16
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental laboratorik melalui metode disc diffusion untuk melihat pengaruh ekstrak lengkuas merah Alpina
purpurata K.Schum dengan menggunakan pelarut etanol dalam menghambat
pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Bakteri Escherichia coli.
3.2 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan pada bulan 23 Januari 2012 hingga 15 Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Proses ekstraksi lengkuas merah Alpina purpurata K.Schum
dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat BALITRO Bogor.
3.3 Bahan yang diuji
Ekstrak rimpang lengkuas merah Alpina purpurata K.Schum yang telah diekstraksi oleh Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
BALITRO Bogor dengan metode maserasi menggunakan cairan pelarut etanol 96.
3.4 Sampel Penelitian
Bakteri Staphylococcus aureus dan Bakteri Escherichia coli yang dibiakkan dalam agar Mac Conkey MCA dan diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam.
3.5 Identifikasi Variabel 3.5.1 Variabel Bebas
Ekstrak rimpang lengkuas merah Alpina purpurata K.Schum menggunakan konsentrasi 1 ml ekstrak murni, 1 ml ekstrak + 1 ml pelarut, 1 ml
ekstrak + 2 pelarut.
3.5.2 Variabel Terikat
Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Bakteri Escherichia coli yang dibiakkan dalam agar Mac Conkey MCA dan diinkubasi pada suhu
37°C.selama 24 jam
3.6 Alat dan Bahan 3.6.1 Alat-alat yang digunakan pada penelitian
Dalam penelitian ini, alat-alat yang digunakan meliputi : - Autoklaf, Tabung Reaksi, Ose, Spatula, Cawan petri, Cakram disc
blank, Vortex, Penggaris, Laminar air flow, Blender, Inkubator, Gelas kimia, Swab kapas, Lampu spritus, Pinset.
3.6.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: - Perbenihan agar nutrien, biakan S.aureus pada MSA, biakan E.coli
pada agar endomc.conkey, Lengkuas merah Alpina purpurata K.Schum
, Aquadest, NaCl, Cakram Antibiotik, Alcohol 70, Etanol 96.
3.7 Alur Penelitian
Pengumpulan lengkuas merah
Sterilisasi alat dan bahan
Ekstraksi lengkuas merah
Pembuatan stok dan Bakteri variable konsentrasi
Tahap pengujian pertumbuhan Bakteri
Penetapan potensi Determinasi
3.8 Cara Kerja Menurut Pratama, 2005 3.8.1 Sterilisasi Alat dan Bahan
Terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan seperti cawan petri, tabung reaksi, erlenmeyer, penjepit, media agar NA, media Nutrien Broth, dan
seluruh alat dan bahan kecuali ekstrak rimpang lengkuas merah Alpinia purpurata K.Schum
, distrelisasi di dalam autoclave selama 120 menit dengan mengatur tekanan sebesar 15 dynecm3 1 atm dan suhu sebesar 121ºC pada
termometer .
17
3.8.2. Persiapan sampel
Rimpang lengkuas merah Alpinia purpurata K.Schum di beli dari Pasar ciputat, yang homogen sebanyak 2 kg kemudian dibersihkan dan dirajang halus.
17
3.8.3. Pembuatan ekstrak lengkuas merah
Metode yang digunakan dalam mengekstrak rimpang lengkuas merah Alpinia purpurata K.Schum, yaitu dengan menggunakan metode maserasi.
Didalam metode maserasi menggunakan pelarut etanol. Sebanyak 1,5 kg rimpang lengkuas merah Alpinia purpurata K.Schum terlebih dahulu dibersihkan dan
kemudian diangin-anginkan lalu dirajang halus. Selanjutnya direndam dalam 3 liter pelarut etanol selama 3 x 24 jam lalu disaring. Maserasi dilakukan dengan
pengadukan sebanyak 12x selama 15 menit dengan tenggang waktu 5 menit antar pengadukan, selanjutnya dilakukan penyaringan dengan corong dan kertas saring
what-man 42 untuk memisahkan filtrat dari ampas.
17
Hasil saringan kemudian diuapkan pelarutnya dengan menggunakan rotary evaporator
, sehingga didapatkan ekstrak kental yang bebas dari pelarut. Ekstrak yang dihasilkan digunakan untuk pengujian selanjutnya. Ekstrak rimpang
lengkuas merah Alpinia purpurata K.Schum akan digunakan dan dibuat konsentrasi : 1ml ekstrak murni, 1ml ekstrak + 1ml pelarut etanol dan konsentrasi
1ml ekstrak + 2ml pelarut etanol.
3.8.4. Pembuatan media
Sebanyak 20 GramNA Nutrient Agar ditimbang dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 500 ml lalu ditambahkan dengan aquades sampai menjadi 1
liter, serta dipanaskan sambil diaduk sampai semua bahan larut dengan sempurna, kemudian disterilkan dalam autoclaf selama 120 menit dengan suhu 121ºC.
Ditimbang sebanyak 6,5 Grammedia NB Nutrien Broth ditambahkan dengan aquades sampai menjadi 50 ml, kemudian dipanaskan sambil diaduk hingga
semua bahan larut, setelah itu media disterilkan pada autoclaf dengan suhu 121ºC selama 15 menit.
17
3.8.5. Regenerasi Bakteri
Bakteri Escherichia coli dan Bakteri Staphylococcus aureus yang akan diujikan, terlebih dahulu harus diregenerasikan. Hal pertama yang dilakukan yaitu
membuat media miring NA yang baru. Media NA dituangkan ke dalam tabung reaksi, kemudian diletakkan dalam posisi miring dan didiamkan hingga agar
memadat. Selanjutnya menggoreskan biakan dari stok Bakteri ke agar miring NA. Lalu diinkubasi di dalam inkubator pada suhu 37°C selama 24 jam. Dari biakan
tersebut diambil satu ose dan dimasukkan ke dalam 5 ml media NB sebagai suspensi Bakteri Escherichia coli. Selanjutnya diinkubasi di dalam inkubator
bergoyang shaker selama 3 x 24 jam dengan kecepatan 150 rpm.
