Pola tata Guna Lahan Pola Tata Ruang Kawasan .1 Pola Struktur dan konfigurasi massa bangunan

Gambar 20 Jalan permukiman tlogotimun 1 yang terkena intervensi perekonomian Data visual diambil dari posisi menghadap perempatan jalan arteri dan jalan Tlogosar i Sumber : dokumentasi pribadi 2. Jalan sebagai titik simpul ruang. Peralihan jalan untuk aktivitas mobil dengan jalan setapak pedestrian juga merupakan titik simpul. Gambar 21 Peralihan jalan aktifitas mobil dengan jalan setapak Data visual diambil dari posisi dari perempatan jalan Supriyadi, jalanTlogosari Sumber : dokumentasi pribadi 3. Jalan sebagai ruang. Didalam pertumbuhannnya, kawasan ini mempunyai 2 jenis jalan mobil dan setapakkaki. Pertumbuhan permukiman kawasan Pedurungan yang terpengaruh jalan arteri ini berkembang.

5.3.4 Pola tata Guna Lahan

Kawasan Pedurungan ini menurut RDTRK Kota Semarang merupakan kawasan Penduduk yang tinggi, namun seiring dengan perkembangan jaman ekonomi permukiman ini mengalami beberapa perubahan peruntukan lahan. Pada sepanjang lokasi seperti sepanjang Jalan Arteri Soekarno-Hatta telah tumbuh pertokoan ruko, PKL, Minimarket, Salon, Perkantoran, 2 SPBU besar , Penjual bunga dan buah. Kemudian muncul pertokoan, usaha cuci mobil dan ruko. Lokasi lain seperti Jalan Raya Tlogosari juga pada awalnya permukiman kemudian berubah menjadi usaha perekonomian di sepanjang menuju akses perumahannya. Perkembangan ekonomi lahan menjadikan perubahan dalam fungsi ke arah ekonomi komersial. Gambar 22. Area komersil di kawasan arteri Data visual diambil dari sepanjang jalan arteri Soekarno-Hatta Kompleks Ruko Toko selular PKL Perbankan Sumber : dokumentasi pribadi Melihat perkembangan dan perubahan yang terjadi maka jalan arteri ini memberikan pengaruh yang cukup dominant terhadap permukiman di sekitar koridor arteri Soekarno-Hatta, mulai dari perubahan fungsi lahan yaitu menjadi fungsi komersil. Gambar 23 Permukiman yang berubah fungsi sebagai area komersil . Data visual diambil dari sepanjang jalan arteri Soekarno-Hatta Sumber : dokumentasi pribadi 5.3.5 Pola Tata Ruang Kawasan 5.3.5.1 Pola Struktur dan konfigurasi massa bangunan Konfigurasi Massa bangunan permukiman serta ruang-ruang terbuka yang ada pada kawasan di sekitar Jalan arteri ini membentuk suatu struktur ruang solid dan ruang void. Perkembangan terhadap pola strukturnya yang kontekstual terhadap kondisi geografisnya yang linier dan datar . Perkembangan struktur ini membentuk suatu The Line Village Community . Sesuai teori menurut M Rogers dan Rabel J. Burdge Dimana rumah-rumahnya di tata dibagun berbaris lurus mengikuti satu garis tertentu menyilang .Sedangkan sawah ladang mereka umumnya terletak dibelakang lokasi permukiman Didukung dengan teori lain menurut Yudohusodo 1991 : 57 , bentuk pola permukiman yang berada di Jawa yang didasarkan pada pemusatan masyarakat dapat dibedakan menjadi beberapa seperti : Pola permukiman yang penduduknya tinggal mengelompok di sepanjang jalur sungai jalur lalulintas yang membentuk suatu deret permukiman Sebenarnya pola struktur ruang permukiman kawasan ini terbentuk oleh jalan linkage . Jalan merupakan linkage system yang membentuk struktur permukiman kawasan Pedurungan ini berfungsi sebagai frame atau kerangka yang dapat menghubungkan dengan permukiman yang ada di belakangnya lainnya juga dengan fungsi-fungsi. Adanya linkage system ini menunjukkan suatu pergerakan atau aktifitas masyarakatnya. Pola struktur ruang permukiman yang berada belakang koridor arteri Soekarno-Hatta tidak terpengaruh oleh kondisi jalan arteri sekarang ini karena tidak menyentuh langsung dan tidak ada perubahan terhadap permukiman itu sendiri. Pola-pola ruang di belakang koridor ini lebih cenderung membagi pola- pola grid murni tetapi dengan menyesuaikan tapak yang ada.

5.3.5.2. Pola Tata Ruang Lingkungan permukiman

Pola tata ruang perkembangan bentuk kota dari kawasan sekitar Jalan Arteri Soekarno-Hatta mempunyai pola linier memanjang Elemen Fisik Kota yang terdiri dari perumahan , bangunan publik dan semi publik, jalan taman open space serta elemen yang tergabung bersama membentuk satu kesatuan memberi indikasi terhadap kemajuan dan perkembangan kota masa depan atau dengan kata lain dinamakan Global Plan. Global Plan mengelompokkan atau memperlihatkan elemen kota secara garis besar. Di dalam perkembangannya permukiman yang terpengaruh disekitar koridor arteri Soekarno-Hatta ini mempunyai model pola tata ruang yaitu : • Permukiman disekitar koridor jalan arteri Soekano-Hatta . Pola tata ruang permukimannya mengikuti pola linier jalan. Bentuk pola tata ruang permukiman dengan pola curvliner merupakan permukiman yang beralih fungsi menjadi public servis dan usahajasa. Bangunan permukiman ini berhimpitanberdempetan satu sama lain , tidak memiliki halaman sehingga langsung berintraksi dengan jalan didepannya. Sesuai dengan teori Yudohusodo yaitu Pola permukiman yang penduduknya tinggal mengelompok di sepanjang jalur sungai jalur lalulintas yang membentuk suatu deret permukiman. Gambar 25 Deret permukiman yang berada di sepanjang Jalan Arteri Soekarno Hatta . Data visual diambil dari sepanjang jalan arteri Soekarno-Hatta Sumber : dokumentasi pribadi

5.3.6 Orientasi dan fasade bangunan