Kerangka Konseptual Hipotesis Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen Pemakai Susu Morinaga di Supermarket Brastagi Fruit Medan

kepercayaan mereka tidak “Berjalan bersama”. Hal inilah yang akan mengakibatkan timbulnya disonansi. Cognitive Dissonance dideskripsikan sebagai suatu kondisi yang membingungkan, yang terjadi pada seseorang ketika kepercayaan mereka tidak berjalan bersama. Kondisi ini mendorong mereka untuk merubah pikiran, perasaan, dan tindakan mereka agar sesuai dengan pembaharuan. Disonansi dirasakan ketika seseorang berkomitmen pada dirinya sendiri dalam melakukan suatu tindakan yang tidak konsisten dengan perilaku dan kepercayaan mereka lainnya. Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang disonansi kognitif konsumen pemakai susu merek Morinaga yang melakukan pembelian di Supermarket Brastagi Fruit Medan dengan menuangkannya dalam bentuk skripsi berjudul “Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen Pemakai Susu Morinaga di Supermarket Brastagi Fruit Medan.” B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumusan masalah penelitian ini sebagai berikut: Apakah faktor emosional, Kebijaksanaan pembelian, Perhatian setelah pembelian berpengaruh terhadap pembentukan Disonansi Kognitif?

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pondasi utama agar tujuan penelitian tercapai. Kerangka konseptual merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dielaborasi dari perumusan masalah yang telah Universitas Sumatera Utara diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survei literatur Kuncoro, 2003:4 Hasil Penelitian Japarianto 2006 menunjukan ada tiga variabel yang membentuk Disonansi Kognitif yaitu : Emotional, Wisdhom of Purchase, Concern Over the Deal. Kerangka penelitian ini mengemukakan variable-variabel yang akan diteliti yaitu Emosional Emotional sebagai X 1 , Kebijaksanaan Pembelian Wisdhom of Purchase sebagai X 2 , Perhatian setelah pembelian Concern Over the Deal sebagai X 3 , dan Disonansi Kognitif Cognitive Dissonance sebagai Y. Emosional Emotional adalah keraguan psikologis yang dialami seseorang terhadap keputusan pembelian. Kebijaksanaan Pembelian Wisdhom of Purchase adalah keraguan yang dialami seseorang setelah transaksi pembelian, dimana mereka bertanya-tanya apakah mereka sangat membutuhkan produk tersebut atauapakah mereka telah memilih produk yang sesuai. Perhatian setelah pembelian Concern Over the Deal adalah keraguan yang dialami seseorang setelah pembelian dimana mereka bertanya-tanya apakah mereka telah dipengaruhi oleh tenaga penjual yang bertentangan dengan kemauan atau kepercayaan mereka. Tiga dimensi untuk mengukur Disonansi Kognitif ini sudah digunakan Sweeney, et all. 2003:227-247 untuk mengukur Disonansi Kognitif pada penelitian sebelumnya. Universitas Sumatera Utara Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Soutar dan Sweeney, 2003 data diolah oleh penulis

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan rumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis Sugiyono, 2003:306.” Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut: Faktor emosional emotional, kebijakan pembelian wisdhom of purchase, perhatian setelah transaksi concern over the deal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan disonansi kognitif konsumen susu Morinaga di Supermarket Brastagi Fruit Medan.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian