Evaluasi Kualitas Air EVALUASI

Menggunakan persamaan 4.10 jumlah pelanggan yang dapat dilayani dihitung sebagai berikut: Untuk Q distribusi rata – rata 40 literdetik 144 m 3 jam → Jumlah Pelanggan = pelanggan Untuk Q distribusi rata – rata 150 literdetik 540 m 3 jam → Jumlah Pelanggan = pelanggan Dengan mengurangi tingkat kehilangan air, maka dipastikan jumlah pelanggan yang dapat dilayani tentunya akan bertambah.

4.5 Evaluasi Kualitas Air

Setiap Pengelola Penyediaan Air Minum berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 907MENKESSKVII2002 diwajibkan untuk menjamin air hasil produksinya memenuhi syarat kesehatan dengan melakukan pemeriksaan secara berkala. Merujuk pada data Laporan Analisa Bulanan Monthly Report Analysis Pemeriksaan Parameter Kualitas Air di WTP Lhoksukon yang dikeluarkan oleh IPA Meunasah Reudeup untuk tanggal 06 Agustus 2007 maka dapat dilihat analisa air hasil pengolahannya adalah sebagai berikut: Tabel 4.12 Analisa Air Hasil Produksi No. PARAMETER SATUAN KADAR MAKS. UTK AIR MINUM HASIL ANALISA A. FISIKA 1 Temperatur o C suhu udara ± 3°C 28.2 Universitas Sumatera Utara 2 Kekeruhan NTU 5 2.28

B. KIMIA ORGANIK

1 Aluminimum Al mgL 0.2 0.06 2 Besi Fe mgL 0.3 0.02 3 Khlorida Cl mgL 250 0.11 4 Mangan Mn mgL 0.1 0.1 5 pH - 6.5 - 8.5 7.5 6 Sulfat SO 4 mgL 250 80 7 Total Padatan Terlarut TDS mgL 1000 186.2 8 DO mgL 5 7.72 Sumber: Permenkes RI No. 907MENKESSKVII2002 Laporan Analisa Bulanan Monthly Report Analysis Pemeriksaan Parameter Kualitas Air di WTP Lhoksukon IPA Meunasah Reudeup 6 Agustus 2007. Dari analisa parameter fisika dan kimia organik yang ditunjukan oleh tabel diatas dapat dipastikan bahwa air tersebut aman dikonsumsi. Adanya kandungan khlorida pada air hasil produksi, menjamin air tersebut memenuhi syarat secara Mikrobiologi. Berikut ini analisa lengkapnya: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Laporan Analisa Bulanan Monthly Report Analysis Pemeriksaan Parameter Kualitas Air di WTP Lhoksukon No. PARAMETER SATUAN AIR BAKU HASIL CLARIFIER HASIL FILTER RESERVOIR

A. FISIKA

1 Temperatur o C 28.5 28.5 28.1 28.2 2 Kekeruhan NTU 35.5 5.33 1.21 2.28

B. KIMIA ORGANIK

1 Aluminimum Al mgL 0.221 0.155

0.05 0.06

2 Besi Fe mgL 0.30 0.06 0.01 0.02 3 Khlorida Cl mgL - 0.16 0.1 0.11 4 Mangan Mn mgL 0.1 0.1 0.1 5 pH - 7 7 7.3 7.5 6 Sulfat SO 4 mgL - 39 36 80 7 Total Padatan Terlarut TDS mgL 211.9 - 210.2 186.2 8 Tembaga Cu mgL 0.01 - - - 9 Kesadahan Total mgL 128.7 - - - 10 DO mgL 8.14 - - 7.72 11 Nitrit Sebagai NO 2 mgL 5 - - - 12 Nitrat Sebagai NO 3 mgL 0.9 1.6 1.1 - Sumber: Laporan Analisa Bulanan Monthly Report Analysis Pemeriksaan Parameter Kualitas Air di WTP Lhoksukon IPA Meunasah Reudeup 6 Agustus 2007. Parameter tidak diperiksa atau Hasil analisa = 0 Universitas Sumatera Utara Jika memperhatikan analisa parameter air hasil filter dan air pada reservoir, dapat dilihat bahwa telah terjadi peningkatan kandungan pada beberapa unsur parameter yang ditunjukan pada tabel berikut ini: Tabel 4.14 Analisa Parameter Hasil Filter dan Reservoir No. PARAMETER SATUAN HASIL FILTER RESERVOIR A. FISIKA 1 Kekeruhan NTU 1.21 2.28

B. KIMIA ORGANIK

1 Aluminimum Al mgL

0.05 0.06

2 Besi Fe mgL 0.01 0.02 3 Khlorida Cl mgL 0.10 0.11 4 Sulfat SO 4 mgL 36 80 Sumber: Laporan Analisa Bulanan Monthly Report Analysis Pemeriksaan Parameter Kualitas Air di WTP Lhoksukon IPA Meunasah Reudeup 6 Agustus 2007. Hal ini boleh jadi mengindikasikan bahwa telah terjadi akumulasi peningkatan kandungan untuk beberapa parameter pada air di reservoir. Yaitu air pada reservoir yang tidak dikuras, secara tidak langsung akan mendapat tambahan kandungan unsur – unsur melalui air yang diproduksi secara terus menerus. Untuk menghindari hal – hal yang tidak diinginkan maka dianjurkan untuk dilakukan pengurasan reservoir secara berkala.

4.6 Evaluasi Pembubuhan Zat Kimia