KESEHATAN DAN KESELAM ATAN KERJA

b. Respirator dengan pemasok udara atau oksigen.

a. Alat pelindung pernafasan ini t idak dilengkapi dengan filt er, at aupun kat rid dan kanist er yang mengandung bahan kimia.

b. Pasokan udara bersih at au oksigen, melindungi pekerja dari pemajanan bahan bahan kimia yang sangat t oksit . Konsent arinya t inggi, mampu melindungi pekerja

dari kekurangan oksigen.

c. Pasokan udara at aupun oksigen dapat melalui silinder, t angki, at au kompresor yang dilengkapi dengan regulat or (pengukur t ekanan)

d. Respirat or dengan pasokan udara at au oksigen dibedakan menjadi :  Airline respirat or.  Air hose m ask respirat or.  Self-cont ained brat hing apparat us.

4. Cara Pemakaian.

1. Pilih ukuran respirat or yang sesuai dengan ukuran ant ropomet ri t ubuh pemakai. Ukuran ant ropomet ri t ubuh yang berkait an adalah :

a. Panjang muka.

b. Panjang dagu.

c. Lebar muka.

d. Lebar mulut .

e. Panjang t ulang hidung.

f. Tonjolan hidung.

2. Periksa lebih dahulu dengan t elit i, apakah respirat or dalam keadaan baik, t idak rusak, dan komponen-komponennya juga dalam keadaan masih baik.

3. Jika t erdapat komponen yang sudah t idak berfungsi maka perlu digant i lebih dahulu dengan yang baru dan baik.

4. Pilih jenis filt er at au cat rid at au kanist er dengan seksama, agar t idak t erjadi kebocoran.

5. Singkirkan rambut yang menut upi bagian muka.

6. Pot ong cambang dan jenggot sependek mungkin.

7. Pasang at au kenakan gigi palsu, bila pekerja menggunakan gigi palsu. Pakailah respirat or dengan cara sesuai dengan pet unjuk operasional (inst ruct ion m anual) yang harus ada pada set iap respirat or.

8. Gerak gerakkan kepala, unt uk memast ikan bahw a t idak akan t erjadi kebocoran apabila pekerja bekerja sambil bergerak-gerak.

Gambar 13. Pem akaian respirat or-pelindung pajanan debu yang tidak t oksik/ t oksisit asnya rendah

Gambar 14. A. Pem akaian m asker pada saat prosesing akrilik, B. Pem akaian m asker pada saat mixing bahan t anam

5. Pemeliharaan.

Agar respirat or dapat berfungsi denngan baik dan benar sert a dapat digunakan dalam w akt u yang relat if lama, maka respirat or perlu pemeliharaan at au peraw at an secara t erat ur, sebagai berikut :

a. Set iap kali set elah dipakai, respirat or harus di bersihkan (dicuci) kemudian dikeringkan.

c. Apabila suat u respirat or t erpaksa digunakan oleh orang lain, maka harus dicucihamakan t erlebih dahulu.

d. Beri t anda set iap respirat or dengan nama pemakainya.

e. Set elah respirat or bersih dan kering, simpan dalam loker yang bersih, kering dan t ert ut up.

f. Tangki-t angki at au silinder-silender udara at au oksigen harus dicek secara berkala, unt uk menget ahui bahw a persediaan udara at au oksigen masih mencukupi.

g. Klep-klep, regulat or dan komponen-komponen lainnya perlu juga dicek secara berkala. Jika t idak berfungsi harus segera digant i dengan yang baru.

2.3.4 Pelindung Tangan.

1. Fungsi.

Unt uk melindungi t angan dan jari-jari t angan dari pajanan api, panas, dingin, radiasi elekt omagnet ik, radiasi mengion, list rik, bahan kimia, bent uran dan pukulan, t ergores,

t erinfeksi. Alat pelindung t angan biasa disebut dengan sarung t angan.

