Tujuan pengembangan koleksi yaitu membangun koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pemakai dan didayagunakan secara optimal. Pengembagan koleksi
merupakan kegiatan yang sangat penting dalam perpustakaan terutama untuk memperluas koleksi yang ada. Pengembangan koleksi sangat berkaitan dengan
pemilihan dan evaluasi. Pemilihan adalah proses mengidentifikasi rekaman informasi yang akan ditambahkan pada koleksi yang telah ada di perpustakaan, sedangkan
pengembangan Evaluasi mencakup semua upaya untuk mengetahui sejauh mana tujuan dari seluruh rangkaian kegiatan pemilihan, pengadaan, dan pemeliharaan
koleksi telah mencapai. Pedoman untuk mengevaluasi koleksi perpustakaan yang dikeluarkan oleh
American Library Association membagi metode kedalam ukuran-ukuran terpusat pada koleksi dan ukuran-ukuran terpusat pada penggunaan. Didalam setiap kategori
ada sejumlah metode evaluasi khusus. Perpustakaan perlu melakukan evaluasi koleksi secara periodik dan sistematik untuk memastikan bahwa koleksi itu mengikuti
perubahan yang terjadi, dan perkembangan kebutuhan dari masyarakat yang dilayani. Dalam melakukan pengembangan koleksi, pustakawan harus mengetahui betul
tujuan perpustakaan yang dikelolanya serta masyarakat yang dilayaninya. Pada dasarnya tujuan perpustakaan adalah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan
pengajaran, penelitian, social, informasi religi, rekreasi, dan deposit.Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pemakai, perpustakaan harus mampu mengkaji mengenali
siapa masyarakat pemakainya dan informasi apa yang diperlukan, mengusahakan tersedianya jasa pada saat diperlukan, serta mendorong pemakai untuk menggunakan
fasilitas yang telah disediakan oleh perpustakaan. Dengan adanya aktivitas kebijakan seleksi akan dapat membantu perpustakaan dalam mengidentifikasi rekaman
informasi yang ada di dalam perpustakaan itu sendiri.
2.2.3. Kebijakan Pengembangan Koleksi
Pengembangan koleksi adalah proses memastikan bahwa kebutuhan informasi dari para pemakai akan terpenuhi secara tepat waktu dan tepat guna efisien-efektif
dengan memanfaatkan sumber-sumber informasi yang dihimpun oleh perpustakaan. Sumber-sumber informasi tersebut harus dikembanngkan sebaik-baiknya sesuai
dengan kondisi perpustakaaan dan masyarakat yang dilayani. Dalam hal ini kebijakan seleksi menjadi asfek utama dalam pengembangan koleksi.
Universitas Sumatera Utara
Kebijakan pengembangan koleksi merupakan alat perencanaan dan sarana untuk mengkomunikasikan tujuan dan pengembangan koleksi perpustakaan. Agar
kebijakan pengembangan koleksi dapat dilaksanakan secara terarah, kebijakan pengembangan harus disusun secara tertulis. Rumusan yang dituangkan dalam
kebijakan pengembangan koleksi tertulis dimulai dengan penjelasan singkat tentang misi perpustakaan dan sasaran-sasaran yang ingin dicapai, deskripsi singkat mengenai
masyarakat yang dilayani, koleksi yang telah ada, kemudian dilanjutkan dengan ketentuan-ketentuan berikut:
Isi kebijakan pengembangan koleksi dimulai dengan penjelasan singkat mengenai visi, misi perpustakaan, dan sasaran yang ingin dicapai, deskripsi singkat
tentang masyarakat yang dilayani dan koleksi yang telah ada. Dilanjutkan dengan: 1.
Penjelasan mengenai siapa yang bertanggungjawab atas pengelolaan perpustakaan dan siapa yang diberi wewenang untuk seleksi
2. Metode pemilihan, pengaturan anggaran, komposisi masyarakat yang dilayani
dan prioritas jika ada, dan informasi lain yang dianggap perlu, misalnya: a.
