Analisis Koefisien Determinasi R Uji F Uji Simultan

51 beberapa variabel bebas yang biasa disebut X 1 , X 2 . X 3 dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y Situmorang, 2012:151. Hubungan fungsional antara variabel terikat dan variabel bebas dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = f X 1 , X 2 , X 3 , Xn ... Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + e Dalam penelitian ini yang akan diteliti adalah bagaimana hubungan ROA Bank Umum Y terhadap variabel independen, apakah akan dipengruhi oleh CAR X 1 , LDR X 2 , NPL X 3 , NIM X 4 dan BOPO X 5 sehingga dapat dirumuskan sebagi berikut: Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + b 4 x 4 + b 5 x 5 + e Dimana a = intersep, b 1 = koefisien regresi variabel X 1 , b 2 = koefisien regresi variabel X 2 , b 3 = koefisien regresi variabel X 3 , b 4 = koefisien regresi variabel X 4 , b 5 = koefisien regresi variabel X 5 dan e = standar error. 3.7.3. Uji Hipotesis

3.7.3.1 Analisis Koefisien Determinasi R

2 Pada analisis ini, akan dilihat seberapa besar kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen dengan melihat besarnya nilai koefisien determinasi total R 2 . Nilai R 2 mempunyai interval antara 0 sampai 1 0 ≤ R 2 ≥ 1. Artinya, semakin besar R 2 mendekati 1 maka semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan bila semakin mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen Sulaiman, dalam Wirawan, 2013:47. Jika R 2 yang diperoleh mendekati 1 satu maka dapat 52 dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika R 2 semakin mendekati 0 nol maka semakin lemah pengaruh variabel-variabel independen dalam menjelaskan terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi maka akan semakin baik.

3.7.3.1 Uji F Uji Simultan

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2006:84. Langkah-langkah dalam melakukan uji F adalah: a. Merumuskan hipotesis dan alternatifnya H 1 berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. b. Menentukan tingkat signfikansi dan derajat kesalahan Tingkat signifikansi dalam penelitian ini adalah 95 atau α = 5 c. Melakukan Uji F dengan cara membandingkan F hitung dengan F tabel. Dimana nilai F tabel = F α k n-k-1 a. H 1 ditolak jika F hitung F tabel b. H 1 diterima jika hitung F tabel 3.7.3.2 Uji t Uji Parsial 53 Uji t digunakan digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel terikat. Uji ini dilakukan menggunakan uji statistik 2 sisi. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut: a. H : b 1 = 0 : artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. b. H 1 : b 1 ≠ 0 : artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Pada penelitian ini, nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada tingkat signifikansi α = 5. Kriteria pengambilan keputusan uji-t adalah sebagai berikut: a. Terima H bila -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel atau sig.t ≥ α b. Tolak H bila t hitung -t tabel atau t hitung t tabel atau sig.t α 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Berdasarkan data yang bersumber dari Bursa Efek Indonesia BEI jumlah bank yang terdaftar di BEI sampai akhir tahun 2014 adalah sebanyak 38 bank. Objek dalam penelitian ini adalah bank yang terdaftar secara kontinyu di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011 hingga 2014. Kriteria sampel yang digunakan adalah bank yang menyajikan laporan keuangan secara lengkap selama periode penelitian sesuai dengan variabel yang diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 13 bank. Berikut ini adalah gambaran umum perusahaan yang akan diteliti:

4.1.1 Bank Mandiri BMRI

PT. Bank Mandiri Persero, Tbk didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 di Negara Republik Indonesia dan mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999. Kantor pusat Bank Mandiri berlokasi di Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta Selatan. Saat ini Bank Mandiri memiliki 12 kantor wilayah domestik, 70 kantor area, 992 kantor cabang pembantu, 687 kantor mandiri mitra usaha, 301 kantor kas, dan 5 cabang luar negeri yang berlokasi di Caymans Island, Singapura, Hongkong, Timor Leste dan Shanghai Republik Rakyat Cina.