2. Jenis.

M enurut bent uknya, alat pelindung t angan dibedakan menjadi :

a. Sarung t angan biasa at au gloves.

b. M it t en , yait u sarung t angan dengan ibu jari t erpisah, sedangkan empat jari lainya menjadi sat u.

c. Hand pad , yait u alat pelindung t angan yang hanya melindungi t elapak t angan.

d. Sleeve , yait u alat pelindung dari pergelangan t angan sampai lengan. Biasanya digabung dengan arung t angan.

3. Spesifikasi.

Alat pelindung t angan harus sesuai ant ara pot ensi bahaya dengan bahansarung t angan yang dikenakan pekerja.

Pot ensi bahaya dan bahan sarung t angan yang sesuai, disajikan pada t abel berikut :

Potensi Bahaya Jenis Bahan Sarung Tangan

List rik

Karet

Radiasi mengion Karet at au kulit yang dilapisi dengan t im bal (Pb) Benda-benda t ajam at au kasar

Kulit at au PVC, kulit yang dilapisi dengan logam kromium

Asam dan alkali yang korosif

Karet

Pelarut organik (solvent )

Karet sint etis

Benda-benda panas

Kulit at au asbes

Gambar 15. A. Disposible rubber gloves digunakan pada saat bekerja dengan bahan irit an, B. Leat her gloves digunakan pada saat bekerja dengan paparan panas

4. Cara Pemakaian.

a. Pilih jenis alat pelindung t angan yang sesuai dengan pot ensi bahaya

b. Pilih ukuran sesuai dengan ukuran t angan pemakai.

c. M asukkan t angan yang bagian pergelangan t angannya bermanset at au berkerut , ujung ujung lengen baju pekerja masuk ke dalam manset at au kerut an sarung t angan, kemudian manset dikancingkan at au kerut an dirapikan.

d. Sarung t angan t anpa manset at au t anpa kerut an, ujung lengan baju panjang pekerja harus bermanset , dan bagian lengan sarung t angan berda di dalam manset at au di dalam kerut an. Tidak disarankan memasukkan ujung lengan baju panjang kedalam sarung t angan.

Gambar 16. A. Pem akaian disposible rubber gloves digunakan pada saat bekerja dengan bahan irit an, B. Pem akaian Leat her gloves digunakan pada saat bekerja dengan alat panas

Gambar 17. Penggunaan sarung t angan karet pada saat penanam an m odel pada artikulat or

Gambar 18. Penggunaan sarung t angan kulit pada saat bekerja dengan paparan panas

5. Pemeliharaan.

a. Alat pelindung t angan yang t elah selesai dipakai, harus dibersihkan, dicuci dengan air, bagian luar maupun dalam kemudian dikeringkan.

b. Simpan di dalam kant ong yang bersih dan let akkan di dalam loker at au rak lemari.

2.3.5 Pakaian Pelindung.

1. Fungsi.

Pakaian pelindung berfungsi unt uk melindungi sebagain at au seluruh t ubuh dari kot oran, debu, bahaya percikan bahan kimia, radiasi, panas, bunga api maupun api.

2. Jenis.

a. Apron, yang menut upi hanya sebagian t ubuh pemakainya, mulai dari dada sampai lut ut .

Gambar 19. Baju lab yang digunakan sebagai pakaian pelindung saat bekerja at au prakt ikum di LabTekGi

b. Overalls, yang menut upi seluruh bagian t ubuh.

3. Spesifikasi.

M acam-macam pakaian pelindung adalah:

a. Pakaian pelindung dari kulit , unt uk t enaga kerja yang mengerjakan pengelasan.

b. Pakaian pelindung unt uk pemadam kebakaran.

c. Pakaian pelindung unt uk pekerja yang t erpajan radiasi t idak mengion.

d. Pakaian pelindung unt uk pekerja yang t erpajan radiasi mengion.

e. Pakaian pelindung t erbuat dari plast ik, unt uk t enaga kerja yang bekerja kont ak dengan bahan kimia.

