H. Aplikasi Metode Dakwah
1. Pendekatan Personal
Pendekatan  dengan  cara  ini  terjadi  dengan  cara  individual  yaitu antara  da‟i  dan  mad’u  langsung  bertatap  muka  sehingga  materi  yang
disampaikan langsung diterima dan biasanya reaksi yang ditimbulkan oleh mad’u  akan  langsung  di  ketahui.  Pendekatan  dakwah  seperti  ini  pernah
dilakukan  pada  zaman  Rasulullah  ketika  berdakwah  secara  rahasia.
30
Meskipun  tidak  menutup  kemungkinan  di  zaman  era  modern  seperti sekarang  ini  pendekatan  personal  harus  tetap  dilakukan  karena
mad’u terdiri  dari  berbagai  karakteristik.  Disinilah  letak  elastisitas  pendekatan
dakwah. 2.
Pendekatan Pendidikan Pada  masa  Nabi,  dakwah  lewat  pendidikan  dilakukan  beriringan
dengan masuknya Islam kepada para kalangan sahabat.
31
Begitu juga pada masa sekarang ini, kita dapat melihat pendekatan pendidikan  teraplikasi  dalam  lembaga-lembaga  pendidikan  pesantren,
yayasan  yang  bercorak  Islam  ataupun  perguruan  tinggi  yang  didalamnya terdapat materi-materi keislaman.
30
Pendekatan  personal  dilakukan  Nabi  sejak  turunnya  wahyu  pertama  kepada  orang- orang  terdekatnya  secara  rahasia.  Pendekatan  model  ini  dilakukan  agar  tidak  menimbulkan
guncangan reaksioner dikalangan masyarakat Quraisy mengingat saat itu mereka masih berpegang teguh pada  kepercayaan animisme  warisan leluhur  mereka. Dakwah dengan cara ini berlangsung
selama  3  tahun.  Dan  diantara  yang  beriman  pada  saat  itu  ialah  :  Khadijah  bt.  Khuwailid,  Ali  bn Abi Thalib, zaid bn. Haritsah, Abu Bakar as-Shiddiq, Uttsman bn Affan, Zubair bn. al-Arqam dan
sebagainya.hal ini tercantum dalam ibnu Sa‟ad, Al-Thabaqat al-Kubra, Beirut; Dar el-Fikr, 1980, h. 199.
31
Kegiatan  ini  dilakukan  dari  rumah  ke  rumah,  maka  rumah  sahabat  al-Arqam  bn  Abi Arqam dijadikan sebagai tempat pertama penyampaian dakwah Islam secara berkelompok, selain
itu ada tempat lainnya, yaitu diantaranya as-Shuffah, Dar al-Qurra dan Kuffah.
3. Pendekatan Diskusi
Pendekatan  diskusi  pada  era  sekarang  sering  dilakukan  lewat berbaga
i  diskusi  keagamaan,  da‟i  berperan  sebagai  nara  sumber, sedangkan
mad’u  berperan  sebagai  audience.  Tujuan  dari  diskusi  ini adalah  membahas  dan  menemukan  pemecahan  semua  problematika  yang
ada  kaitannya  dengan  dakwah  sehingga  apa  yang  menjadi  permasalahan dapat ditemukan jalan keluarnya.
4. Pendekatan Penawaran
Salah  satu  falsafah  pendekatan  penawaran  yang  dilakukan  Nabi adalah  ajakan  untuk  beriman  kepada  Allah  tanpa  menyekutukan-Nya
dengan yang lain. Cara ini dilakukan Nabi dengan memakai metode yang tepat  tanpa  paksaan  sehingga
mad’u  ketika  meresponinya  tidak  dalam keadaan  tertekan  bahkan  ia  melakukannya  dengan  niat  yang  timbul  dari
hati  yang  paling  dalam.  Cara  ini  pula  yang  harus  dilakukan  oleh  da‟i dalam mengajak
mad’unya. 5.
Pendekatan Misi Maksud dari pendekatan misi adalah pengiriman tenaga para da‟i
ke daerah-daerah di luar tempat domisili.
