Rencana Usaha Sistem Pengendalian Intern Terhadap Aset Tetap pada PT. Taspen (Persero) Cabang Utama Medan

23 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP ASET TETAP PADA PT. TASPEN PERSERO CABANG UTAMA MEDAN

A. Pengertian Aset Tetap

Aset tetap adalah kekayaan yang dimiliki dan digunakan untuk beroperasi dan memiliki masa manfaat yang akan datang, lebih dari satu periode anggaran serta tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal. Pengendalian intern aset tetap adalah dimana aset tetap tersebut tidak hanya diawasi secara fisik, tetapi juga secara administratif dengan menyelenggarakan perkiraan pengendali untuk tiap golongan aset dengan perhitungan dalam buku tambahan. Aset tetap harus dilakukan dengan mendapat lebih dulu persetujuan dari yang berwenang, dan suatu note tentang pengafkiran harus dikirimkan pada bagian pembukuan untuk pembukuannya. Banyak aset tetap adalah kecil, tetapi secara individual berharga. Barang-barang itu harus diawasi dengan ketat terhadap pencurian dan harus sering dibandingkan dengan catatan persediaan inventaris. Dan setiap aset tetap berwujud pada perusahan satu dengan perusahan lainnya pastilah berbeda, tergantung sifat, jenis dan skala usahanya. Menurut Warren, Reeve, Fess 2006 : 504, “ pengertian aset tetap adalah aset jangka panjang atau aset yang relative permanen. Mereka merupakan aset berwujud Tangible Assets karena ada secara fisik, aset tersebut dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal.”

B. Jenis-jenis Aset Tetap

Jenis aset tetap disetiap perusahaan berbeda-beda, hal ini disebabkan karena perbedaan jenis kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan. Secara umum, penggolongan aset tetap didasarkan pada beberapa sudut pandang, yaitu:

1. Substansi

Substansi yaitu aset tetap yang dapat digantikan dengan sejenisnya. Aset tetap dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu : a Aset Berwujud Tangible Fixed Asset Contohnya : Lahan, Mesin, Gedung, Peralatan, dan lainnya. b Aset Tidak Berwujud Intangible Fixed Asset Contohnya : Goodwill , Paten, Copy Right , Frenchise , dan lainnya.

2. Umur

Penggolongan aset tetap dari segi umur berguna untuk mengetahui apakah aset tetap tersebut perlu disusutkan atau tidak dari harga perolehannya, karena aset tetap itu berbeda-beda umurnya. Ada yang umurnya tidak terbatas dan ada pula yang terbatas umurnya. Dan biasanya kebanyakan aset tetap itu memiliki umur yang terbatas. Penggolongannya adalah sebagai berikut : f. Aset tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti : tanah untuk letak perusahaan, pertanian, dan peternakan. g. Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bisa digantikan dengan aset yang sejenis, seperti : bangunan, mesin, alat-alat, mebel, kendaraan, dan lain-lain. h. Aset tetap yang umurnya terbatas apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aset lain yang sejenis, seperti : sumber-sumber alam seperti tambang, hutan, dan lain-lain.

3. Disusutkan atau Tidak Disusutkan

Penggolongan aset dari segi disusutkan atau tidak disusutkan biasanya dicirikan dengan ada atau tidaknya penurunan nilai dari aset tetap tersebut. Aset tetap yang mengalami penurunan nilai selama masa manfaatnya dilakukan penyusutan terhadap harga perolehan. Dan aset tetap yang tidak mengalami penurunan nilai tidak dilakukan penyusutan terhadap harga perolehannya. Adapun penggolongannya sebagai berikut : a Depreciated Plant Assets Aset tetap yang disusutkan yaitu aset tetap yang disusutkan, seperti : bangunan, peralatan, mesin, inventaris, jalan, dan sebagainya. b Undepreciated Plant Assets Aset tetap yang tidak disusutkan yaitu aset tetap yang tidak disusutkan , seperti : Tanah.

4. Berdasarkan Jenisnya

Aset tetap banyak ragamnya, maka aset tetap dapat pula dibagi berdasarkan jenisnya yaitu sebagai berikut : 1 Tanah Tanah adalah bidang terhampar baik yang merupakan tempat berdirinya bangunan maupun lahan yang masih kosong. Dalam akuntansi apabila ada lahan yang diatasnya didirikan bangunan, pencatatannya harus dipisahkan dari lahan itu sendiri khususnya bangunan yang dianggap sebagai bagian dari lahan tersebut atau yang dapat meningkatkan nilai gunanya dapat digolongkan kedalam nilai