4. Cara pemakaian.

a. Pilih jenis pakaian pelindung yang sesuai dengan pot ensi bahaya yang dihadapi.

b. Pilih ukurannya yang sesuai dengan ukuran t ubuh pemakainya.

c. Cek keadaan fisiknya, apakah dalam keadaan rusak , dan lengkap komponen- komponennya.

d. Kenakan pakaian pelindung dan kacingkan dengan seksama.

e. Gerak-gerakkan anggot a badan (kaki, t angan), unt uk memast ikan apakah pakaian pelindung t elah t erpakai dengan nyaman.

Gambar 20. Pem akaian baju lab pada saat praktikum

5. Cara pemeliharaan.

a. Pakaian pelindung yang disposable (sekali pakai dibuang), set elah habis pakai dimasukkan ke dalam kant ong kert as yang semula unt uk membungkus pakaian pelindung baru, kemudian dibuang di t empat yang t elah disediakan.

b. Pakaian pelindung yang t idak disposable, sehabis dikenakan dicuci, set elah dikeringkan diset erika, dilipat dan disimpan dit em pat yang bersih.

2.4 Persyaratan Kesehatan Kerja Di Perkantoran.

1. Air Bersih.

a. Persyarat an. M emenuhi persyarat an fisika, kimia, mikrobiologi dan radioakt if sesuai dengan kepmenkes no. 907/ SK/ VII/ 2002 t ent ang syarat -syarat dan pengaw asan kualit as air minum.

b. Pengert ian. Air bersih adalah air yang dipergunakan unt uk keperluan sehari-hari dan kualit asnya memenuhi persyarat an kesehat an air bersih sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku dan dapat dim inum apabila dimasak.

c. Tat a cara pelaksanaan.  Air bersih dapat diperoleh dari PAM , sumber air t anah at au sumber lain yang

t elah diolah sehingga memenuhi persyarat an.  Dist ribusi harus menggunakan perpipaan.

 Sumber air bersih dan saran dist ribusinya harus bebas dari pencemaran fisik, kimia, dan bakt eriologis.

 Sampel air bersih unt uk pemeriksaan lab diambil dari sumber at au bak penampungan dan dari kran t erjauh, diperiksa minimal 2 (dua) kali dalam 1

(sat u) t ahun.

2. Udara Ruangan.

Penyehat an udara ruangan adalah upaya yang dilakukan agar suhu dan kelembaban, debu, pert ukaran udara, bahan pencemar dan mikroba di ruang kerja memenuhi persyarat an kesehat an.

a. Suhu dan Kelembaban. Agar ruang kerja perkant oran memenuhi persyarat an kesehat an perlu dilakukan upaya-upaya sebagai berikut :

 Tinggi langit -langit dari lant ai minimal 2,5 m.  0 Bila suhu > 28 C perlu menggunakan alat penat a udara sepert i Air Condit ioner

(AC), kipas angin, dan lain-lain.  0 Bila suhu udara luar < 18 C perlu menggunkan pemanas ruangan.

 Bila kelem baban ruang kerja : - > 60% perlu menggunakan alat dehum idifier. - < 40% perlu menggunakan alat hum idifier (misalnya: mesin pembent uk aerosol ).

b. Debu. Agar kandungan debu di dalam ruang kerja perkant oran memenuhi persyarat an kesehat an maka perlu dilakukan upaya sebagai berikut :

 Kegiat an membersihkan ruang kerja perkant oran dilakukan pada pagi dan sore hari dengan menggunakan kain pel basah at au pompa hampa (vacuum pum p).

 Pembersihan dinding dilakukan secara periodik 2 (dua) kali dalam 1 (sat u) t ahun dan dicat 1 (sat u) kali dalam 1 (sat u) t ahun.

 Sist em vent ilasi yang memenuhi syarat .

c. Pert ukaran Udara. Agar pert ukaran udara ruang perkant oran dapat berjalan dengan baik, perlu dilakukan upaya sebagai berikut :

 Unt uk ruangan kerja yang ber AC harus memiliki lubang vent ilasi minimal 15% dari luas lant ai.

