Gambar 27. Fasade bangunan komplek rukan dan ruko .
Data visual diambil dari sepanjang jalan arteri Soekarno-Hatta Sumber : dokumentasi pribadi
5.4 Hasil Temuan
Dari hasil analisis ada beberapa hal yang dapat disimpulkan mengenai pengaruh jalan arteri terhadap pola permukiman di sekitarnya :
1. Berdasarkan hasil uji validitas variable jalan arteri terhadap pola
permukiman disekitarnya meyatakan bahwa variable-variable tersebut valid. Hasil uji validitas ternyata lebih besar 0,4 dan variable – variable
pengaruh dan terpengaruh dinyatakan valid sehingga dapat digunakan untuk mencari pengaruh arteri terhadap pola permukimannya.
2. Dari hasil uji regresi pada masing-masing kelompok responden ternyata
menghasilkan nilai positif yang berarti terdapat pengaruh ruas jalan arteri Soekarno-Hatta terhadap pola permukiman dengan penilaian sebagai
berikut :
a. Untuk responden arsitek menilai :
•
Fungsi bangunan
Dari hasil pengujian uji-f yang menguji kelayakan model yang memiliki estimasi F sebesar 2,763 dengan signifikansi 0,020. Hal ini
mengindikasikan bahwa model layak diteliti. Koefisien determinasi
merupakan penunjuk mengenai besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi ditunjukkan
dengan nilai R
2
. Hasil penelitian ini memberikan hasil nilai R
2
sebesar 0,471. Hal ini mengindikasikan bahwa 47,1 fungsi bangunan dapat
dijelaskan oleh ruas jalan arteri Soekarno Hatta, sedangkan selebihnya 52,9 fungsi bangunan dipengaruhi oleh variabel lainnya
yang tidak termasuk dalam model ini. •
Orientasi bangunan
Hasil pengujian uji-f yang menguji kelayakan model yang memiliki estimasi F sebesar 2,562 dengan signifikansi 0,022. Hal ini
mengindikasikan bahwa model layak diteliti. Koefisien determinasi merupakan penunjuk mengenai besarnya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi ditunjukkan dengan nilai R
2
. Hasil penelitian ini memberikan hasil nilai R
2
sebesar 0,464. Hal ini mengindikasikan bahwa 46,4 orientasi bangunan
dapat dijelaskan oleh ruas jalan arteri Soekarno Hatta, sedangkan selebihnya 53,6 orientasi bangunan dipengaruhi oleh variabel
lainnya yang tidak termasuk dalam model ini.
•
Fasade bangunan
Hasil pengujian uji-f yang menguji kelayakan model yang memiliki estimasi F sebesar 13,484 dengan signifikansi 0,001. Hal ini
mengindikasikan bahwa model layak diteliti. Koefisien determinasi
merupakan penunjuk mengenai besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi ditunjukkan
dengan nilai R
2
. Hasil penelitian ini memberikan hasil nilai R
2
sebesar 0,370. Hal ini mengindikasikan bahwa 37 fasade bangunan dapat dijelaskan
oleh ruas jalan arteri Soekarno Hatta, sedangkan selebihnya 63 fasade bangunan dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak
termasuk dalam model ini. •
Aksesbilitas
Hasil pengujian uji-f yang menguji kelayakan model yang memiliki estimasi F sebesar 113,693 dengan signifikansi 0,000. Hal
ini mengindikasikan bahwa model layak diteliti. Koefisien determinasi merupakan penunjuk mengenai besarnya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi ditunjukkan dengan nilai R
2
. Hasil penelitian ini memberikan hasil nilai R
2
sebesar 0,832. Hal ini mengindikasikan bahwa 83,2 aksesbilitas dapat
dijelaskan oleh ruas jalan arteri Soekarno Hatta, sedangkan selebihnya 16,8 aksesbilitas dipengaruhi oleh variabel lainnya yang
tidak termasuk dalam model ini
b. Untuk responden masyarakat umum menilai :