Uji t Uji Parsial

77 Tabel 4.6 Hasil Uji F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 37.810 6 6.302 25.830 .000 a Residual 10.979 45 .244 Total 48.788 51 a. Predictors: Constant, CAR, NIM, LDR, BOPO, NPL, IRR b. Dependent Variable: ROA Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Berdasarkan hasil uji F pada tabel di atas maka dapat dilihat nilai F hitung sebesar 25.830 dengan probabilitas sebesar 0.000. Karena probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka model regresi pada penelitian ini dapat digunakan untuk memprediksi probabilitas bank atau dengan kata lain variabel independen dalam penelitian ini IRR, NPL, BOPO, LDR, NIM dan CAR secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel ROA.

4.3.3 Uji t Uji Parsial

Uji t digunakan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Uji ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel . Untuk menguji pengaruh parsial tersebut dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut: 1. Membandingkan nilai t hitung dalam tabel coefficients dengan t tabel . Jika t hitung t tabel maka H ditolak, artinya terdapat pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. Jika t hitung t tabel 78 maka H diterima, artinya tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. 2. berdasarkan nilai probabilitas. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 atau 5 maka hipotesis yang diajukan diterima atau dikatakan signifikan. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 atau 5 maka hipotesis yang diajukan ditolak atau dikatakan tidak signifikan. Untuk mengetahui koefisien variabel independen terhadap variabel, maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.7 Hasil Uji t Uji Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 3.294 1.118 2.947 .005 IRR .005 .002 .384 2.653 .011 NPL .064 .030 .269 2.118 .040 LDR -.006 .004 -.194 -1.700 .096 NIM .047 .043 .093 1.095 .279 BOPO -.037 .010 -.520 -3.647 .001 CAR .026 .026 .077 1.001 .322 a. Dependent Variable: ROA Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Berdasarkan hasil tabel 4.5 di atas maka hasil analisis regresi berganda dapat disimpulkan sebagai berikut: 79 1. Variabel Interest Rate Risk X 1 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi variabel IRR sebesar 0.011 yang mana nilai ini lebih kecil dari 0.05. Selain itu, nilai koefisien IRR sebesar 2.653 yang menunjukkan bahwa IRR memiliki pengaruh positif terhadap ROA sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Pengaruh IRR yang positif signifikan terhadap ROA mengindikasikan bahwa IRR berbanding lurus dengan ROA sehingga apabila IRR mengalami peningkatan maka ROA juga akan meningkat, begitu pula sebaliknya. Semakin tinggi IRR maka kemungkinan bank mengalami kerugian semakin rendah sehingga profitabilitas meningkat. 2. Variabel Non Performing Loans X 2 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi variabel NPL sebesar 0.040 yang mana nilai ini lebih kecil dari 0.05. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa nilai koefisien NPL adalah 2.118 yang menunjukkan bahwa NPL berpengaruh positif terhadap ROA sehingga hipotesis yang diajukan ditolak. 3. Variabel Loan to Deposit Ratio X 3 secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi variabel LDR sebesar 0.83 yang mana nilai ini lebih besar dari 0.05. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa nilai koefisien LDR adalah -1.700 yang menunjukkan bahwa LDR berpengaruh negatif terhadap ROA sehingga hipotesis yang diajukan diterima. 80 4. Variabel Net Interest Margin X 4 secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi variabel NPL sebesar 0.279 yang mana nilai ini lebih besar dari 0.05. Hasil penelitian juga menunjukkan nilai koefisien NIM adalah 1.095 yang menunjukkan bahwa NIM berpengaruh positif terhadap ROA sehingga hipotesis yang diajukan diterima. 5. Variabel Beban Operasional Pendapatan Operasional X 5 secara parsial berpengaruh terhadap variabel ROA. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi variabel BOPO sebesar 0.001 yang mana nilai ini lebih kecil dari 0.05. Hasil penelitian juga menunjukkan nilai koefisien BOPO sebesar -3.647 yang menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA sehingga hipotesis yang diajukan diterima. Pengaruh BOPO yang negatif signifikan terhadap ROA menunjukkan bahwa variabel BOPO memiliki hubungan yang berbanding terbalik dengan variabel ROA. Apabila BOPO mengalami peningkatan maka ROA akan mengalami penurunan, begitu pula sebaliknya. Semakin rendah BOPO maka semakin efisien biaya yang dikeluarkan bank. 6. Variabel Capital Adequacy Ratio X 6 secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel ROA. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi variabel CAR sebesar 0.322 yang mana nilai ini lebih besar dari 0.05. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel CAR adalah 1.001 yang menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif terhadap ROA sehingga hipotesis yang diajukan diterima. 81 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan