2.2.1 Air laut
Air laut adalah air yang terdapat di laut atau berada di permukan laut. Air laut memiliki rasa asin karena mengandung garam NaCl hingga 3, hal ini
membuat air laut tidak bisa dikonsumsi secara langsung sebagai air minum.
2.2.2 Air Meteriologik
Air meteriologik lebih dikenal dengan nama air hujan. Air hujan dihasilkan oleh penguapan air laut dan air permukaan diakibatkan oleh panas sinar
matahari dan pada kondisi tertentu turun sebagai air hujan. Pada dasarnya air hujan adalah air murni namun akibat adanya pengotoran udara akibat industri, gas
buangan kendaraan bermotor, debu dan lain sebagainya telah menyebabkan air hujan terkontaminasi sehingga membutuhkan pengolahan khusus untuk dapat
dipergunakan sebagai air minum.
2.2.3 Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah. Air tanah berasal dari salju, hujan atau bentuk curahan lain yang meresap ke dalam tanah dan
tertampung pada lapisan kedap air. Air tanah biasa disebut dengan air sumur. Air tanah dapat dibagi ke dalam 2 jenis yaitu:
a. Air tanah dalam air artesis. Air tanah dalam air artesis adalah air tanah yang terletak jauh di
dalam tanah, di antara dua lapisan kedap air. Lapisan diantara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut
banyak menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air
Universitas Sumatera Utara
akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis. Air artesis dapat diperoleh melalui
pengeboran. Sumur pengeborannya disebut sumur artesis. Terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah
dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukkan pipa ke dalamnya hingga
mencapai suatu kedalaman tertentu biasanya antara 100 - 300 m akan didapatkan suatu lapis air.
Pada umumnya air tanah dalam lebih baik dari air tanah dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri.
Susunan unsur – unsur kimianya tergantung pada lapis – lapis tanah yang dilalui. Jika melalui tanah kapur, maka air itu akan menjadi
sadah, karena mengandung Ca HCO
3 2
dan Mg HCO
3 2
. Jika melalui batuan granit, maka air itu lunak dan agresif karena
mengandung gas CO
2
dan Mn HCO
3
. b. Air tanah dangkal air freatis
Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air tidak jauh dari permukaan tanah. Air freatis sangat dipengaruhi oleh
resapan air di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah air freatis berkurang. Sebaliknya pada musim hujan jumlah air freatis akan
bertambah. Air freatis dapat diambil melalui sumur atau mata air. Pada umumnya pada sumur air freatis, lumpur akan tertahan,
demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia garam-garam
Universitas Sumatera Utara
yang terlarut karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu untuk masing – masing lapisan tanah.
Lapis tanah di sini berfungsi sebagai saringan. Di samping penyaringan, pengotoran juga masih terus berlangsung, terutama
pada muka air yang dekat dengan muka tanah. Di Indonesia umumnya pada air tanah dangkal dan air tanah dalam dapat
dijumpai kandungan Fe, Mn dan Sulfur Belerang yang tinggi sehingga menyebabkan air berbau busuk.
2.2.4 Air permukaan