharjo tidak sebanyak permintaan pada saat di Banjarsari. Permintaan di Pasar Notoharjo juga dipengaruhi oleh letak dari blok dan kios pedagang semakin kedalam letak kios maka jumlah permintaannya juga semakin berkurang. Keuntungan pedagang juga dipengaruhi oleh jenis dagangannya merupakan barang baru atau barang bekas, keuntungan pedagang yang menjual barang-barang baru lebih besar dari pada pedagang yang menjual barang-barang bekas. Rata-rata Keuntungan setiap bulan padagang di Pasar Notoharjo adalah antara Rp.700.000 sampai Rp. 3.000.0000, untuk rata-rata keuntungan pedagang variasi dan peralatan mobil adalah sebesar Rp. 2.975.000,00 dengan jumlah responden sebanyak 10 responden range keuntungan terendah Rp.1.500.000 dan tertinggi adalah sebesar Rp. 5.000.000,00, rata-rata keuntungan pedagang sepatu dan alat olah raga adalah sebesar Rp. 1.018.500,00 dengan range keuntungan terendah Rp.750.000 dan tertinggi adalah sebesar Rp. 1.350.000,00, rata-rata keuntungan kelompok terendah di Pasar Klitikan Notoharjo adalah kelompok yang menjual pakaian dengan nilai rata-ratanya adalah sebesar Rp. 774.000,00 dengan jumlah responden adalah 10 responden dengan keuntungan terendah untuk kelompok pakaian adalah sebesar Rp. 540.000 dan tertinggi adalah sebesar Rp. 1.080.000. Di Pasar Klitikan Notoharjo Semanggi pedagang terctat sebanyak 989 pedagang kaki lima yang
commit to user
tahun 2011 pedagang sudah 5 tahun menenpati tempat tersebut akan tetapi kebanyakan pedagang di pasar Notoharjo masih banyak yang mengalami penurunan keuntungan.
Tabel. 4.16 Persentase Perubahan Keuntungan Pedagang Kaki Lima Menurut Jenis Dagangan saat di Banjarsari dan di Notoharjo
No Jenis Dagangan
Jumlah Responden
Persentase perubahan (%) Keuntungan/bulan
1 Variasi dan
Peralatan Mobil
3 Sepatu dan Alat
Olah Raga
5 Elektronik dan
Audio Mobil
15 -9%
6 Variasi dan
Peralatan Motor
30 -12%
7 Barang Rupa-rupa
10 -22%
8 Konter handphone
5 -31% Sumber : Data Diolah 2011
Jenis dagangan variasi dan peralatan mobil yang mengalami peningkatan rata-rata keuntungan sebesar 80% (dari hasil pengolahan data primer), sedangkan yang mengalami penurunan keuntungan terbesar terdapat jenis usaha pakaian yang mengalami penurunan pendapatan sebesar -37% dari keuntungan sebelumnya pada saat masih di Banjarsari. Penurunan keuntungan ini disebabkan berkurangnya permintaan akan barang tersebut di Pasar Klitikan Notoharjo Semanngi. Berkurangnya pendapatan juga dipengaruhi oleh jumlah konsumen, hal ini
commit to user
di Kota Surakarta ditambah karena daerahnya merupakan daerah pinggiran kota maka akses menuju ke lokasi juga kurang seperti akses jalan masuk dan angkutan umum yang menuju ke Pasar Notoharjo. Data diatas merupakan data yang dihimpun pada saat wawancara (2011) dan data keuntungan di banjarsari masih diasumsikan data pada tahun terakhir di banjar sari yaitu tahun 2006 untuk menyetarakan dengan data pembanding pada saat di Notoharjo maka diperlukan penghitungan dengan angka indek. Rumus yang digunakan adalah sama pada saat menghitung omset yaitu dengan menggunakan indek harga konsumen dari tahun 2007s/d 2010. Nilai indek dari penghitungan dengan menggunakan angka indek harga konsumen didapat angka sebesar 126,31% ini menunjukkan ada penurunan nilai uang sebesar 26,31% dari saat pindah sampai sekarang, maka dari itu nilai keuntungan di Banjarsari dikalikan dengan hasil penghitungan angka indek dan didapatkan hasil keuntungan di Banjarsari yang telah disesuaikan yang dituliskan pada tabel 4.17 (rata-rata keuntungan pedagang kaki lima menurut jenis dagangan saat di Banjarsari (data disesuaikan) dan di Notoharjo). Data di Banjarsari yang telah disesuaikan atau yang telah dideflasikan terdapat peningkatan nilai sehingga menyebabkan semakin jauhnya perbaedaan pendapatan bersih (profit) pedagang antara di Notoharjo dan pada saat di banjarsari.
