Variabel Independen Definisi Operasional

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dirancang sendiri oleh peneliti, kuesioner ini mengacu pada variabel dan indikator penelitian yang peneliti mengambil bahan untuk pembuatan kuesioner dari buku Standar Pemeriksaan Keuangan Negara SPKN, Peraturan Daerah Kota Medan, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yang berhubungan dengan variabel penelitian dan indikatornya.

3.7 Definisi Operasional

dan Pengukuran Variabel Penelitian ini menggunakan empat variabel independen dan satu variabel dependen yang diukur dengan menggunakan skala likert. Menurut Ghozali dan Ikhsan 2006 skala likert merupakan metode untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

3.7.1 Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini yaitu: 1. Latar belakang pendidikan dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan staf Bawasko Medan yang diukur dengan jenjang atau strata pendidikan dan jurusan program studi yang dimiliki oleh staf Bawasko Medan. Tingkat pendidikan dimulai dari SLTA sampai dengan Pascasarjana. Indikator lainnya yaitu jurusan yang dimiliki ada pada staf Bawasko Medan, dimana jurusan program studi Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008 yang dimiliki staf Bawasko Medan seperti jurusan Ekonomi, FISIP, Hukum, dan Teknik. Pengukurannya menggunakan skala Likert. Untuk penilainnya adalah sebagai berikut Pascasarjana plus Training = Skor 1 kategori sangat baik Pascasarjana = Skor 2 kategori baik Sarjana = Skor 3 kategori netral Sarjana Muda atau D3 = Skor 4 kategori tidak baik SLTA = Skor 5 kategori sangat tidak baik 2. Kecakapan profesional dalam penelitian ini adalah staf Bawasko yang telah mengikuti training akuntansi, staf Bawasko yang telah mengikuti training audit, dan pengalaman dalam melakukan pemeriksaan. Untuk penilaiannya adalah sebagai berikut : Sangat sering = Skor 1 Sering = Skor 2 Pernah = Skor 3 Hampir tidak pernah = Skor 4 Tidak pernah sama sekali = Skor 5 3. Pendidikan berkelanjutan dalam penelitian ini adalah staf Bawasko Medan yang telah mengikuti program pendidikan singkat untuk dalam dan luar negeri, materi pelatihan yang diikuti tersebut harus mengikuti perkembangan teknologi yang terbaru, jenis pelatihan yang diikuti oleh staf pemeriksa harus berhubungan dengan obyek pemeriksaan yang ada, dan Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008 frekuensi pelatihan seorang pemeriksa setiap dua tahun minimal 80 jam mengikuti pelatihan. Untuk penilaiannya adalah sebagai berikut : Sangat setuju = Skor 1 Setuju = Skor 2 Netral = Skor 3 Tidak setuju = Skor 4 Sangat tidak setuju = Skor 5 4. Independensi dalam penelitian ini adalah pemeriksa tidak memiliki hubungan kerjasama dengan entitas atau program yang diperiksa, pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan tidak mempunyai batasan waktu yang tidak wajar, organisasi pemeriksa harus bebas dari hambatan independensi, dan tidak ada campur tangan pihak ekstern mengenai penugasan, penunjukan dan promosi pemeriksa. Kategori penilaiannya adalah : Sangat setuju = Skor 1 Setuju = Skor 2 Netral = Skor 3 Tidak setuju = Skor 4 Sangat tidak setuju = Skor 5 Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008

3.7.2 Variabel Dependen

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Akuntabilitas, Kompetensi dan Independensi Pemeriksa Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Pada Inspektorat Kota Medan

0 34 92

Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendidikan Berkelanjutan, dan Independensi Pemeriksa terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan (Studi Empiris : Badan Pengawasan Daerah Kabupaten Dairi)

1 34 126

Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan, Kecakapan Profesional, Pendidikan Berkelanjutan,Independensi, Kepatuhan Pada Kode Etik,Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Dan Pengalaman Kerja Sebagai Variabel Moderating Studi Empiris Pada Inspektorat Kab. Aceh Te

9 94 142

PENGARUPROFESI PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN BERKELANJUTAN, INDEPENDENSI, KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PENGALAMAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 6 16

PENDAHULUAN PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN BERKELANJUTAN, INDEPENDENSI, KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PENGALAMAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 3 9

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN BERKELANJUTAN, INDEPENDENSI, KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PENGALAMAN KERJA SEBAGA

0 5 26

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, KECAKAPAN PROFESIONAL, PENDIDIKAN BERKELANJUTAN, INDEPENDENSI, KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN PENGALAMAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 2 34

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Kecakapan Profesional, Obyektifitas, InteGritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Audit (Stu

0 0 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Kecakapan Profesional, Obyektifitas, InteGritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Audit (Studi Empiris KAP di Yogyakarta dan Surakarta).

0 1 9

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Kecakapan Profesional, Obyektifitas, InteGritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Audit (Stu

0 0 17