Independensi Pemeriksa TINJAUAN PUSTAKA

Pendidikan profesional berkelanjutan yaitu mencakup seperti : Perkembangan mutakhir dalam metodologi dan standar pemeriksaan, prinsip akuntansi, penilaian akuntansi, penilaian atas pengendalian intern, prinsip manajemen atau supervisi, pemeriksaan atas sistem informasi, sampling pemeriksaan, analisis laporan keuangan, manajemen keuangan, statistik disain evaluasi, dan analisis data. Pendidikan ini juga mencakup topik tentang pekerjaan pemeriksaan di lapangan, seperti administrasi negara, struktur dan kebijakan pemerintah, teknik industri, keuangan, ilmu ekonomi, ilmu sosial, dan teknologi informasi. Bawasko Medan dalam Rencana Anggaran Belanja Daerah Kota Medan Tahun 2008 juga telah mengalokasikan dana untuk pengembangan Sumber Daya Manusia. Hal ini dimaksudkan agar staf Bawasko Medan dapat mengikuti berbagai macam pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi staf Bawasko Medan.

2.4 Independensi Pemeriksa

Dalam Standar Pemeriksaan Keuangan Negara dinyatakan dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan, organisasi pemeriksa dan pemeriksa harus bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern, dan organisasi yang dapat mempengaruhi independensinya. Penelitian yang dilakukan Aldhizer dan Lampe 1997 menunjukkan bahwa lama penugasan auditor yang optimal adalah antara 2 sampai 10 tahun. Sedangkan Supriyono 1988 menunjukkan 34 responden penelitiannya menyatakan bahwa lama penugasan audit mempengaruhi rusaknya independensi auditor. Sedangkan Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008 Shockley 1981 menunjukkan bahwa lama penugasan audit tidak berpengaruh terhadap rusaknya independensi auditor. Supriyono 1988 telah melakukan penelitian mengenai independesi auditor di Indonesia. Penelitian ini mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi independensi auditor, yaitu 1 ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien; 2 persaingan antar kantor akuntan publik; 3 pemberian jasa lain selain jasa audit; 4 lama penugasan audit; 5 besar kantor akuntan; 6 besarnya fee audit. Responden yang dipilih meliputi direktur keuangan perusahaan yang telah go publik, pejabat kredit bank dan lembaga keuangan non-bank, dan Bapepam Badan Pengawas Pasar Modal. Hasil penelitiannya menunjukkan 78 responden menyatakan bahwa ikatan keuangan dengan perusahaan klien dan hubungan bisnis dengan klien mempengaruhi rusaknya independensi. Pemeriksa perlu mempertimbangkan tiga macam gangguan terhadap indepedensi, yaitu gangguan pribadi, ekstern, dan atau gangguan organisasi. Apabila satu atau lebih gangguan indepedensi tersebut mempengaruhi kemampuan pemeriksa secara individu dalam melaksanakan tugas pemeriksaannya, maka pemeriksa tersebut harus menolak penugasan pemeriksaan. Dalam keadaan pemeriksa yang karena suatu hal tidak dapat menolak penugasan pemeriksaan, gangguan dimaksud harus dimuat dalam bagian lingkup pada laporan hasil pemeriksaan. Menurut Harahap 1991, auditor harus bebas dari segala kepentingan terhadap perusahaan dan laporan yang dibuatnya. Kebebasan itu mencakup Bebas secara nyata Independent infact,yaitu ia benar-benar tidak mempunyai kepentingan Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008 ekonomis dalam perusahaan yang dilihat dari keadaan yang sebenarya, Bebas secara penampilan independent in appearance, yaitu kebebasan yang dituntut bukan secara fakta, tetapi juga harus bebas dari kepentingan yang kelihatannya cenderung dimilikinya dalam perusahaan tersebut. Auditor independen tidak hanya memberikan jasa untuk menguji laporan keuangan audit, tetapi juga melakukan jasa lain selain audit. Pemberian jasa selain audit ini merupakan ancaman potensial bagi independensi auditor, karena manajemen dapat meningkatkan tekanan agar auditor bersedia untuk mengeluarkan laporan yang dikehendaki oleh manajemen, yaitu wajar tanpa syarat Barkess dan Simnett, 1994; Knapp, 1985. Pemberian jasa selain audit berarti auditor telah terlibat dalam aktivitas manajemen klien. Jika pada saat dilakukan pengujian pelaporan keuangan klien ditemukan kesalahan yang terkait dengan jasa yang diberikan auditor tersebut, maka auditor enggan untuk melaporkan kesalahan tersebut. Auditor tidak mau reputasinya buruk karena dianggap memberikan alternatif yang tidak baik bagi kliennya. Definisi Independensi dalam The CPA Handbook menurut E.B Wilcox adalah merupakan suatu standar auditing yang penting karena opini akuntan independen bertujuan untuk menambah kredibilitas laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Pada Standar Audit Pemerintahan 4;11 menyatakan ” dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan organisasilembaga audit dan auditor baik pemerintah maupun akuntan publik harus independen secara organisasi maupun secara pribadi, bebas dari gangguan independensi yang bersifat pribadi dan yang diluar pribadinya Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008 ekstern, yang dapat mempengaruhi independensinya serta harus dapat mempertahankan sikap dan penampilan yang independen. Independensi pada Bawasko Medan sangat berbeda dengan Independensi yang dimiliki oleh BPK, BPKP, atau Akuntan Publik. Bawasko Medan merupakan bagian dari SKPD pada Pemko Medan. Hasil pemeriksaan yang dilaksanakan Bawasko Medan hanya dapat memberikan saran kepada kepala daerah melalui laporan hasil pemeriksaan untuk memberikan sanksi dari temuan penyalahgunaan wewenang pada SKPD-SKPD di Pemko. Tindakan yang dilakukan merupakan hak mutlak Kepala Daerah. Berbeda dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK atau BPKP, kedua lembaga ini berhak melakukan ekspose kepada pusat atas hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Perbedaan ini menyebabkan masih kurangnya independensi Bawasko Medan.

2.5 Kualitas Hasil Pemeriksaan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Akuntabilitas, Kompetensi dan Independensi Pemeriksa Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Pada Inspektorat Kota Medan

0 34 92

Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendidikan Berkelanjutan, dan Independensi Pemeriksa terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan (Studi Empiris : Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Dairi)

1 34 126

Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan, Kecakapan Profesional, Pendidikan Berkelanjutan,Independensi, Kepatuhan Pada Kode Etik,Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Dan Pengalaman Kerja Sebagai Variabel Moderating Studi Empiris Pada Inspektorat Kab. Aceh Te

9 94 142

PENGARUPROFESI PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN BERKELANJUTAN, INDEPENDENSI, KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PENGALAMAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 6 16

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN BERKELANJUTAN, INDEPENDENSI, KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PENGALAMAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 3 9

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN BERKELANJUTAN, INDEPENDENSI, KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PENGALAMAN KERJA SEBAGA

0 5 26

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN BERKELANJUTAN, INDEPENDENSI, KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PENGALAMAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 2 34

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Kecakapan Profesional, Obyektifitas, InteGritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Audit (Stu

0 0 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Kecakapan Profesional, Obyektifitas, InteGritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Audit (Studi Empiris KAP di Yogyakarta dan Surakarta).

0 1 9

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Kecakapan Profesional, Obyektifitas, InteGritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Audit (Stu

0 0 17