commit to user
Dagangan saat di Banjarsari (data disesuaikan) dan di Notoharjo
No Jenis Dagangan
Jumlah Responden
Rata-rata Keuntungan / bulan (Rp.) Notoharjo Banjarsari dng IHK
1 Variasi dan
Peralatan Mobil
3 Sepatu dan Alat
Olah Raga
5 Elektronik dan
Audio Mobil
15 2.840.000 3.849.928
6 Variasi dan
Peralatan Motor
30 2.047.500 3.002.493
7 Barang Rupa-rupa
10 1.160.000 1.882.019
8 Konter Handphone
5 870.000 1.591.506 Sumber : Data Diolah 2011
Rata-rata dari hasil penghitungan rata-rata keuntungan pedagang (profit) mengalami penurunan hal tersebut dikarenakan pedagang belum secara maksimal dapat beradaptasi dengan keadaan di Pasar Klitikan Notoharjo sehingga diperlukan peran pemerintah melalui dinas terkait untuk melakukan kajian terhadap pedagang agar pendapatan bersih atau keuntungan pedagang dapat meningkat sehingga kesejahteraan pedagangpun dapat tercapai, dengan peningkatan kesejahteraan pedagang maka dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian untuk daerah sekitar khususnya daerah disekitar Pasar Notoharjo. selain meningkatkan pertumbuhan perekonomian pemaksimalan program revitalisasi PKL yang direalisasikan dengan relokasi pedagang kaki lima dapat meningkatkan penawaran tenaga kerja.
commit to user
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor dari faktor produksi, faktor prodiksi dalah input-input yang digunakan oleh produsen untuk memprodusi barang dan jasa (Mankiw, 2006). Rata-rata jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan di Pasar Notoharjo antara 1-5 orang pekerja jenis usaha ini digolongkan kedalam industri kecil dikarenakan memiliki pekerja kurang dari 20 orang
Tabel. 4.18 Rata-rata Jumlah Pekerja yang dimiliki Pedagang Kaki Lima Menurut Jenis Dagangan saat di Banjarsari dan di Notoharjo
No Jenis Dagangan
Jumlah Responden
Rata-rata Tenaga Kerja (orang) Notoharjo Banjarsari
Variasi dan Peralatan Mobil
Sepatu dan Alat
Olah Raga
10 11
4 Pakaian 10 11
Elektronik dan
Audio Mobil
15 22
Variasi dan Peralatan Motor
30 23
7 Barang Lain-lain 10 12
8 Konter
5 12 Sumber : Data Diolah 2011
Pekerja yang digunakan atau dipekerjakan oleh tiap-tiap pedagang di Pasar Notoharjo kurang dari 10 orang atau pekerja, kebanyakan usaha ini dikerjakan sendiri atau dengan keluarga sehingga sistem pembayaran upah tenaga kerjanya belum mengacu kepada standar pengupahan dan kebanyakan dari para pedagang di Pasar Notoharjo
commit to user
kekeluargaan atau istilah yang sering digunakan oleh pedagang di Pasar Notoharjo dengan istilah “sambatan”. Dari segi jumlah pekerja banyak pedagang di Pasar klitikan Notoharjo yang merupakan pindahan PKL dari Banjarsari mengurangi jumlah tenaga kerjanya atau karyawannya di karenakan omset pedagang tersebut mengalami penurunan.
Tabel. 4.19 Rata-rata Hari Orang Kerja (HOK) Pedagang Kaki Lima Menurut Jenis Dagangan saat di Banjarsari dan di Notoharjo
No Jenis Dagangan
Jumlah Responden
Rata-rata HOK (HOK) Notoharjo Banjarsari
Variasi dan Peralatan Mobil
Sepatu dan Alat
Olah Raga
10 1,21 1,57
4 Pakaian 10 1,21 1,21
Elektronik dan
Audio Mobil
15 2,30 2,90
Variasi dan Peralatan Motor
30 2,81 3,03
7 Barang Lain-lain 10 1,69 2,18
8 Konter
5 1,21 2,18 Sumber : Data Diolah 2011
Data HOK (Hari Orang Kerja) di dapatkan dengan menggunakan rumus 1 HOK = 7 jam kerja. di Pasar Kltikan Notoharjo rata-rata jam buka dari jam 08.00 – 16.30 jadi rata-rata jam kerjanya kurang lebih 8,5 jam atau jika dihitung dengan menggunakan HOK maka didapatkan nilai 1,21 HOK. Nilai HOK yang telah didapatkan dikalikan jumlah pekerja
commit to user
Orang Kerja (HOK) Pedagang Kaki Lima Menurut Jenis Dagangan saat di Banjarsari dan di Notoharjo), dari data di tabel didapatkan nilai rata- rata HOK menurut jenis dagangan. Nilai HOK yang mengalami peningkatan di Pasar Klitikan Notoharjo dibandingkan pada saat di Banjarsari adalah jenis usaha variasi dan peralatan mobil, las dan cat dan rata-rata jenis usaha lain masih mengalami penurunan nilai HOK.