Uji T Analisis Regresi Berganda

maka akan dapat meningkatkan pembentukan disonansi kognitif konsumen pemakai susu Morinaga di Supermarket Brastagi Fruit Medan sebesar 0,471.

1. Uji T

hitung Uji Parsial Uji T hitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara bebas parsial terhadap variabel terikat H : b 1 = 0, variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y. H : b 1 ≠ 0, variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y. Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel . Kriteria pengambilan keputusan H diterima jika F hitung F tabel. pada α = 5 H diterima jika F hitung F tabel. pada α = 5 t-tabel diperoleh dengan derajat bebas = n-k n= jumlah sampel 80 orang k= jumlah variabel yang digunakan 3 variabel derajat bebas = n-k = 80-3= 77 uji t hitung yang dilakukan adalah t 0,05 77 = 1,671 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Hasil Uji t hitung Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .893 1.237 .722 .473 Emotional .174 .044 .354 3.912 .000 Kebijakanpembelian .044 .064 .068 .686 .495 Perhatiansetelahpem belian .471 .099 .467 4.739 .000 a Dependent Variable: DisonansiKognitif Sumber: Pengolahan Data SPSS Versi13.00 2010 Tabel 4.13 menunjukkan bahwa: a. Variabel emotional memiliki t-hitung sebesar 3,912 dengan t tabel sebesar 1,671 dan nilai sigifikan sebesar 0.000, maka dapat disimpulkan bahwa variabel emotional berpengruh positif dan signifikan terhadap pembentukan disonansi kognitif konsumen pemakai susu Morinaga di Supermarket Brastagi Fruit Medan karena nilai t hitung t tabel atau nilai signifikannya di bawah 0,05. Hal ini disebabkan karena susu Morinaga mempunyai kualitas yang sangat baik dan apabila susu morinaga tidak sesuai dengan yang responden harapkan maka mereka akan merasa telah membuat susutu yang salah, menyesal, cemas atau kuatir, marah, jengkelkesal dan mendapat masalah atas susu Morinaga yang telah mereka beli dan responden berpendapat bahwa mereka telah melakukan ketololan. b. Variabel kebijaksanaan pembelian memiliki nilai t-hitung sebesar 0,495, nilai tabel 1,671 dan nilai signifikan sebesar 0,485. Maka dapat disimpulkan bahwa kebijaksanaan pembelian mempunyai pengaruh Universitas Sumatera Utara positif dan akan tetapi tidak signifikan terhadap pembentukan disonansi kognitif konsumen pemakai susu Morinaga di Supermarket Brastagi Fruit Medan karena nilai t hitung t tabel atau nilai signifikannya di atas 0,05. Hal ini disebabkan karena apabila susu Morinaga tidak sesuai dengan harapan responden maka responden tidak akan merasa bahwa pembelian susu Morinaga merupakan pembelian yang tepat, responden juga merasa bahwa kualitas susu Morinaga tidak cocok dengan harga yang ditawarkan sehingga responden merasa ini bukan pilihan tetap bagi mereka dan telah melakukan kesalah dan lebih baik membeli susu dengan merek lain. c. Variabel perhatian setelah transaksi memiliki nilai t-hitung sebesar 4,739, nilai tabel 1,671 dan nilai signifikan sebesar 0,000. Maka dapat disimpulkan bahwa perhatian setelah transaksi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pembentukan disonansi kognitif konsumen pemakai susu Morinaga di Supermarket Brastagi Fruit Medan karena nilai t hitung t tabel atau nilai signifikannya di bawah 0,05. Hal ini disebabkan karena apabila susu Morinaga tidak sesuai dengan harapan responden maka responden tidak merasa puas dan tidak akan pernah membeli susu Morinaga lagi karena responden telah merasa bahwa mereka telah melakukan suatu kesalahan dan ketololan karena telah membeli susu Morinaga.

2. Uji F