Populasi Sampel Metode Penelitian

peserta pemilihan umum terhadap preferensi politik mahasiswa Kota Medan pada pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014. J.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua universitas di Kota Medan yaitu Universitas Sumatera Utara dan Universitas HKBP Nommensen. Peneliti memilih kedua universitas ini karena merupakan universitas yang kegiatan mahasiswanya yang berkaitan dengan politik yang paling sering dimuat di portal berita online. J.3 Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek dengan kausalitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. 22 Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Kota Medan. Populasi dalam penelitian ini terfokus pada universitas yang memiliki mahasiswa aktif yang berada di Kota Medan dan sedang menjalani pendidikan Strata 1 S1. Terdapat 25 universitas yang berdiri di Kota Medan. 23 Banyaknya jumlah populasi menyulitkan penelitian untuk mendapatkan seluruh unsur dan komponen yang dibutuhkan dalam penelitian, sehingga dibutuhkan penarikan sampel.

b. Sampel

22 Dr. Etta Mamang Sangadji, M.Si. 2010. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian, Yogyakarta: Penerbit Andi. hal.185 23 http:www.ceritamedan.com201307universitas-di-medan-baik-negeri-maupun.html diakses pada 18 Agustus 2014 pukul 03.49 Universitas Sumatera Utara Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasinya besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, waktu dan tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. 24 Peneliti mengambil sampel dari populasi dengan teknik multi stage cluster sampling, yaitu unit-unit analisa dalam populasi digolongkan ke dalam gugus-gugus yang disebut clusters, dan gugus tersebut merupakan satuan-satuan dimana sampel diambil. 25 Pembagian gugus diperoleh dengan melihat universitas yang memiliki intensitas kegiatan mahasiswa dengan portal berita online sebagai pembandingnya, kegiatan mahasiswa dari universitas yang paling sering dimuat di berita online akan menjadi gugus dimana sampel akan diambil, sehingga dianggap dapat mewakili keseluruhan mahasiswa Kota Medan. Setelah melakukan pencarian pada portal berita online Kota Medan yaitu: medan.tribunnews.com, www.antarasumut.com, m.okezone.com, www.tempo.co, waspadamedan.com, medanmagazine.com, hariansumutpos.com, muncul dua nama yang paling sering dimuat dalam portal berita online Kota Medan. Mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara dan Universitas HKBP Nomensen kemudian dihitung jumlah sampel berdasarkan jumlah mahasiswa Universitas Sumatera Utara dan Universitas HKBP Nomensen. Untuk mendapatkan jumlah sampel, peneliti menghitung 24 Dr. Etta Mamang Sangadji, M.Si. Op. Cit; hal.186 25 Masri Singarimbun. 1984. Metode Penelitian Survai, Jakarta: Penerbit LP3ES. hal 120 Universitas Sumatera Utara menggunakan melalui rumus Taro Yamane. Mahasiswa yang menempuh pendidikan S1 di Universitas Sumatera Utara berjumlah 28.760 orang 26 dan mahasiswa yang menempuh pendidikan S1 di Universitas HKBP Nomensen berjumlah 8.479 orang. 27 Keterangan: n : Jumlah sampel yang dicari. N : Jumlah populasi. d² = Presesi ditetapkan 10 dengan tingkat kepercayaan 90 . responden Jadi jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 100 orang. Berdasarkan jumlah populasi pada kedua universitas maka pembagian sampel dibagi sebagai berikut: 26 Lihat data Situasi Mahasiswa Terdaftar dan Aktif Universitas Sumatera Utara Semester Ganjil T.A. 20132014 Keadaan: November 2013. Sumber BAA USU 27 http:www.kampus-info.com201310profil-universitas-hkbp-nommensen.html diakses pada 18 Agustus 2014 pukul 04.36 Universitas Sumatera Utara  Universitas Sumatera Utara, responden  Universitas HKBP Nomensen, responden Sampel yang memenuhi syarat adalah mahasiswa S1 aktif yang berada di kedua universitas tersebut. Pengambilan sampel selanjutnya diambil berdasarkan fakultas yang ada di masing-masing universitas. Sampel dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa aktif di setiap fakultas. Setelah jumlah sampel untuk setiap fakultas didapatkan, agar seluruh sampel mendapatkan kesempatan yang sama maka penarikan sampel dilakukan Universitas Sumatera Utara dengan cara penarikan random kepada setiap jurusan yang ada di masing- masing fakultas yang akan diteliti. Hasil penarikan tersebut menjadi acuan kuesioner akan diberikan, kemudian teknik acak sederhana dilakukan setelah mendapatkan jurusan dan tahun ajaran sampel untuk mendapatkan sampel yang akan menjawab isi kuesioner penelitian ini. J.4 Sumber Data Sumber data yang dipakai dalam peneltian ini dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni data primer dan data sekunder: 1. Data primer yaitu data yang diambil dari sumber data utama, seperti penyebaran kuesioner, wawancara dari pihak terkait dan observasi kepada objek yang diteliti; 2. Data sekunder yaitu data yang sudah tersedia sebelumnya seperti data yang berasal dari buku, berita, Undang-Undang, jurnal dan sebagainya. J.