17
3.8.6 Uji awal penentuan inhibitor concentration
3.8.6.1 Pembuatan stok variabel konsentrasi
Stok konsentrasi yang divariasikan untuk uji awal pada ekstrak rimpang lengkuas merah Alpinia purpurata K.Schum dengan menggunakan pelarut etanol
yaitu dimulai dari konsentrasi ekstrak murni, 1ml ekstrak + 1ml pelarut etanol, 1ml ekstrak + 2ml pelarut etanol yang kesemuanya berjumlah 3 variabel.
Pembuatan konsentrasi tersebut dengan cara melakukan pengenceran. Pengenceran dilakukan dengan cara sebagai berikut untuk pembuatan konsentrasi
ekstrak murni, diambil 1 ml ekstrak rimpang lengkuas merah Alpinia purpurata K.Schum
yang diekstrak dengan etanol, untuk konsentrasi 1 ml ekstrak + 1 ml pelarut etanol, diambil 1 ml ekstrak rimpang lengkuas merah Alpinia purpurata
K.Schum yang diekstrak dengan etanol dan kemudian ditambahkan 1 ml pelarut
etanol . untuk konsentrasi 1 ml ekstrak + 2 ml pelarut etanol, diambil 1 ml ekstrak
rimpang lengkuas merah Alpinia purpurata K.Schum yang diekstrak dengan etanol dan kemudian ditambahkan 2 ml pelarut etanol. Maka berat ekstrak
rimpang lengkuas merah Alpinia purpurata K.Schum dengan pelarut etanol sebagai ekstraktan yang akan ambil berturut-turut yaitu 1 ml. Selanjutnya diamati
pada konsetrasi mana terjadi penghambatan pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Bakteri Staphylococcus aureus.
17
3.8.7 Uji Efektivitas
Media NA sebanyak 10 ml dituang ke dalam cawan petri dan dibiarkan memadat ,kemudian dimasukkan 1 ml suspensi Bakteri Escherichia coli dan
Bakteri Staphylococcus aureus kemudian disebarkan biakan kedua Bakteri dengan menggunakan lidi kapas steril agar suspensi tersebar merata pada media dan
didiamkan selama 10 menit agar suspensi terserap pada media. Kemudian cawan petri tersebut diletakkan 1 buah kertas cakram berdiameter 6 mm dengan
menggunakan pinset steril yang telah direndam. Kertas cakram tersebut sebelumnya telah dicelupkan ke dalam setiap konsentrasi ekstrak rimpang
lengkuas merah Alpinia purpurata K.Schum yang telah diekstrak dengan etanol. Selanjutnya semua media diinkubasi ke dalam inkubator. Inkubasi dilakukan pada
suhu 37ºC selama 24 jam. Kemudian diukur diameter zona bening yang terbentuk dengan menggunakan penggaris milimeter.
17
Aktivitas anti Bakteri diperoleh dengan mengukur zona bening pada media yang padat yang menjadi petunjuk ada atau tidaknya Bakteri yang tumbuh pada
setiap perlakuan.
17
3.9 Analisis data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji hipotesis komparatif numerik lebih dari 2 kelompok tidak berpasangan sehingga uji statitik yang digunakan
adalah One way Anova jika distribusi normal. Jika distribusi data tidak normal maka menggunakan uji nonparametrik yakni Uji Kruskall-Wallis. Untuk
menentukan konsentrasi mana yang memiliki kebermaknaan maka dilakukan analisi Post Hoc menggunakan uji Mann-Whitney. Dan juga uji uji Mann-
Whitney untuk
membedakan kebermaknaan
antara kedua
Bakteri.
21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Zona Hambat Ekstrak lengkuas merah Alpina purpurata K.Schum terhadap Bakteri Staphylococcus aureus S.aureus
Uji efektivitas ekstrak lengkuas merah Alpina purpurata K.Schum terhadap pertumbuhan bakteri S. Aureus yang di uji mengunakan metode difusi
agar dengan 3 macam konsentrasi, yaitu 1 ml ekstrak murni, 1ml ekstrak + 1 ml pelarut, 1 ml ekstrak + 2 ml pelarut.
Hasil uji efektivitas ekstrak lengkuas merah terhadap bakteri S. Aureus didapat sebagai berikut :
Gambar 4.1 Daya hambat ekstrak lengkuas merah Alpina purpurata K.Schum
terhadap pertumbuhan Bakteri S.aureus Dari diagram diatas menunjukkan hasil pada kelompok perlakuan dengan
ekstrak lengkuas merah konsentrasi 1 ml ekstrak murni didapat rata-rata zona hambat S.Aureus sebesar 15 mm. Konsentrasi tersebut memberikan daya hambat
terbesar dari efektivitas ekstrak lengkuas merah. Pada konsentrasi 1 : 1 didapat rata-rata zona hambat 11,3 mm; pada konsentrasi 1 : 2 didapat rata-rata zona
hambat 7,3 mm; pada kontrol positif didapat rata-rata 45,6 mm; dan sedangkan pada kontrol negatif tidak menunjukkan zona hambat.
10 20
30 40
50
1:00 1:01
1:02 kontrol +
kontrol -
z o
n a
h a
m b
a t
m m
konsentrasi esktrak lengkuas merah Alpina purpurata K.Schum
zona hambat