 Ruang ber AC secara periodik harus dimat ikan dan diupayakan mendapat pergant ian udara secara alamiah dengan cara membuka seluruh pint u dan

jendela at au dengan kipas angin.  M embersihkan saringan at au filt er udara AC secara periodek sesuai ket ent uan

pabrik.

d. Gas Pencemar. Agar kandungan gas pencemar dalam ruangan kerja perkant oran t idak melebihi konsent rasi maksimal, maka perlu dilakukan t indakan sebagai berikut :

 Pert ukaran udara ruang diupayakan dapat berjalan dengan baik.  Ruang kerja t idak berhubungan langsung dengan dapur.  Dilarang merokok di dalam ruang kerja.  Tidak menggunakan bahan bangunan yang mengeluarkan bau yang

menyengat .

e. M ikroba. Agar angka kuman di dalam ruang t dak melebihi bat as persyarat an, perlu dilakukan beberapa t indakan sebagai berikut :

 Keryaw an yang menderit a penyakit yang dit ularkan melalui udara unt uk sement ara w akt u t idak boleh bekerja.

 Lant ai dibersihkan dengan ant isept ik.  M emelihara sist em vent ilasi agar berfungsi dengan baik.  M emelihara sist em AC sent ral.

3. Limbah.

a. Limbah padat / sampah. Adalah sebuah buangan yang berbent uk padat t ermasuk buangna yang berasal dari kegiat an perkant oran.

 Set iap perkant oran harus dilengkapi dengan t empat sampah yang kuat , cukup ringan, t ahan karat , kedap air dan mempunyai permukaan yang halus pada

bagian dalam nya sert a dilengkapi dengan penut up.  Sampah kering dan sampah basah dit ampung dalam t empat yang t erpisah.  Tersedia t empat pengumpulan sampah sement ara yang memenuhi syarat .  M embersihkan ruang dan lingkungan perkant oran minimal 2 (dua) kali sehari.

 M engumpulkan sampah kering dan basah pada t empat yang berlainan dengan menggunakan kant ong plast ik w arna hit am.

 M engamankan limbah padat sisa kegiat an perkant oran.

b. Limbah cair. Adalah buangan yang berbent uk cair t ermasuk t inja.

 Kualit as effluen harus memenuhi syarat sesuai ket ent uan perat uran perundangan yang berlaku.

 Saluran lim bah cair harus kedap air, t ert ut up, limbah cair dapat mengalir dengan lancar dan t idak menimbulkan bau.

 Semua limbah cair harus dilakukan pengolahan lebih dahulu sebelum dibuang kelingkungan minimal dengan sept ik t ank.

4. Pencahayaan.

a. Jumlah penyinaran pada bidang kerja yang diperlukan unt uk melaksanakan kegiat an secara efekt if.

b. Int ensit as cahaya di ruang kerja minimal 100 lux.

c. Agar memenuhi persyarat an kesehat an, perlu dilakukan t indakan sebagai berikut :

 Pencahayaan alam at au buat an diupayakan t idak menimbulkan kesilauan dan memiliki int ensit as sesuai dengan perunt ukannya.

 Penempat an bola lampu dapat menghasilkan penyinaran yang opt imum dan bola lampu harus sering dibersihkan.

 Bola lampu yang t idak berfungsi dengan baik segera digant i.

5. Vektor penyakit.

a. Pengert ian:  Vekt or penyakit adalah binat ang yang dapat menjadi perant ara penular

berbagai penyakit t et ent u (m isalnya: serangga).  Reservoar (pejamu) penyakit adalah binat ang yang didalam t ubuhnya t erdapat

kuman penyakit yang dapat dit ularkan kepada manusia (misalnya: t ikus)

b. Tat a cara pelaksanaan:

1. Pengendalian secara fisika.  Konst ruksi bangunan t idak memungkinkan masuk dan berkembangbiaknya

vekt or reservoar penyakit kedalam ruang kerja dengan memasang alat yang dapat mencegah masuknya serangga dan t ikus.