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan teknik yang relevan untuk mendapatkan data yang akurat yaitu dengan penelitian lapangan field research dan penelitian kepustakaan library research. Dalam mengumpulkan data peneliti melakukan: 1. Penelitian Lapangan field research: Penyebaran Kuesioner yang diberikan kepada informan yaitu mahasiswa Universitas Sumatera Utara dan Universitas HKBP Nomensen. Teknik pengumpulan data penelitian ini juga berupa observasi. Observasi merupakan suatu teknik Universitas Sumatera Utara pengumpulan data yang dijalankan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, dengan jalan pencatatan dan pengamatan secara sistematis. 28 Kemudian disertai dengan data dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian ini. 2. Pengumpulan data penelitian kepustakaan library research yaitu: dengan mendapatkan data dari buku-buku, jurnal, dokumen lembaga dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. J.6 Teknik Pengukuran Skor Salah satu cara yang paling sering digunakan dalam menentukan skor adalah den gan menggunakan “Skala Likert”. Skala adalah ukuran gabungan yang didasarkan pada sruktur intensitas pertanyaan-pertanyaan. Dengan demikian “Skala Likert” sebenarnya bukan skala, tetapi adalah suatu cara yang lebih sistematis untuk memberi skor pada indeks. 29 Cara menggunakan pengukuran dengan “Skala Likert” adalah menghadapkan informan atau responden dengan pertanyaan, kemudian diminta untuk memberi jawaban dengan skor pada setiap pertanyaan yaitu:  Sangat Setuju SS : diberi skor 5  Setuju S : diberi skor 4  Ragu-ragu R : diberi skor 3  Tidak Setuju TS : diberi skor 2 28 Imam Gunawan, S. 2013. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik.Jakarta: PT. Bumi Aksara. hal143 29 Masri Singarimbun..Op Cit; hal 78 Universitas Sumatera Utara  Sangat Tidak Setuju STS : diberi skor 1 Untuk menentukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah maka terlebih dahulu ditetapkan hasil kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing responden, ditentukan kelas intervalnya sebagai berikut : Dengan demikian, dapat ditentukan kategori jawaban dari masing- masing variabel, yaitu: 1. Skor untuk kategori sangat kuat = 4.20 – 5,00 2. Skor untuk kategori kuat = 3.39 – 4,19 3. Skor untuk kategori cukup = 2,58 – 3,38 4. Skor untuk kategori rendah = 1,77 – 2,57 5. Skor untuk kategori sangat rendah = 0,96 – 1,76 J.7 Validitas Validitas menunjuk pada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. 30 Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan dan sejauh mana ketepatan serta 30 Dr. Etta Mamang Sangadji, M.Si. Op. Cit; hal 160 Universitas Sumatera Utara kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. 31 Jika instrumen penelitian telah disusun, maka instrumen tersebut disebarkan kepada responden yang ada pada kedua gugus yang menjadi tempat penarikan sampel yaitu, Universitas Sumatera Utara dan Universitas HKBP Nomensen secara acak. Setelah instrumen dikembalikan, maka dapat dilakukan pengujian secara statistik. 32 Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis pengukuran skala ordinal. Ukuran ordinal mengurutkan responden dari tingkatan “paling rendah” ke tingkatan “paling tinggi” menurut suatu atribut tertentu tanpa ada petunjuk yang jelas berapa jumlah absolut atribut yang dimiliki oleh masing-masing responden tersebut dan berapa interval antara responden dengan responden lainnya. 33 Langkah-langkah pengerjaan jika terjadi sama nilainya dalam data skala ordinal : 1. Urutkan data dari yang terendah sampai yang tertinggi atau sebaliknya 2. Berilah angka 1 tertinggi dan 5 terendah 34 Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstrak. Konstrak merupakan abstraksi dan generalisasi dari hal-hal yang bersifat khusus atau pengamatan-pengamatan lepas. Yang dibahas dalam 31 Ibid. hal 248 32 Azuar Juliandi, 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Ilmu-Ilmu Bisnis, Medan: M2000. hal. 79 33 Masri Singarimbun, Op Cit; hal 70 34 Riduwan. 2004. Metode Penelitian Tesis, Bandung: Alfabeta. hal 84 Universitas Sumatera Utara val iditas konstrak adalah ”isi” dan ”makna” dari suatu konsep dan dari alat ukur yang dipakai mengukur konsep tersebut. 