terhadap permasalahan, sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan atau menjawab problemnya.
60
Penelitian hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika,dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk
mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisnya kecuali itu, maka juga diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum
tersebut untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atau permasalahan- permasalahan yang timbul di dalam gejala yang bersangkutan.
61
Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian deskriptif Deskriptif research yaitu penelitian yang bersifat menemukan fakta-fakta seadanya fact finding.
62
Penemuan gejala- gejala ini tidak sekedar menunjukkan distribusinya tetapi termasuk usaha mengemukakan
hubungan satu sama lain dalam aspek-aspek yang sedang diteliti. Hubungan-hubungan yang dimaksud adalah berkaitan dengan eksistensi perdamaian antara kobran dengan pelaku tindak
pidana kecelakaan lalu lintas dalam sistem pemidanaan di Pengadilan Negeri Medan.
2. Metode Pendekatan
Dalam melakukan langkah-langkah penelitian deskriptif tersebut perlu diterapkan pendekatan masalah sehingga masalah yang akan dikaji menjadi lebih jelas dan tegas.
Pendekatan masalah tersebut dilakukan melalui cara yuridis normatif dan yuridis empiris.
a. Pendekatan yuridis normatif adalah membahas doktrin-doktrin atau asas-asas dalam
ilmu hukum.
63
Pendekatan yuridis normatif dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap perundang-undangan dalam kerangka hukum nasional Indonesia sendiri.
Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif, yakni penelitian
60
Joko P. Subagyo,
Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek,
Jakarta : Rineka Cipta, 1991, halaman 2.
61
Bambang Sunggono,
Metodologi Penelitian Hukum
, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 20, halaman 38.
62
Winarno Surakhmad,
Dasar dan Teknik Research,
Bandung : Tarsito,197, halaman 132.
63
H. Zainuddin Ali,
Op.Cit,
halaman 24.
Universitas Sumatera Utara
yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah-kaidah atau norma-norma dalam hukum positif mengenai pengaturan kecelakaan lalu lintas jika terjadi perdamaian
antara korban dengan pelaku tindak pidana kecelakaan lalu lintas. Hal ini ditempuh dengan melakukan penelitian kepustakaan. Oleh karena tipe penelitian yang
digunakan adalah yuridis normatif maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan yang berhubungan dengan perdamaian dalam
kecelakaan lalu lintas. Melalui pendekatan yuridis normatif ini diharapkan dapat mengetaui suatu peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya KUHP,
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, RUU KUHP 2013 dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan
penelitian ini. b. Pendekatan empiris adalah penelitian terhadap identifikasi hukum hukum tidak
tertulis dan penelitian terhadap efektivitas hukum.
64
Pendekatan hukum empiris sering juga disebut sebagai pendekatan hukum sosiologis. Pendekatan empiris,
dilakukan dengan cara berhadapan dengan warga masyarakat yang dalam hal ini dilakukan terhadap hakim-hakim yang menjadi objek penelitian untuk mengetahui
efektivitas hukum yang berlaku dalam sistem pemidanaan. Penelitian ini dilakukan
dengan melakukan studi lapangan yang dilakukan di Pengadilan Negeri Medan. 3. Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilakukan di Kota Medan, dan objek penelitian ini adalah pada Pengadilan Negeri Medan, dengan pertimbangan bahwa lembaga ini
memenuhi kriteria untuk mendapatkan gambaran tentang eksistensi perdamaian antara korban dengan pelaku tindak pidana kecelakaan lalu lintas dalam sistem pemidanaan.
64
Ibid,
halaman 30.
Universitas Sumatera Utara
Adapun populasi merupakan keseluruhan atau himpunan objek dengan ciri yang sama. Populasi atau universe adalah seluruh objek atau seluruh individu atau
seluruh gejala atau seluruh kejadian atau seluruh unit yang akan diteliti.
65
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh putusan hakim di bidang kecelakaan lalu
lintas yang mengandung perdamaian antara korban dan pelaku tindak pidana kecelakaan lalu lintas dan seluruh hakim Pengadilan Negeri Medan.
Sementara sampel merupakan himpunan bagian atas sebagian populasi. Penentuan secara tepat untuk populasi dan sampel dalam suatu penelitian hukum adalah
sangat penting untuk menentukan apakah penelitian yang akan dilakukan itu terhadap semua populasi atau hanya sampel saja. Penarikan sampel yang digunakan adalah Simple
Ra ndom Sa mpling, yaitu intinya bahwa setiap orang atau unit dalam populasi
mendapatkan kesempatan yang sama untuk terpilih dalam sampel.
66
Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah putusan hakim dalam perkara kecelakaan lalu lintas yang mengandung perdamaian tahun 2009-2014 dan
3 tiga orang hakim yang menangani perkara kecelakaan lalu lintas yang mengandung perdamaian.
4. Sumber Data.