Kebijakan Struktur Modal Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Jika dihubungkan dengan struktur modal, rasio profitabilitas berasosiasi dengan struktur modal. Struktur modal perusahaan merupakan komposisi hutang dengan ekuitas. Biasanya dana yang diperoleh melalui pinjaman yaitu dalam bentuk hutang mempunyai biaya modal dalam bentuk bunga, sementara dana yang diperoleh dari ekuitas mempunyai biaya modal dalam bentuk deviden. Dilihat dari sisi biayanya, biasanya suatu perusahaan akan memilih sumber dana yang memiliki biaya yang paling rendah di antara sumber dana yang tersedia. Menurut Syamsuddin 2000 : 63 Return on Equity ROE merupakan ”rasio profitabilitas yang berhubungan dengan struktur modal secara teoritis”. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri. ROE merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Jika dihubungkan dengan deviden, sebenarnya deviden akan dibagikan apabila perusahaan memperoleh keuntungan sehingga semakin tinggi ROE suatu perusahaan maka kemungkinan deviden yang akan dibagikan kepada pemegang saham akan semakin besar.

4. Struktur Modal

a. Kebijakan Struktur Modal

Kebijakan struktur modal dibangun dari hubungan antara keputusan dalam hal pemilihan sumber dana financing decision dengan jenis investasi yang harus dipilih oleh suatu perusahaan investment decision agar sejalan dengan tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham maxsimize shareholder wealth yang tercermin dari nilai suatu perusahaan value firm. Universitas Sumatera Utara Struktur modal merupakan bentuk pembiayaan permanen bagi perusahaan yang terdiri dari instrumen hutang jangka panjang long term debt dan saham Equity. Pada umumnya perusahaan menghadapi banyak permasalahan bagaimana mengatur kombinasi yang optimal antara pinjaman hutang dengan modal sendiri untuk memaksimalkan nilai perusahaan secara keseluruhan. Penentuan struktur modal yang optimal untuk meningkatkan nilai perusahaan dapat dilihat dari efek struktur modal terhadap tingkat pengembalian saham return to stockholder. Menurut Brigham 2001 : 5 ”kebijakan struktur modal melibatkan perimbangan trade-off antara resiko dengan tingkat pengembalian”. Adapun yang harus diperhatikan dalam hal ini, antara lain : a. Menggunakan lebih banyak hutang sebagai sumber pendanaan berarti memperbesar resiko yang ditanggung pemegang saham. b. Menggunakan lebih besar hutang juga akan memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan. Dengan adanya resiko yang semakin tinggi cenderung akan menurunkan harga saham, akan tetapi dengan meningkatnya tingkat pengembalian yang diharapkan expected rate of return akan menaikkan harga saham tersebut. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa struktur modal yang optimal harus berada pada keseimbangan antara resiko dengan yang memaksimumkan harga saham.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan dalam struktur modal. Jika dilihat berdasarkan rasio, apabila rasio hutang yang sesungguhnya Universitas Sumatera Utara lebih rendah dari tingkat yang ditargetkan hal ini memungkinkan suatu perusahaan melakukan ekspansi modalnya dengan menggunakan pinjaman. Sementara apabila rasio hutang lebih besar dari target yang sudah ditetapkan maka saham perlu digunakan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal antara lain : 1. Stabilitas penjualan Perusahaan yang mempunyai penjualan yang relatif stabil akan lebih aman memperoleh banyak pinjaman dan akan menanggung beban tetap yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki tingkat penjualan yang tidak stabil. 2. Struktur aset Struktur aset juga dapat mempengaruhi kebijakan struktur modal. Dalam konteks ini perusahaan yang memiliki banyak aset untuk dijadikan sebagai jaminan kredit cenderung akan lebih banyak menggunakan hutang. 3. Leverage operasi Jika hal-hal lain tetap sama constant perusahaan dengan leverage operasi yang lebih kecil cenderung lebih mampu untuk memperbesar leverage keuangan karena ia akan mempunyai resiko bisnis yang lebih kecil. 4. Tingkat pertumbuhan Jika diasumsikan hal-hal lain tetap sama, maka perusahaan yang tumbuh dengan pesat lebih banyak mengandalkan pendanaan eksternal. Akan tetapi pada suatu kondisi perusahaan yang tumbuh dengan pesat sering menghadapi ketidakpastian yang lebih besar yang menyebabkan Universitas Sumatera Utara perusahaan tersebut mengurangi keinginan untuk menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan. 5. Profitabilitas Pengamatan menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi ROI menggunakan hutang yang lebih kecil. 6. Pajak Bunga merupakan beban yang dapat dikurangkan untuk tujuan perpajakan dan pengurangan tersebut sangat bernilai bagi perusahaan yang terkena tarif pajak yang tinggi. Oleh karena itu semakin tinggi tarif pajak semakin besar manfaat penggunaan hutang sebagai sumber pendanaan. 7. Pengendalian Pengaruh hutang lawan saham terhadap posisi pengendalian manajemen dapat mempengaruhi struktur modal. 8. Sikap manajemen Sebagian manajemen cenderung lebih konservatif daripada manajemen yang lain, sehingga menggunakan hutang yang lebih kecil daripada rata- rata industri yang bersangkutan sementara manajemen yang lain cenderung menggunakan banyak hutang usaha dalam upaya mengejar laba yang tinggi. 9. Sikap pemberi pinjaman dan penilai peringkat Sikap pemberi pinjaman dan penilai peringkat dapat juga mempengaruhi kebijakan dalam struktur modal. Universitas Sumatera Utara 10. Kondisi pasar Kondisi pasar saham dan obligasi yang mengalami perubahan dalam jangka panjang dan jangka pendek sangat berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan yang optimal. 11. Kondisi internal perusahaan Dalam hal ini kondisi internal suatu perusahaan juga berpengaruh terhadap kebijakan struktur modal. 12. Fleksibilitas keuangan Dengan fleksibilitas keuangan maka sangat membantu perusahaan dalam bidang pendanaan karena melalui adanya fleksibilitas keuangan maka kapasitas cadangan yang memadai dapat dipertahankan. Husnan 1996 : 261 menyatakan ”ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi struktur pendanaan” yaitu : 1. Lokasi distribusi keuntungan Lokasi distribusi keuntungan merupakan besarnya nilai yang diharapkan dari keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan. 2. Stabilitas penjualan dan keuntungan Jika suatu perusahaan memiliki keuntungan yang semakin stabil maka semakin besar kemungkinan perusahaan mampu memenuhi kewajiban tetapnya. Sehingga perusahaan dapat membiayai aktivitasnya dengan proporsi hutang yang lebih besar. 3. Kebijakan deviden Perusahaan yang menggunakan kebijakan deviden yang stabil menyebabkan pihak manajemen harus menyediakan dana untuk membayar deviden yang tetap. 4. Pengawasan Dalam kondisi tertentu perusahaan mungkin memilih menggunakan leverage yang agak tinggi daripada mengeluarkan saham baru. Hal ini diakibatkan tidak adanya keinginan untuk membagi kontrol terhadap pihak lain. Universitas Sumatera Utara 5. Adanya resiko kebangkrutan Pada dasarnya suatu perusahaan akan dihadapkan pada suatu kondisi dimana tingkat bunga yang makin meningkat makin cepat setelah melewati tingkat leverage tertentu diakibatkan kreditur mulai khawatir terhadap terjadinya kebangkrutan perusahaan collapse.

c. Teori Struktur Modal