32
Kita  bisa  mencermati  pada  masa  sekatang  ini,  ada  banyak organisasi yang bergerak di bidang dakwah mengirimkan da‟i mereka untk
disebarluaskan ke daerah- daerah yang minim para da‟inya, dan disamping
32
Pendekatan  misi  ini  pernah  dirintis  Nabi  di  Makkah,  tapi  belum  berhasil,  kemudian dikembangkan di Madinah dengan hasil yang maksimal. Pendekatan serupa pula dilakukan secara
besar-besaran pada zaman  sahabat khususnya pemerintahan Umar bn, Khattab ra. Contoh-contoh dakwah  melalui  pendekatan  misi  ini  antara  lain  misi  dakwah  ke  Yatsrib,  Najed,  Najran,  Makkah
dan sebagainya.
itu daerah yang menjadi tujuan adalah biasanya kurang memahami ajaran- ajaran Islam yang prinsipil.
Pendekatan-pendekatan  di  atas  adalah  sebagian  kecil  dari  seluruh pendekatan  yang ada, dan semua itu bisa dijadikan acuan oleh para da‟i
dalam melakukan kegiatan dakwahnya.
I. Media Dakwah
Kata media berasal dari bahasa latin, median yang merupakan bentuk jamak dari medium secara etimologi berarti alat perantara.
33
Wilbur Schramm mendefinisikan  media  sebagai  informasi  yang  dapat  digunakan  dalam
pengajaran. Secara lebih spesifik,  yang dimaksud dengan media adalah  alat- alat  fisik  yang  menjelaskan  isi  pesan  atau  pengajaran,  sepserti  buku,  film,
video, kaset, slide, dan sebagainya. Adapun  yang dimaksud dengan media dakwah adalah peralatan  yang
dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada penerima dakwah. Pada  zaman  modern  seperti  sekarang  ini,  seperti  televisi,  video,  kaset
rekaman,  majalah  dan  surat  kabar.
34
Secara  umum  media-media  benda  yang dapat digunakan sebagai media dakwah dikelompokan pada:
a. Media Visual
Media visual yang dimaksud adalah bahan-bahan atau alat yang dapat dioperasikan  untuk  kepentingan  dakwah  indera  penglihatan  perangkat
media  visual  yang  dapat  dimanfaatkan  untuk  kepentingan  dakwah  adalah
33
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah, Surabaya: Al-Ikhlas, 1986,h.17
34
Dr. Wardi Bachtiar, Metodologi penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta:Logos,1997,h.35
film slide, transparansi, overhead proyektor OHP, gambar, foto dan lain sebagainya.
b. Media Audio
Media  audio  dalam  dakwah  adalah  alat-alat  yang  dapat  dioperasikan sebagai sarana pertunjukan kegiatan dakwah yang ditangkap melalui indra
pendengaran.  Media  audio  sudah  bisa  digunakan  orang  untuk  berbagai kegiatan secara efektif. Media audio ini cukup tinggi efektifitasnya dalam
penyebaran  informasi,  terlebih  lagi  untuk  media  audio  yang  dapat digunakan untuk berkomunikasi dua arah seperti, telepon atau handphone,
radio,  tape  recorder.  Dengan  media  audio  komunikasi  dapat  berlangsung tanpa batas dan jarak.
c. Media Audio Visual
Media  audio  visual  adalah  media  penyampaian  informasi  yang  dapat menampilkan  unsur  gambarvisualdan  suaraaudio  secara  bersamaan.
Pada  saat  mengkomunikasikan  pesan  dan  informasi.  Adapun  yang termasuk  dalam  media  audio  visual  adalah  televisi,  film  dan  sinetron,
video. d.
Media Cetak Media  cetak  adalah  media  untuk  menyampikan  informasi  melalui
tulisan  yang  tercetak.  Media  cetak  merupakan  media  yang  sudah  lama dikensal dan mudah dijumpai di mana-mana. Adapu yang termasuk dalam
media  cetak  antara  lain  buku,  majalah,  surat  kabar,  bulletin,  brosur,  dan lain-lain.
35
J. Pesan Dakwah