yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat khususnya KUHP, Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan peraturan perundang-undangan
lainnya yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan dalam penelitian ini. Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum
primer, misalnya : buku-buku tentang hukum, hasil-hasil penelitian, hasil karya dari pakar hukum, artikel, surat kabar, dan media massa lainnya, serta berbagai berita yang
diperoleh dari internet. Bahan hukum tersier yaitu bahan yang memberi petunjuk penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, yakni kamus hukum,
ensiklopedia, dan sebagainya.
5. Alat Pengumpulan data
Ada 3 tiga alat pengumpulan data yang lazim digunakan yakni studi dokumen atau bahan pustaka, pengamatan atau observasi, dan wawancara interview.
68
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah dengan menggunakan dua cara yaitu
studi kepustakaan dan wawancara. a.
Studi Kepustakaan Library Research Studi dokumen ini merupakan langkah awal dari setiap penelitian hukum baik normatif
maupun sosiologis. Hal ini dikarenakan penelitian hukum selalu bertolak dari premis normatif. Studi dokumen bagi penelitian hukum meliputi studi bahan-bahan primer, bahan
hukum sekunder, dan bahan hukum tersier.
69
1 Bahan hukum primer
Bahan hukum primer yaitu ketentuan-ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang mempunyai kekuatan mengikat, baik peraturan yang ada dalam KUHP maupun
peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Landasan utama yang dipakai dalam rangka penelitian ini diantaranya adalah KUHP,
68
Ibid,
halaman 21.
69
Amiruddin dan Zainal Asikin,
Pengantar Metode Penelitian Hukum,
Jakarta : Rajawali Pers, 2004, halaman 68.
Universitas Sumatera Utara
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Peraturan-peraturan yang lain yang berkaitan dengan perdamaian dalam kecelakaan lalu
lintas. 2
Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder yaitu bahan yang memberi penjelasan mengenai bahan hukum
primer seperti berbagai bahan kepustakaan berupa buku, majalah, hasil penelitian, makalah dalam seminar dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian.
3 Bahan hukum tertier
Bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti kamus hukum, kamus bahasa indonesia, kamus
bahasa inggris, artikel-artikel atau laporan dari media massa surat kabar, jurnal hukum, majalah dan lain sebagainya.
b. Wawancara
Studi lapangan yang dilakukan dalam skripsi ini berupa wawancara. Wawancara adalah situasi peran antar pribadi bertatap muka face to face, ketika seseorang, yakni pewawancara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada seseorang responden dimana pertanyaan itu dirancang untuk memperoleh jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah penelitian.
70
Tipe wawancara yang dilakukan dalam penulisan ini melalui wawancara berencana sta nda rdized interview
yaitu suatu wawancara yang disertai dengan suatu daftar pertanyaan yang disusun sebelumnya. Pedoman wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dan
informasi dari pihak yang mengetahui tentang eksistensi perdamaian antara korban dengan
70
Fred N. Kerlinger,
Asas-Asas Penelitian Behavourial,
Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 1991, halaman 770.
Universitas Sumatera Utara
pelaku tindak pidana kecelakaan lalu lintas dalam putusan hakim Pengadilan Negeri Medan yang dilakukan kepada hakim-hakim di Pengadilan Negeri Medan.
6. Analisis Data