Variabel Pungutan Retribusi dan Pungutan Pasar

e. Variabel Pungutan Retribusi dan Pungutan Pasar

Pungutan retribusi daearah adalah pungutan daerah yang tidak hanya didasarkan atas objeknya, tetapi juga berdasarkan perbedaan atas pendekatan tarif. Penelitian ini variabel retribusi yang digunakan adalah pungutan yang dibayarkan oleh pedagang kepada pemerintah. Pasar Klitikan Notoharjo membagi tarif retribusinya menjadi 3 (tiga) tarif, pembedaan tarif retribusi dikarenakan pemakaian listrik tiap pedagang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan pedagang.

Tabel. 4.21 Tarif pungutan listrik menurut Penggunaan di Pasar Klitikan Notoharjo per bulan

Tarif penggunaan Listrik

Biaya

Non Amper

Rp. 0

½ Amper

Rp. 660/ hari

1 Amper

Rp.1.270/hari

Sumber: Kantor lurah Pasar Klitikan Notoharjo

Selain pungutan tarif listrik pedagang di pasar notoharjo juga masih dibebani beberapa pungutan yang sudah ditentukan antara lain; retriusi pasar sebesar Rp. 1.125/hari, pemakaian listrik lingkungan sebesar Rp. 600/hari, kebersihan sebesar Rp. 180/hari, keamanan Rp.13.000/bulan, parkir Rp. 10.000/bulan. Total pengeluaran pedagang yang harus dikeluarakan untuk pembayaran retribusi dan pungutan pasar sebesar Rp. 80.150 per bulan untuk pemakaian listrik non amper,

commit to user

untuk pemakaian listrik 1 amper. Pungutan pasar pada saat di Banjarsari sebesar Rp.1.000, pungutan tersebut sudah termasuk biaya karcis pasar, kebersihan dan parkir per harinya. Tarif pungutan pasar di pasar banjarsari yaitu air bersih, listrik lingkungan dengan tarif yang berbeda- beda, besarnya pengeluran rata-rata tiap bulan Pedagang pada saat di Banjarsari adalah sebesar Rp.40.500,00 sampai dengan Rp. 63.000,00 dalam satu bulan.

Tabel. 4.22 Rata-rata Retribusi dan Pungutan Pasar Yang dibayarkan Pedagang tiap bulan saat di Banjarsari dan di Notoharjo

No ketrangan

Jumlah Responden

Rata-rata pungutan / bln (Rp) Notoharjo Banjarsari

1 Retribusi dan

Pungutan Pasar

100

103.247 51.645 Sumber : Data Diolah 2011

Reribusi dan pungutan pasar di Pasar Klitikan Notoharjo mengalami peningkatan sebesar 99,92% dari besarnya pungutan pada saat di Banjarsari. Besarnya pungutan di Pasar klitikan Notoharjo dikarenakan untuk biaya peningkatan dan perawatan fasilitas-fasilitas pasar yang sudah disiapkan untuk menunjang kegiatan para pedagang. Pemerintah Kota Surakarta menargetkan pendapatan Pasar Klitikan Notoharjo adalah sebesar Rp. 1.715.128.000/ tahun dan realisasi pada desember 2010 adalah sebesar Rp. 534.297.230 dengan persentase pencapaian target sebesar 31,15% (DPP Kota Surakarta,2011) . Penghitungan nilai retribusi dan

commit to user

pendeflasian agar sesuai dengan data pembanding pendeflasian juga menggunakan indeks harga konsumen Kota Surakarta.

Tabel.4.23 Rata-rata Retribusi dan Pungutan Pasar Yang dibayarkan Pedagang saat di Banjarsari (data disesuaikan) dan di Notoharjo

No ketrangan

Jumlah Responden

Rata-rata pungutan / bln (Rp) Notoharjo Banjarsari dng IHK

1 Retribusi dan

Pungutan Pasar

100

103.247 65.233 Sumber : Data Diolah 2011

Perbedaan yang mencolok antara retibusi dan pungutan pasar saat di Notoharjo dan saat di Banjarsari di kerenakan di Pasar Klitikan Notoharjo pedagang sudah mendapatkan fasilitas yang jauh lebih baik dari pada saat di Banjarsari yang berupa bangunan tetap, lokasi pasar yang lengkap dengan fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan pasar dan perijinan yang jelas dan lebih baik dari pada saat di Banjarsari. Dari hasil observasi dan wawancara masih ditemui keluhan-keluhan dari beberapa pedagang dengan jumlah pungutan yang lebih besar akan tetapi pendapatan pedagang itu sendiri menurun. Banyak pedagang di Pasar Klitikan Notoharjo mengaku keberatan akan kenaikan tarif retribusi dan pungutan pasar akan tetapi pedagang juga tetap memilih berjualan di Pasar Klitikan Notoharjo dikarenakan di pasar Notoharjo mereka sudah mendapatkan tempat yang tetap bangunannya sudah permanen dan sudah mendapatkan ijin resmi dari pemerintah.

commit to user