Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam masyarakat sebagai alat komunikasi. Penggunaan bahasa oleh manusia merupakan salah satu kelebihan daripada makhluk lainnya yang ada di muka bumi ini. Dengan menggunakan bahasa kita dapat menyampaikan gagasan, pikiran, atau ide yang kita miliki yang kemudian dimengerti oleh lawan bicara. Melalui bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina, dan dikembangkan. Bahasa memungkinkan tiap orang untuk mempelajari kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan serta latar belakang suatu bangsa. Menurut Simatupang 1999 : 8 bahwa: “…bahasa juga terdiri [atas] sistem makna dan fungsi yang mengikatnya dengan hal – hal yang berada di luar bahasa, yaitu konteks sosial budaya dan dunia kenyataan. Dari pihak pemakai bahasa, malah aspek makna dan fungsi bahasalah yang lebih penting. Untuk memenuhi kebutuhannya yang beraneka ragam, seseorang berkomunikasi dengan orang lain [biasanya] dengan memakai bahasa sebagai alat utamanya. Dalam berkomunikasi, seorang penutur bahasa yang telah dewasa akan memusatkan perhatiannya pada cara dan alat yang tepat, dengan mempertimbangkan situasi bicara konteks sosial budaya dalam menyampaikan maksudnya makna…” Dengan demikian, dapatlah disimpulkan bahwa bahasa memegang peranan penting sebagai alat komunikasi dalam kehidupan manusia. Dalam mempelajari bahasa ada empat komponen besar yaitu komponen bunyi, komponen kata, komponen kalimat, dan komponen makna. Komponen bunyi dipelajari dalam fonologi, komponen kata bentuk kata dalam morfologi, komponen kalimat susunan kalimat dipelajari dalam sintaksis, dan komponen makna dipelajari dalam semantik. Universitas Sumatera Utara Pada waktu kita berkomunikasi, khususnya dalam bahasa Jepang, kita sering memakai kata kerja bantu atau verba bantu, yang dalam bahasa Jepang disebut jodoushi. Dalam buku Sudjianto Gramatika Bahasa Jepang Modern, jodoushi 助動 詞 di terjemahkan menjadi verba bantu. Pemakaian istilah verba bantu ini tidak terlepas dari huruf kanji yang dipakai untuk menulis kata jodoushi 助動詞 . Huruf kanji jo 助 pada jodoushi 助動詞 dapat dibaca juga tasukeru yang berarti bantu, membantu, atau menolong. Sedangkan dou 動 pada jodoushi 助動詞 berarti bergerak. Dan shi 詞 pada jodoushi 助動詞 yang berarti kata. Dengan alasan ini barangkali tidaklah berlebihan apabila jodoushi 助動詞 secara langsung diterjemahkan menjadi verba bantu. Dalam bahasa Jepang jumlah verba bantu sangat banyak. Di bawah ini beberapa contoh kalimat verba bantu dalam bahasa Jepang, diantaranya: 1. 私 は ジュース を(が)のみたい 。 Watashi wa juusu o ga nomitai. Saya ingin minum jus. 2. タナカ さん は テニス を したがる 。 Tanaka san wa tenisu o shitagaru. Tanaka ingin bermain tenis. 3. あのひと は せんせい です 。 Anohito wa sensei desu. Orang itu adalah pengajar. 4. アミル さん は きのう あさごはん を たべない で がっこう へ いった。 Amir san wa kinou asagohan o tabenai de gakkou e itta. Universitas Sumatera Utara Si Amir kemarin tidak sarapan karena sudah pergi sekolah. 5. タバコ は すわない ほうが いいです よ。 Tabako wa suwanai houga ii desu yo. Ayo sebaiknya tidak merokok. Contoh kalimat di atas dari Sudjianto, 1996 : 119. Verba bantu -tai pada kalimat 1 memberikan arti suatu keinginan atau harapan sehubungan dengan verba nomu yang ada sebelumnya. Verba bantu -tagaru pada kalimat 2 memberikan arti suatu keinginan orang ketiga sehubungan dengan verba suru yang ada sebelumnya. Demikian juga verba bantu desu pada kalimat 3 dan 5 memberikan arti suatu keputusan atau ketetapan sehubungan dengan kata-kata sensei dan ii. Verba bantu nai pada kalimat no. 4 menyatakan bentuk negatif sehubungan dengan verba taberu dan verba bantu ta pada kalimat 4 meyatakan bentuk lampau sehubungan dengan verba iku. Dalam skripsi ini, penulis akan membahas lebih lanjut tentang verba bantu - Tai dan -Tagaru. Kedua verba ini memiliki arti yang sama yaitu menyatakan keinginan. Di dalam pemakaian –tai dan –tagaru walaupun sama-sama memiliki makna yang menyatakan keinginan tetapi dibedakan dari si pelaku pemakainya dalam kalimat. Berdasarkan pengalaman penulis, -Tai dan -Tagaru yang dipelajari dalam buku – buku teks pelajaran bahasa Jepang, lebih cenderung menekankan persamaan arti, yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan yaitu : ‘kemauan, keinginan’ . Namun kedua jenis ini sebenarnya mempunyai perbedaan – perbedaan dan ciri khas masing – masing. Contoh : ― 日本 へ いきたい。 ― 日本 へ いきたがる。 Universitas Sumatera Utara Kedua kalimat ini mempunyai arti yang sama, yaitu : ‘ ingin pergi ke Jepang .’ Pemakaian -Tai atau -Tagaru memerlukan ketelitian serta pemahaman yang benar untuk bisa dapat memakai verba bantu ini secara tepat dan benar dalam suatu kalimat. Untuk itulah penulis tertarik untuk membahas tentang bagaimana pemakaian verba bantu -Tai dan -Tagaru dari segi si pelaku pemakainya dalam kalimat bahasa Jepang serta menganalisis kedua jenis verba bantu tersebut pada kalimat-kalimat bahasa Jepang. 1.2 Perumusan masalah Verba bantu -Tai dan -Tagaru mempunyai arti yang sama secara leksikal. Leksikal artinya yang berhubungan dengan kamus dan dapat kait lihat di dalam buku kamus bahasa. Untuk itu, di dalam skripsi ini akan dikupas satu persatu kedua verba bantu tersebut yang akan menjadi permasalahan. Dan permasalahannya bukan hanya terletak pada sekedar kemiripan, namun oleh karena seringnya terjadi salah pemakaian karena kedua verba bantu tersebut mempunyai perbedaan nuansa dalam suatu kalimat. Hal inilah yang menyulitkan pembelajar maupun penulis sendiri karena tidak tahu cara pemakaiannya dengan tepat. Di dalam bentuk pertanyaan, masalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimanakah pemakaian verba bantu -Tai dan -Tagaru dalam suatu kalimat?” Selanjutnya pertanyaan tersebut akan diturunkan ke dalam pertanyaan-pertanyaan yang lebih khusus lagi sebagai berikut : 1. Bagaimanakah letak perbedaan -Tai dan -Tagaru dari segi si pelaku pemakainya ? 2. Bagaimanakah pemakaian kedua jenis verba bantu tersebut dalam kalimat bahasa Jepang ? Universitas Sumatera Utara

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan