Standar Kualitas Fisika Standar Kualitas Kimia

15 Sulfat SO 4 mgL 250 16 Sulfida H 2 S mgL 0.05 17 Tembaga CU mgL 1 18 Total Padatan Terlarut TDS mgL 1000

C. MIKROBIOLOGI

1 Total Coliform Jlh100 mL 2 Faecal Coliform Jlh100 mL

D. RADIOAKTIVITAS

1 Gross aktifitas A BqL 0.1 2 Gross aktifitas B BqL 1 Sumber: Permenkes RI No. 907MENKESSKVII2002 KETERANGAN: mg = miligram mL = mililiter NTU = Nephelometric Turbidity Units TCU = True Colour Units Bq = Bequerel

2.4.1 Standar Kualitas Fisika

Suhu, warna, rasa, bau dan kekeruhan adalah 5 kriteria fisik yang mempengaruhi kualitas air minum. Kualitas air minum akan mempengaruhi kesehatan makhluk hidup yang mengkonsumsinya. 1. Suhu Temperatur air akan mempengaruhi penerimaan masyarakat akan air tersebut dan dapat mempengaruhi pula reaksi kimia di dalam pengelolaan terutama apabila temperatur tersebut sangat tinggi. Selain itu, temperatur yang terjaga akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan virus berbahaya. Universitas Sumatera Utara 2. Warna Bahan – bahan yang menimbulkan warna pada air antara lain adalah reruntuhan organis seperti daun dan kayu yng membusuk. Walaupun warna yang diakibatkan oleh bahan – bahan pewarna alamiah tersebut tidak memiliki sifat – sifat membahayakan namun dari segi estetika akan mempengaruhi tingkat penerimaan dari masyarakat. 3. Bau dan Rasa Bau dan rasa selain mempengaruhi penerimaan masyarakat juga mengindikasikan adanya bahan – bahan organik yang membusuk dan persenyawaan kimia seperti phenol yang berasal dari berbagai sumber yang dikhawatirkan bersifat toksik racun sehingga berbahaya bagi kesehatan. 4. Turbidity Kekeruhan Kekeruhan pada air mengindikasikan adanya kandungan tertentu pada air. kekeruhan ini disebabkan oleh adanya benda tercampur atau benda koloid di dalam air. Partikel – partikel koloid umumya berasal dari kwarsa pasir, tanah liat, sisa tanaman, ganggang, zat organik dan lain – lain. Sehingga kekeruhan menjadi salah satu parameter kualitas air.

2.4.2 Standar Kualitas Kimia

Zat – zat kimia yang terkandung di dalam air selain dapat mempengaruhi kesehatan, dalam proses pendstribusian air juga akan dapat mempengaruhi dan merusak pemipaan selain itu juga menimbulkan bau dan rasa yang menggangu Universitas Sumatera Utara estetika. Berikut ini gambaran ringkas mengenai pengaruh unsur – unsur kimia yang terdapat pada air: 1. Aluminium Al Kadar alumunium yang tinggi pada air minum yang dikonsumsi secara terus – menurus menurut penelitian dapat menyebabkan penyakit Alzheimer dan penurunan kognitif. 2. Besi Fe Zat besi merupakan unsur penting yang diperlukan untuk metabolism tubuh. Setidaknya tubuh manusia membutuhkan zat besi sebesar 7 – 35 mglhari. Konsentrasi yang lebih besar dari 1 mgl dapat menyebabkan warna air menjadi kemerah – merahan dan memberi rasa yang tidak enak pada minuman. Untuk konsentrasi besi yang lebih besar 2 mgl akan menimbulkan noda – noda pada peralatan dan bahan – bahan yang berwarna putih. Zat besi yang dalam jumlah berlebih jika dikonsumsi secara terus - menerus akan batu ginjal. 3. Flourida F Penggunaan air untuk minum yang mengandung 8-20 mgl fluorida selama lebih selama 20 tahun akan dapat menimbulkan fluorosis pengeroposan pada tulang. Sedangkan mengkonsumsi air minum dengan kandungan flourida yang melebihi 1 mgl secara terus menerus dapat menyebabkan pengeroposan gigi yang disebut dental fluorosis hal ini sering menyerang anak – anak umur 1 – 4 tahun. Universitas Sumatera Utara 4. Khlorida Cl Kadar khlorida dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan. Namun apabila unsur khlorida bertemu dengan ion Na + dapat menyebabkan rasa asin pada air sehingga dapat merusak pipa – pipa air. Jumlah 250 mgl dalam air minum dianggap tidak akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia. 5. Kromium Cr Kadar kromium di dalam air yang melebihi standar maksimum kemungkinan akan menyebabkan kanker kulit dan mengganggu alat – alat pernafasan. 6. Mangan Mn Konsentrasi mangan yang lebih besar dari 0,5 mgl dapat menyebabkan rasa yang aneh pada minuman dan menimbulkan warna kecoklatan pada pakaiancucian. Dari segi kesehatan, konsentrasi mangan yang lebih besar dari 0,5 mgl dapat merusak fungsi hati. 7. Nitrat NO 3 Konsentrasi nitrat yang melebihi 45 mgl dalam air tidak boleh digunakan untuk campuran makanan dan minuman bayi. Konsentrasi nitrat yang melebihi 50 mgl pada air minum, akan berbahaya bagi kesehatan. Di dalam usus, nitrat akan berubah menjadi nitrit yang dapat bereaksi langsung dengan hemoglobin darah membentuk methaemoglobin yang dapat menghalangi perjalanan oksigen di dalam tubuh. Universitas Sumatera Utara 8. Nitrit NO 2 Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh nitrit sama hal nya dengan nitrat. Nitrit bersifat racun. 9. pH pH adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan intensitas keadaan basa atau asam suatu larutan dan juga merupakan satu cara untuk menyatakan konsentrasi ion H + . untuk pH yang lebih kecil dari 7 bersifat basa dan pH lebih besar dari 7 bersifat asam. Mikroorganisme hidup baik pada pH antara 6,0 – 8,0. Sebagian hidup baik pada pH 2,0 dan 8,5. Bila pH lebih kecil dari 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan dapat menyebabkan korosi pada pipa air dan dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang menggangu kesehatan. 10. Seng Zn Unsur seng diperlukan bagi metabolisme tubuh sebesar 10 – 15 mglhari. Pada konsentrasi 675 – 2280 mgl dapat menyebabkan muntah. Konsentrasi yang terlalu tinggi pada akan menimbulkan rasa pahit dan sepat pada air namun kondisi yang terlalu kecil akan menghambat pertumbuhan anak. 11. Sianida CN Konsentrasi CN dalam air minum yang melebihi standar akan menggangu metabolism oksigen sehingga jaringan tubuh tidak mampu mengubah oksigen. Konsentrasi yang tinggi juga dapat meracuni hati. Universitas Sumatera Utara 12. Sulfat SO 4 Sulfat pada konsentrasi 600 – 1000 mgl, apabila bertemu dengan kation Mg + dan Na + kemudian bergabung akan membentuk MgSO 4 dan Na 2 SO 4 yang dapat menimbulkan rasa mual dan ingin muntah. Pada konsentrasi yang cukup besar akan membuat tubuh melakukan pencucian perut. 13. Sulfida H 2 S Adanya H 2 S pada air merupakan kelanjutan dari terdapatnya SO4 dalam air yang telah direduksi oleh bakteri – bakteri anaerob. H 2 S adalah gas yang sangat beracun dan berbau busuk sehingga kehadirannya dalam air akan mempengaruhi penerimaan masyarakat terhadap air minum tersebut. Dalam jumlah besar dapat memperbesar keasaman air sehingga dapat menyebabkan korosifitas pada pipa – pipa logam. 14. Tembaga Cu Tembaga diperlukan untuk metabolisme dalam tubuh dalam rangka pembentukan sel-sel darah merah. Pada konsentrasi tinggi dapat menimbulkan rasa tidak enak di lidah dan juga dapat menyebabkan kerusakan hati. Konsentrasi tembaga diatas 1 mgl dapat menimbulkan rasa yang tidak enak pada air. 15. Total Padatan Terlarut Zat padat terlarut adalah bahan yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan pada suhu 103 o C – 105 o C. Konsentrasi zat padat terlarut yang melebihi 1000mgl akan memberikan rasa Universitas Sumatera Utara tidak enak pada lidah dan menimbulkan rasa mual akibat natrium sulfat dan magnesium sulfat. 16. Air Raksa Hg Kandungan air raksa dalam air minum dengna konsentrasi yang melebihi kadar 0,001 mgl dapat meracuni sel – sel tubuh, merusak ginjal, hati dan saraf. Selain itu dapat pula menyebabkan keterbelakangan mental pada anak bayi. 17. Kesadahan Sebagai CaCO 3 Kesadahan dapat membuat menurunnya efektifitas dari kerja sabun. Semakin tinggi kesadahan air, semakin boros sabun. Selain itu, kesadahan tinggi juga dapat membuat timbulnya lapisan kerak pada pipa – pipa . 18. Ammonia NH 3- N Ammonia dalam jumlah besar dapat menimbulkan bau yang sangat tajam dan menusuk hidung.

2.4.3 Standar Kualitas Mikrobiologi