Kinerja Usaha Terkini Sistem Pengendalian Intern Terhadap Aset Tetap pada PT. Taspen (Persero) Cabang Utama Medan

ditetapkan perusahaan. Divisi Renbang Bisnis juga melakukan pengembangan konsep bisnis yang sesuai dengan perusahaan, melakukan kajian pengembangan produk-produk baru asuransi sosial pensiun, tabungan hari tua dan program kesejahteraan PNS lainnya termasuk study kelayakannya. Sebagai pemenuhan atas ketentuan yang terdapat pada Undang-Undang Nomor:40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Pasal 11 ayat 2b Anggaran Dasar PT Taspen Persero, keputusan Pemegang Saham PT Taspen Persero Nomor KEP-211M-PBUMN199 Pasal 7 ayat 1, dan Peraturan Pemerintah PP Republik Indonesia Nomor:64 Tahun 2001 Tentang Pengalihan Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan PERSERO, Perusahaan Umum PERUM, dan Perusahaan Jawatan PERJAN kepada Menteri Negara Bidang Usaha Milik Negara, Divisi Renbang dan Bisnis ditugaskan perusahaan untuk membuat Laporan Manajemen Konsolidasi dan Laporan Manajemen Program Pensiun PT Taspen Persero Cabang Utama Medan. Divisi Renbang Bisnis melakukan kajian terhadap posisi kegiatan usaha PT Taspen Persero pada masa sekarang dan dimasa yang akan datang, serta perusahaan dapat melakukan monitoring resiko koorporasi melalui unit manajemen resiko untuk mengetahui sampai dimana perusahaan berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang diterapkan oleh perusahaan. Divisi Renbang Bisnis juga melakukan penerbitan Laporan Manajemen, Laporan Statistik, Annual Report dan Company Profile, disamping melakukan perumusan kebijakan dan SOP untuk pengendalian resiko bisnis. 23 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP ASET TETAP PADA PT. TASPEN PERSERO CABANG UTAMA MEDAN

A. Pengertian Aset Tetap

Aset tetap adalah kekayaan yang dimiliki dan digunakan untuk beroperasi dan memiliki masa manfaat yang akan datang, lebih dari satu periode anggaran serta tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal. Pengendalian intern aset tetap adalah dimana aset tetap tersebut tidak hanya diawasi secara fisik, tetapi juga secara administratif dengan menyelenggarakan perkiraan pengendali untuk tiap golongan aset dengan perhitungan dalam buku tambahan. Aset tetap harus dilakukan dengan mendapat lebih dulu persetujuan dari yang berwenang, dan suatu note tentang pengafkiran harus dikirimkan pada bagian pembukuan untuk pembukuannya. Banyak aset tetap adalah kecil, tetapi secara individual berharga. Barang-barang itu harus diawasi dengan ketat terhadap pencurian dan harus sering dibandingkan dengan catatan persediaan inventaris. Dan setiap aset tetap berwujud pada perusahan satu dengan perusahan lainnya pastilah berbeda, tergantung sifat, jenis dan skala usahanya. Menurut Warren, Reeve, Fess 2006 : 504, “ pengertian aset tetap adalah aset jangka panjang atau aset yang relative permanen. Mereka merupakan aset berwujud Tangible Assets karena ada secara fisik, aset tersebut dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal.”