yang disebut kaemferida dan galangin, kadinen, heksabidrokadalen hidrat, kuersetin, amilum, dan lain-lain..
5
2.4 Metode disc diffusion Metode
disc diffusion tes Kirby dan Bauer untuk menentukan aktivitas
agen antimikroba. Piringan yang berisi agen antimikroba diletakkan pada media agar yang telah ditanami mikroorganisme yang akan berdifusi pada media agar
tersebut. Area jernih mengindikasikan adanya hambatan pertumbuhan mikroorganisme oleh agen antimikroba permukaan media agar.
9
Gambar 2.4 Media Agar MHA Mueller-Hinton Agar
Ketika 6-mm kertas penyaring disk yang diresapi dengan konsentrasi senyawa antimikroba ditempatkan di cawan Mueller-Hinton MH agar, air segera
diserap ke dalam disk dari agar-agar. Antimikroba mulai berdifusi ke dalam agar- agar sekitarnya. Laju difusi melalui agar tidak secepat laju ekstraksi keluar
antimikroba dari disk, sehingga konsentrasi antimikroba paling tinggi paling dekat dengan disk. Laju difusi antimikroba melalui agar-agar tergantung pada sifat
difusi dan kelarutan obat dalam agar-agar MH dan berat molekul dari senyawa antimikroba. Faktor-faktor ini mengakibatkan setiap antimikroba memiliki zona
yang menunjukkan kerentanan terhadap senyawa antimikroba.
9
Kekuatan daya hambat didasarkan pada kalsifikasi respon hambatan pertumbuhan Bakteri menurut Davis Stout:
9
Tabel 2.1. Kategori Daya Hambat AktiBakteri Menurut Davis Stout
Sumber : Davis Stout. 2002
2.5 kerangka teori
Ekstrak lengkuas merah Alpina purpurata k. Schum
Bakteri S. aureus Bakteri E.coli
Merusak dinding dan membran sel Bakteri
Mengandung minyak atsiri
Mengandung terpenoid dan
fenil propana
Pertumbuhan terhambat
Zona hambat +
2.6 Kerangka Konsep Ekstrak lengkuas merah
Alpinia purpurata K.Schum
Bakteri S. aureus
Bakteri E. coli
Pertumbuhan normal
Pertumbuhan terhambat
Zona hambat
+
16
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental laboratorik melalui metode disc diffusion untuk melihat pengaruh ekstrak lengkuas merah Alpina
purpurata K.Schum dengan menggunakan pelarut etanol dalam menghambat
pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Bakteri Escherichia coli.
3.2 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan pada bulan 23 Januari 2012 hingga 15 Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Proses ekstraksi lengkuas merah Alpina purpurata K.Schum
dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat BALITRO Bogor.
3.3 Bahan yang diuji
Ekstrak rimpang lengkuas merah Alpina purpurata K.Schum yang telah diekstraksi oleh Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
BALITRO Bogor dengan metode maserasi menggunakan cairan pelarut etanol 96.
3.4 Sampel Penelitian
Bakteri Staphylococcus aureus dan Bakteri Escherichia coli yang dibiakkan dalam agar Mac Conkey MCA dan diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam.
3.5 Identifikasi Variabel 3.5.1 Variabel Bebas
Ekstrak rimpang lengkuas merah Alpina purpurata K.Schum menggunakan konsentrasi 1 ml ekstrak murni, 1 ml ekstrak + 1 ml pelarut, 1 ml
ekstrak + 2 pelarut.