 M enjaga kebersihan lingkungan, sehingga t idak t erjadi penumpukan sampah dan sisa makanan.

 Pengat uran peralat an dan arsip secara t erat ur.  M eniadakan t empat perindukan serangga dan t ikus.

2. Pengendalian dengan bahan kimia. Yait u dengan melakukan:

 Penyemprot an.  Pengasapan.

 M emasang umpan.  Abat esasi pada penampungan air bersih.

6. Ruang dan Bangunan.

a. Bangunan kuat , t erpelihara, bersih, dan t idak memungkinkan t erjadinya gangguan kesehat an dan kecelakaan.

b. Lant ai t erbuat dari bahan ang kuat , kedap air, permukaan rat a, t idak licin, dan bersih.

c. 3 Set iap orang mendapat kan ruang udara minimal 10 m / karyaw an.

d. Dinding bersih dan berw arna t erang, permukaan dinding yang selalu t erkena percikan air t erbuat dari bahan yang kedap air.

e. Langit -langit kuat , bersih, berw arna t erang, ket inggian minimal 2,50 m dari lant ai.

f. At ap kuat dan t idak bocor.

g. Luas jendela, kisi-kisi at au dinding gelas kaca unt uk masuknya cahaya minimal 1/ 6 kali luas lant ai.

7. Toilet.

Toilet karyaw an w anit a dan pria t erpisah. Set iap kant or harus memiliki t oilet dengan jumlah w ast afel, jam ban, dan perat usan sesuai dengan jumlah karyaw an.

Toilet w anita

∑ Karyawan ∑ Kamar Mandi ∑ Jamban ∑ Wastafel

Toilet pria

∑ Karyawan ∑ Kamar

∑ Peturasan ∑ Jamban ∑ Wastafel

M andi

s/ d 25

1 2 1 2 26-50

2 3 2 3 51-100

8. Instalasi.

a. Pengert ian. Inst alasi adalah penjaringan pipa/ kabel unt uk fasilit as list rik, air lim bah, air bersih, t elepon dan lain-lain yang diperlukan unt uk menunjang kegiat a indust ri.

b. Persyarat an.

1. Inst alasi list rik, pemadam kebakaran, air bersih, air kot or, air limbah, air hujan harus dapat menjam in keamanan sesuai dengan ket ent uan t eknis berlaku.

2. Bangunan kant or yang lebih t inggi dari 10 m at au lebih t inggi dari bangunan lain disekit arnya harus dilengkapi dengan penangkal pet ir.

c. Tat a cara pelaksanaan.

1. Inst alasi unt uk masing-masing perunt ukan sebaiknya menggunakan kode w arna dan label.

2. Diupayakan agar t idak t erjadi hubungan silang dan aliran balik ant ara jaringan dist ribusi air limbah dengan menggunakan air bersih sesuai dengan ket ent uan yang berlaku.

3. Jaringan inst alasi agar dit at a sedemikian rupa agar memenuhi syarat est et ika.

4. Jaringan inst alasi t idak menjadi t empat perindukan serangga dan t ikus.

9. Food safety. Diluar dari kepmenkes no. 1405/ M enKes/ SK/ XI/ 2002, maka ada aspek lain yang pat ut

menjadi perhat ian kit a yait u food safet y, karena:

a. Keamanan pangan menjadi issue yang cukup pent ing di perkant oran, karena semua pekerja set idaknya makan siang di kant or, dengan membeli dari food court yang ada.

b. Kemudian adanya pet ugas cleaning services yang sekaligus bert ugas menyediakan makanan dan m inuman bagi pekerja, sudah dikat agorikan sebagai foohandler.

c. Karena it u seiring dengan t ugas t im office hygiene t adi, maka penerapan kepmenkes no. 715/ M ENKES/ SK/ V/ 2003 t ent ang persyarat an hygiene sanit asi jasaboga perlu mendapat kan perhat ian, salah sat unya adalah pelat ihan bagi foodhandler dan supervisor kant in.