yang dianjurkan per hari untuk anak-anak dengan usia 0-8 tahun sebesar 600 mg, 9-14 tahun sebesar 700 mg, 15-17 tahun sebesar 600 mg, dewasa sebesar 500 mg
dan wanita hamil dan menyusui sebesar 1200 mg Gaman,1992.
2.2.2 Kalsium dalam Tumbuhan
Kalsium dalam tumbuhan diambil sebagai kation divalen Ca
2+
Dalam analisis spektrofotometri digunakan suatu sumber radiasi yang menjorok ke dalam daerah ultraviolet spektrum itu. Dari spektrum ini dipilih
dari dalam tanah dan jarang kekurangan dalam kondisi normal. Kalsium penting untuk
pembelahan sel. Ia berperan dalam spindel mitosis selama pembelahan sel dan membentuk kalsium pektat dalam lamela tengah. Karena perannya dalam
pembelahan sel, gejala kekurangan kalsium terlihat pada daerah meristematik Hopkins, 1995.
Kalsium mempunyai peranan penting di dalam metabolisme tumbuhan. Secara khusus terlibat dalam pembelahan sel, karena kalsium dalam bentuk
kalsium pektat merupakan komponen integral dari lamela tengah. Pektin merupakan polimer asam galakturonik yang membentuk garam dengan kalsium.
Sebagai tambahan, kalsium ditemukan dalam vakuola. Kalsium tidak dapat dipindahkan setelah diambil dari tanah, sehingga simptom kekurangan terjadi
pada jaringan muda Ting, 1982
2.3 Spektrofotometri
Universitas Sumatera Utara
panjang-panjang gelombang tertentu dengan lebar pita kurang dari 1 nm. Proses ini memerlukan penggunaan instrumen yang lebih rumit dan karenanya lebih
mahal. Instrumen yang digunakan untuk maksud ini adalah spektrofotometer, dan seperti tersirat dalam nama ini, instrumen ini sebenarnya terdiri dari dua
instrumen dalam satu kotak , sebuah spektrometer dan fotometer Basset, 1994. Spektrometer adalah alat yang menghasilkan sinar dari spektrum dan
panjang gelombang tertentu, dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk
mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan, atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang Khopkar, 2002.
2.5 Spektrofotometri Serapan Atom
Peristiwa serapan atom pertama kali diamati oleh Fraunhofer, ketika mengamati garis-garis hitam pada spektrum matahari. Spektroskopi serapan atom
pertama kali digunakan pada tahun 1955 oleh Walsh. Sesudah itu, tidak kurang dari 65 unsur diteliti dan dapat dianalisis dengan cara tersebut. Spektroskopi
serapan atom digunakan untuk analisis kuantitatif unsur-unsur logam dalam jumlah sekelumit trace dan sangat kelumit ultratrace. Cara analisis ini
memberikan kadar total unsur logam dalam suatu sampel dan tidak tergantung pada bentuk molekul dari logam dalam sampel tersebut.
Spektrofotometri serapan atom adalah suatu metode yang merupakan bentuk dari spektrofotometri serapan yang digunakan untuk mendeteksi atom-
atom logam dalam fase gas. Metode ini menggunakan nyala untuk mengubah
Universitas Sumatera Utara
logam dalam larutan sampel menjadi atom-atom logam berbentuk gas yang digunakan untuk analisa kuantitatif dari logam dalam sampel. Metode
Spektrofotometri Serapan Atom mempunyai banyak kesamaan dengan spektrofotometri serapan lainnya dalam hal alat yang terdiri dari sumber sinar,
monokromator dan detektor Bender, 1987. Karena garis-garis spektrum serapan atom sangat sempit dan juga energi-
energi transisi atom itu khas untuk masing-masing unsur maka metode analisis yang berdasarkan pengukuran serapan absorbansi atom juga mempunyai sifat
spesifik yang tinggi. Kecilnya lebar garis spektrum serapan atom menimbulkan masalah pada pengukuran absorbannya. Sebagaimana diketahui, lebar rata-rata
garis puncak serapan atom antara 0,002-0,005 nm sehingga diperlukan suatu monokromator yang dapat memberikan sinar dengan lebar pita panjang
gelombang yang lebih sempit daripada 0,002-0,005 nm, dan hal ini sulit untuk dilaksanakan.
Untunglah pada tahun 1955, Walsh berhasil mengatasi hal ini dengan memakai suatu sumber sinar khusus yang memancarkan spektrum garis yang
mana salah satu garis spektrumnya mempunyai panjang gelombang yang sama dengan panjang gelombang yang akan digunakan pada analisis dengan metode
spekroskopi serapan atom Rohman, 2007. Atom memiliki dua bentuk keadaan, yaitu keadaan dasar dan keadaan
tereksitasi. Keadaan dasar menunjukkan elektron pada atom berada pada tingkat energi terendah yang mungkin ditempatinya secara alami atom berada dalam
keadaan dasar. Sejumlah energi yang spesifik dibutuhkan untuk memindahkan
Universitas Sumatera Utara
elektron tersebut dan menghasilkan keadaan tereksitasi. Energi dapat diberikan pada atom dengan berbagai cara. Energi tersebut dapat dalam bentuk cahaya,
muatan listrik atau panas Volland, 2005. Teknik ini digunakan untuk
menetapkan kadar suatu logam tertentu dengan cara mengukur intensitas emisi atau serapan radiasi pada panjang gelombang tertentu dengan mengalirkan larutan
zat ke dalam api Ditjen POM, 1995. Bila suatu larutan yang mengandung logam yang dianalisa masuk ke
dalam nyala, maka akan terjadi peristiwa berikut: a. Penguapan pelarut yang meninggalkan residu padat
b. Penguapan zat padat menjadi atom-atom penyusunnya yang mula-mula
berada dalam keadaan dasarnya. c.