35 Validitas bertujuan untuk menunjukkan suatu alat pengukur dapat mengukur sesuatu yang ingin diukur. Menghitung korelasi antara masing- masing pertanyaan dengan skor total yang menggunakan rumus teknik Korelasi Rank Spearman.Rumus ini digunakan karena karena dalam penelitian ini menggunakan data ordinal, maka menggunakan rumus: 36 Dimana: r s = koefisien korelasi rank spearman  x = Jumlah ranking yang sama pada variabel X  y = Jumlah ranking yang sama pada variabel Y d = Selisih antara rank X dan Y Adapun rumus Rank Spearman yang digunakan adalah sebagai berikut : Dimana, r s : Koefisien Korelasi Rank Spearman 35 Masri Singarimbun, Op. Cit; hal. 97 36 SidneySiegel. 2002. Statistika Non Parametrik Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. hal 252 1 6 1 2 2     n n di rs         2 2 2 2 2 . 2 y x d y x Rs Universitas Sumatera Utara n : Jumlah seluruh responden d : Selisih antara rank X dan Y Suatu item pertanyaan dikatakan valid atau dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien validitasnya lebih dari satu atausama dengan 0,300. 37 Dimana standart validitasnya adalah: a. Jika r positif; 30 ,  r maka item pertanyaan tersebut valid. b. Jika r negatif; 30 ,  r maka item pertanyaan tersebut tidak valid. 38 J.8 Realibilitas Reliabilitas adalah tingkat kemantapan, ketepatan dan homogenitas suatu alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan mantap apabila dalam mengukur berulang kali, alat ukur tersebut memberikan hasil yang sama. Pertanyaan yang tepat menjamin bahwa, walaupun pertanyaan tersebut disampaikan berulang-ulang, interpretasinya tetap sama dari satu responden ke responden yang lain dan dari satu waktu ke waktu yang lainnya. Suatu skala dapat dinyatakan reliabel apabila pertanyaan-pertanyaan yang merupakan unsur dasarnya mempunyai kaitan yang erat satu sama lain. Ciri ini yang disebut dengan homogenitas. 39 37 Robert M. Kapplan Dennis Saccuzo, 1993. Psicological Testing, 3nd Edition. California: Brooks Cole Publishing Company. hal.144 38 Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung: PT. Alfabeta. hal 126 39 Masri Singarimbun. Op. Cit; hal 88-89 Universitas Sumatera Utara Teknik perhitungan koefisien reliabilitas yang digunakan disini adalah dengan menggunakan Koefisien Reliabilitas Alpha yang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 40 dimana, k : banyaknya belahan item Si 2 : Varians dari item ke –i S 2 : Total varians dari keseluruhan item Dikatakan bahwa sebuah pertanyaan yang reliabel mungkin saja tidak valid, tetapi jika pertanyaan tersebut tidak reliabel maka pasti tidak valid. Hal ini berarti sebuah ukuran tidak akan valid jika tidak reliabel. Maka dari itu reliabilitas merupakan kondisi yang penting untuk validitas. Perhitungannya adalah dengan menggunakan Croanbach’s alpha. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur variabel yang diukur, jika koefisien reliabilitasnya lebih dari atau sama dengan 0,700. Dasar pengambilan keputusan. 41 - J ika r Alpha positif, serta r ≥ 0,700 maka variabel tersebut reliabel. - Jika r Alpha negatif, serta r ≤ 0,700 maka variabel tersebut tidak reliabel. J.9 Analisis Regresi Linear Sederhana 40 Saifuddin Azwar. 2001. Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hal 78 41 Robert M. Kaplan. Dan Denis Saccuzo.Op. Cit; hal. 149           total Si k i Si k k 2 1 2 1  Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel isu politik terhadap preferensi politik, maka penelitian ini menggunakan analisis statistik regresi linier sederhana. 42 Persamaan yang digunakan adalah: Keterangan : Y = Preferensi Politik b = Koefisien regresi a = Konstanta X1 = Isu Politik

1. Uji Signifikansi Parsial Uji-T

Pengujian ini dilakukan untuk menganalisis regresi parsial sebuah variabel bebas dengan sebuah variabel terikat. Misalnya peneliti bermaksud menguji apakah isu politik peserta pemilihan umum presiden dan wakil presiden berpengaruh signifikan terhadap preferensi politik mahasiswa, maka hipotesisnya: H0: Terdapat pengaruh isu politik yang sedang berkembang saat pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 terhadap preferensi politik mahasiswa tahun 2014. Ha: Tidak terdapat pengaruh isu politik yang sedang berkembang saat pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 terhadap preferensi politik mahasiswa. Kriteria penerimaanpenolakan hipotesis adalah sebagai berikut: a. Tolak H0 jika nilai probabilitas ≤ taraf signifikan sebesar 0,05 Sig. ≤ α 0,05 42 Sugiyono, 2012.Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung. hal. 207 Universitas Sumatera Utara b. Terima H0 jika nilai probabilitas taraf signifikan sebesar 0,05 Sig. α 0,05

2. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi R 2 semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 R 2 1. Sebaliknya, jika R 2 semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. 43 43 Azuar Juliandi, Op Cit; hal 180 Universitas Sumatera Utara

K. Sistematika Penulisan