2 Menghindari penggunaan kata-kata yang terlalu asing, terlalu akademik, ataupun kata-kata yang menimbulkan kecurigaan.
3 Memperbaiki pernyataan-pernyataan yang biasa dilewati dihindari atau hanya menimbulkan jawaban-jawaban dangkal.
4 Menambah aitem yang sangat perlu ataupun meniadakan aitem yang ternyata tidak relevan dengan tujuan penelitian.
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji coba alat ukur dalam menjalankan fungsinya. Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan
dengan tujuan yaitu 1 seberapa jauh alat ukur skala emotion coaching
dan skala kecerdasan emosi dapat mengukur atau mengungkap dengan
tepat dan 2 seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan atau ketelitian pengukuran atau dengan kata lain dapat menunjukkan keadaan
yang sebenarnya Azwar, 1997. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi
atau content validity yaitu sejauh mana suatu tes yang merupakan
seperangkat soal, dilihat dari isinya benar-benar mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur Hadi, 2000. Validasi isi dalam penelitian ini
dilakukan dengan professional judgement yakni oleh dosen pembimbing.
2. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang
Universitas Sumatera Utara
memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem
yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes. Dengan kata lain, memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan apa yang
diukur oleh tes secara keseluruhan Azwar, 2001. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi
koefisien korelasi antara distribusi skor pada aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien
korelasi Pearson Product Moment dengan batas minimal 0,275. Prosedur
pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal dengan indeks diskriminasi aitem Azwar, 2001. Uji daya beda
aitem ini akan dilakukan pada kedua alat ukur dalam penelitian yaitu skala emotion coaching dan skala kecerdasan emosi.
3. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat kekonsistenan atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan
pengukuran Azwar, 2007. Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang
terjadi diantara individu lebih ditentukan oleh faktor error kesalahan daripada faktor perbedaan yang sesungguhnya. Reliabilitas alat ukur dapat
dilihat dari koefisien reliabilitas yang merupakan indikator konsistensi aitem-aitem tes dalam menjalankan fungsi ukurnya bersama-sama Azwar,
2007.
Universitas Sumatera Utara
Uji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan pendekatan reliabilitas konsistensi internal yaitu
single trial administration dimana skala psikologi hanya diberikan satu kali saja pada sekelompok
individu yang menjadi subjek penelitian. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi Azwar, 1997. Pengujian
reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Alpha dari Cronbach
dengan batas minimal adalah 0,275 . Analisis data diperoleh melalui
program SPSS Statistical Package for the Social Sciences version 16.0
for windows.
F. HASIL UJI COBA ALAT UKUR