Beberapa atom dapat tereksitasi oleh energi termal nyala ke tingkatan energi yang lebih tinggi.
Jumlah atom-atom yang berada dalam keadaan tak tereksitasi jauh lebih besar dibandingkan atom-atom tereksitasi. Atom-atom yang berada dalam
keadaan dasar ini mampu menyerap energi cahaya pada panjang gelombang tertentu. Jauhnya penyerapan berbanding lurus dengan banyaknya atom keadaan
dasar yang berada dalam nyala Vogel, 1989. Ada beberapa kendala yang masih ditemui dalam penggunaan
Spektrofotometri Serapan Atom. Kendala-kendala ini antara lain gangguan kimia, efek ionisasi dan efek viskositas pada kecepatan nebulisasi Bender, 1987.
Berbagai faktor dapat mempengaruhi pancaran nyala suatu unsur tertentu dan menyebabkan gangguan pada penetapan konsentrasi unsur. Faktor-faktor ini
Universitas Sumatera Utara
dapat dikelompokkan sebagai gangguan spektrum dan gangguan kimia Vogel,1989.
Terbentuknya atom-atom gas dalam keadaan status dasar yang merupakan dasar Spektroskopi Nyala dapat dihalangi oleh dua bentuk utama gangguan kimia,
yaitu: a.
Pembentukan senyawa stabil Pembentukan senyawa stabil menyebabkan tidak sempurnanya disosiasi zat yang
akan dianalisis atau pembentukan itu mungkin timbul dari pembentukan senyawa- senyawa refraktori di dalam nyala yang tak dapat berdisosiasi menjadi atom-atom
penyusunnya. Sebagai contoh penetapan kalsium dengan adanya sulfat atau fosfat, dan pembentukan oksida yang bersifat refraktori dari titanium, vanadium,
alumunium Vogel, 1989. Pembentukan senyawa stabil dapat diatasi dengan cara berikut:
1. Meningkatkan temperatur nyala dapat membentuk atom-atom gas bebas.
2. Menambahkan unsur penyangga yang berlebihan ke dalam larutan sampel
yang dianalisa. M-X + R
↔ R-X + M Reaksi di atas menunjukkan penambahan unsur penyangga R yang
berlebih akan menyebabkan bertambahnya konsentrasi atom logam gas M, karena unsur penyangga tersebut akan mengikat unsur pengganggu
X. Hal ini akan terjadi jika hasil reaksi R-X merupakan senyawa yang stabil.
Universitas Sumatera Utara
3. Mengekstraksi unsur pengganggu dengan pelarut organik yang tidak
bercampur dengan larutan sampel yang diperiksa Vogel, 1989. b.
Ionisasi atom gas keadaan status dasar dalam nyala Ionisasi akan mengurangi serapan dalam Spektrofotometri Serapan Atom. Cara
mengatasinya adalah menggunakan nyala yang bekerja pada temperatur serendah mungkin yang masih memberikan hasil analisa unsur yang akan ditetapkan.
Ionisasi atom yang akan ditetapkan dapat juga dikurangi dengan menambahkan penekan ionisasi, biasanya suatu larutan yang mengandung kation yang
mempunyai potensial ionisasi lebih rendah dari potensial ionisasi atom logam yang dianalisis Vogel, 1989.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari spektrofotometer serapan atom Shimadzu AA-6300, Lampu Ca 10 mA, tanur Gallenkamp-
Muffle furnace, neraca analitik Shimadzu, hot plate Schott, oven Fisher ScientificIsotemp® , pisau stainless, lemari asam dan alat-alat gelas.
3.2 Bahan-bahan
HNO
3
E. Merck, larutan standar kalsium 1000 mcgml E. Merck, dan air suling Lab. Kimia Farmasi kuantitatif Fakultas Farmasi USU.
3.3 Sampel 3.3.1 Pengambilan sampel
Sampel yang digunakan adalah sampel segar dan matang dari sawi pahit, sawi manis, biji melinjo, dan daun kemangi yang diambil secara purposif di pasar
pagi Petisah kecamatan Medan Baru. Sampel tersebut ditanam di Brastagi. Bagian tanaman yang diambil sebagai sampel adalah batang dan daun untuk sawi
pahit dan sawi manis, bagian daun untuk kemangi serta lapisan pertama dan ketiga untuk biji melinjo. Sampel yang diambil adalah sampel yang matang.
Metode pengambilan sampel purposif ini ditentukan atas dasar pertimbangan bahwa sampel yang tidak terambil mempunyai karakteristik yang sama dengan
sampel yang diteliti Sudjana, 2001.
Universitas Sumatera Utara