Pedoman dan kriteria seleksi b.
Daftar timbangan buku review atau tipe timbangan buku yang digunakan untuk seleksi.
3. Masalah-masalah khusus, mis: bahan yang tidak dikoleksi, jumlah
eksemplarjudul, penjilidan, penggantian bahan yang hilang, dll. 4.
Penjelasan mengenai komposisi koleksi yang akan dikembangkan, dibagi atas bidang subjek dan keterangan mengenai prioritas.
Pengembangan koleksi meliputi kegiatan memilih dan mengadakan bahan bahan perpustakaan sesuai dengan kebijakan yang ditetapakn oleh pustakawan
bersama-sama dengan sivitas akademi perguruan tingginya. Kebijakan pengembangan koleksi didasari asas berikut :
1. Kerelevanan
Koleksi hendaknya relevan dengan program pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat perguruan tingginya. Karena itu,
perpustakaan perlu memperhatikan jenis dan jenjang program yang ada. Jenis program berhubungan dengan jumlah dan besar fakultas, jurusan, program
studi, lembaga, dan seterusnya. Arah pengembangan pembelajaran jarak jauh distance learning atau pembelajaran maya e-learning juga akan sangat
berpengaruh pada pilihan jenis media dari bahan perpustakaan yang perlu dikembangkan.
2. Berorientasi kepada kebutuhan pengguna
Universitas Sumatera Utara
Pengembangan koleksi harus ditujukan kepada pemenuhan kebutuhan pengguna. Pengguna perpustakaan perguruan tinggi adalah tenaga pengajar,
tenaga penelitian, tenaga administrasi, mahasiswa, dan alumni, yang kebutuhannya akan informasi berbeda-beda.
3. Kelengkapan
Koleksi hendaknya jangan hanya terdiri atas buku ajar yang langsung dipakai dalam perkuliahan, tetapi juga meliputi bidang ilmu yang berkaitan erat
dengan program yang ada secara lengkap lihat Kep.Mendiknas, No.0234U2000, tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi
4. Kemuktakhiran
Koleksi hendaknya mencerminkan kemukhtakhiran. Ini berarti bahwa perpustakaan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
5. Kerja sama
Koleksi hendaknya merupakan hasil kerja sama semua pihak yang berkepentingan dalam pengembangan koleksi, yaitu antara pustakawan, tenaga
pengajar, dan mahasiswa. Dengan kerja sama, diharapkan pengembangan koleksi dapat berdaya guna dan berhasil guna.
Melalui jenis kebijakan pengembangan koleksi di atas, maka pengguna akan memperoleh informasi yang dibutuhkan secara optimal dan memperoleh manfaat dari
berbagai kebijakan koleksi, hendaknya relevan dengan program pendidikan, berorentasi kepada kebutuhan pengguna, lengkap dan sesuai dengan kebutuhan
pengguna, mencerminkan kemukhtakhiran, dan merupakan hasil kerja sama semua pihak yang berkepentingan dalam pengembangan koleksi, yang diberikan oleh
perpustakaan kepada para pengguna perpustakaan. Fungsi kebijakan pengembangan koleksi adalah :
1. Pedoman bagi selektor.
2. Sarana komunikasi: memberitahu pemakai mengenai cakupan dan ciri-ciri
koleksi yang telah ada dan rencana pengembangannnya. 3.
Sarana perencanaan baik perencaan anggaran maupun pengembangan koleksi. 4.
Membantu menetapkan metode penilaian bahan. 5.
Membantu memilih metode pengadaan. 6.
Membantu menghadapi masalah sensor. 7.
Membantu perencaan kerjasama. 8.
Membantu identifikasi bahan yang perlu dipindahkan ke gudang atau dikeluarkan dari koleksi evaluasi.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 . Kegiatan Pengembangan Koleksi