ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Menurut Sugiyono 2006:110, suatu instrumen dikatakan valid apabila
r
tabel
= 0,361. Kriteria dalam menentukan validitas adalah sebagai berikut:
Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan tersebut valid. Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan tersebut tidak valid. b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang diinginkan
kuesioner menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama. Menurut Ghozali 2005:49 dan Kuncoro 2003:87, suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha 0,60 atau nilai Cronbach Alpha 0,80. Jika instrumen pertanyaan 0,60 atau
0,80 maka instrumen pertanyaan tersebut tidak baik.
9. Teknik Analisis Data
a. Analisis deskriptif Analisis deskriptif merupakan salah satu dari metode analisis, dengan cara
data disusun dan dikelompokan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil
perhitungan. b. Uji Asumsi Klasik
1 Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan berdasarkan uji statistik non-
parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Menurut Situmorang dkk
Universitas Sumatera Utara
2007 dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogorov-Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asimp. Sig 2-tailed level of significan
α = 5.
2 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas menggunakan Scatter Plot nilai residual
variabel dependen. Pengambilan dilakukan dari memperhatikan sebaran plot data. Jika sebaran plot data tidak mengumpul di satu
sudutbagian maka disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas,
sehingga dikatan data adalah homogen. 3 Uji Autokorelas
Pengujian autokorelasi dapat dilakukan dengan The Runs Test. Metode ini diperkenalkan oleh Geary sebagai uji nonparametrik dengan tanda
positif dan negatif. Kaidah keputusannya adalah tidak menolak hipotesis nol jika taksiran R berada pada jarak interval, dan menolak
hipotesis nol jika taksiran R diluar batas interval. 4 Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi di antara variabel bebas. Untuk
menguji variabel terkena multikol atau tidak maka nilai Variance Inflation Factor VIF tidak boleh lebih besar dari 10 dan nilai
Tolerance tidak boleh lebih kecil dari 0,1.
Universitas Sumatera Utara
c. Metode Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda yaitu analisis regresi yang memiliki satu
variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen Nugroho, 2005:43. Untuk memperoleh hasil analisis data, peneliti menggunakan
bantuan paket program statistik SPSS Statistical Package for Social Sciences versi 13.0.
Model persamaannya dapat digambarkan sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Keterangan: Y
= Disonansi kognitif a
= Konstanta X
1
= Emosional Emotional
X
2
= Kebijakan pembelian Wisdhom of purchase X
3
= Perhatian setelah transaksi Concern over the deal b
1
…
3
= Koefisien Regresi e
= Standar Error Dalam analisis regresi berganda ada tiga jenis kriteria ketepatan, yaitu:
1 Uji Parsial Uji t Uji parsial Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-
masing variabel independen secara individual parsial terhadap variabel dependen. Hasil uji ini pada output SPSS dapat di lihat pada Tabel
Coefficients
a
. Kriteria pengujiannya sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
H
o
: b
i
= 0, faktor emosional, kebijakan pembelian dan perhatian setelah transaksi secara parsial tidak berpengaruh terhadap disonansi kognitif di
Supermarket Brastagi Fruit Medan. H
o
: b
i
≠ 0, faktor emosional, kebijakan pembelian dan perhatian setelah transaksi secara parsial tidak berpengaruh terhadap disonansi kognitif di
Supermarket Brastagi Fruit Medan. Dengan kriteria pengambilan keputusan:
H
o
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
H
1
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
2 Uji Simultan Uji F Uji simultan bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel
independen pengaruh sistem informasi terhadap variabel dependen kualitas pelayanan e-banking. Hasil F-Test ini pada output SPSS dapat di
lihat pada Tabel ANOVA. Kriteria pengujiannya sebagai berikut:
H
o
: b
i
= 0, faktor emosional, kebijakan pembelian dan perhatian setelah transaksi secara simultan tidak berpengaruh terhadap disonansi
kognitif di Supermarket Brastagi Fruit Medan. H
o
: b
i
≠ 0, faktor emosional, kebijakan pembelian dan perhatian setelah transaksi secara simultan tidak berpengaruh terhadap disonansi
kognitif di Supermarket Brastagi Fruit Medan.Dengan kriteria pengambilan keputusan:
H
o
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
H
1
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
3 Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam
output SPSS, koefisien determinasi terletak pada Tabel Model Summary
b
dan tertulis R Square. Besarnya R Square berkisar antara 0-1. Apabila R Square semakin mendekati 0 maka hubungan kedua variabel semakin
melemah. Sebaliknya jika R Square semakin mendekati 1, maka hubungan kedua variabel semakin kuat.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu