1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 8
9 10
16 17
17 19
22 28
33 43
48 52
57 64
65 70
72
20 40
60 80
Angola 2000 DPR Korea 3500
Nigeria 3400 Afganistan 1100
China 61000 Myanmar 5500
Pakistan 10000 DR Kongo 3400
Indonesia 6600 India 66000
Kenya 3400 Thailand 2200
Mozambik 1800 Ethiopia 2000
Bangladesh 3800 Vietnam 3700
Azerbaijan 3400 Rep. Korea 1800
Nepal 1100 Filipina 11000
Uzbekistan 3000 Kirgiztan 1500
Federasi Rusia 44000 Rep. Moldova 1600
Ukraina 9500 Brazil 1100
Kazakhstan 8200 Peru 2100
Afrika Selatan 8100 Belarusia 2000
Gambar. 2.1. Diagram Persentase Perkiraan Kasus TB-MDR yang Mendapat Pengobatan pada Tahun 2011 jumlah perkiraan kasus TB-MDR tertulis di
sebelah nama negara WHO, 2013
2.1.3. Faktor Penyebab
TB-MDR pada dasarnya adalah suatu fenomena buatan manusia, sebagai akibat dari pengobatan yang tidak adekuat. Faktor penyebab resistensi OAT
terhadap kuman Mycobacterium tuberculosis antara lain sebagai berikut PDPI, 2011.
Universitas Sumatera Utara
1. Faktor Mikrobiologik a. Resistensi yang natural
b. Resistensi yang didapat c.
Amplifier effect d. Virulensi kuman
e. Tertular galur kuman MDR 2. Faktor Klinik
a. Penyelenggara kesehatan Keterlambatan diagnosis
Pengobatan tidak mengikuti pedoman Penggunaan paduan OAT yang tidak adekuat yaitu karena jenis
obatnya yang kurang atau karena lingkungan tersebut telah terdapat resistensi yang tinggi terhadap OAT yang digunakan misal rifampisin
atau INH Tidak ada guidelinepedoman
Tidak adakurangnya pelatihan TB Tidak ada pemantauan pengobatan
Fenomena addition syndrome yaitu suatu obat yang ditambahkan
pada suatu paduan yang telah gagal. Bila kegagalan ini terjadi karena kuman TB telah resisten pada paduan yang pertama maka
“penambahan” 1 jenis obat tersebut akan menambah panjang daftar obat yang resisten
Organisasi program nasional TB yang kurang baik b. Obat
Pengobatan TB jangka waktunya lama, lebih dari 6 bulan sehingga membosankan pasien
Obat toksik menyebabkan efek samping sehingga pengobatan gagal sampai selesaikomplit
Obat tidak dapat diserap dengan baik misal rifampisin diminum setelah makan, atau ada diare
Universitas Sumatera Utara
Kualitas obat kurang baik misal pengunaan obat kombinasi dosis tetap yang mana bioavabilitas rifampisinnya berkurang
Regimendosis obat yang tidak tepat Harga obat yang tidak terjangkau
Pengadaan obat yang terputus
c. Pasien PMO tidak adakurang baik
Kurangnya informasi atau penyuluhan Kurang dana untuk obat, pemeriksaan penunjang, dan lain lain
Efek samping obat Sarana dan prasarana transportasi yang sulittidak ada
Masalah sosial Gangguan penyerapan obat
3. Faktor Program a. Tidak ada fasilitas untuk biakan dan uji kepekaan
b. Amplifier effect c. Tidak ada program DOTS-PLUS
d. Program DOTS belum berjalan dengan baik e. Memerlukan biaya yang besar
4. Faktor HIVAIDS a. Kemungkinan terjadi TB-MDR lebih besar
b. Gangguan penyerapan c. Kemungkinan terjadi efek samping lebih besar
5. Faktor Kuman Kuman M. Tuberculosis super strains
a. Sangat virulen b. Daya tahan hidup lebih tinggi
c. Berhubungan dengan TB-MDR
Universitas Sumatera Utara
2.1.4. Pemeriksaan Laboratorium