rata, media dan modus terlihat bahwa variabel ini memiliki tingkat persetujuan yang tinggi karena nilainya cenderung rendah, artinya responden cenderung menyetujui
bahwa pendidikan berkelanjutan akan meningkatkan kemampuan pemeriksaan mereka.
Independensi memiliki nilai rata-rata 7.33 dengan median yang hampir sama sebesar 7, namun modusnya relatif berbeda yaitu 5. Berdasarkan hal ini terlihat
pemusatan data berada di nilai dibawah rata-rata. Jika membuat range seperti yang dilakukan terhadap variabel lain terlihat bahwa semua data sudah masuk ke dalam
range tersebut, sehingga persebaran data dapat dikatakan cukup baik. Nilai rata-rata juga menunujukkan bahwa independensi cenderung mendapat tingkat persetujuan
yang tinggi, artinya responden cenderung menyatakan bahwa jika mereka memiliki independensi maka proses pemeriksaan akan semakin baik.
Secara simultan variabel latar belakang pendidikan, kecakapan professional, pendidikan berkelanjutan dan independensi pemeriksa mempunyai pengaruh terhadap
kualitas hasil pemeriksaan.
4.2.2 Pengujian Hipotesis
Penelitian ini mengajukan sebuah model persamaan regresi berganda yang menguji pengaruh variable independen terhadap variable dependen, dengan
persamaan regresi sebagai berikut :
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e Y
= Kualitas Hasil Pemeriksaan X
1
= Latar Belakang pendidikan X
2
= Kecakapan Profesional X
3
= Pendidikan Berkelanjutan X
5
= Independensi
a = Konstanta
b = Koefisien
regresi e =
error
H akan ditolak jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 sehingga hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05 karena dinilai cukup ketat untuk mewakili
hubungan antara variabel-variabel yang diuji atau menunjukkan hubungan bahwa korelasi antara kedua variabel cukup nyata. Disamping itu tingkat signifikansi 0,05
sering digunakan dalam penelitian-penelitian ilmu sosial Levin, 1998. Tabel 4.8 merangkum hasil pengujian model yang terdapat di dalam lampiran 8.
Berdasarkan lampiran 8 yang dirangkumkan di dalam tabel 4.9, dapat disampaikan beberapa kesimpulan umum sebagai berikut :
1. Hipotesis penelitian yang menyatakan secara simultan latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan
independensi pemeriksa berpengaruh signifikan terhadap hasil kualitas hasil pemeriksaan dapat diterima. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas model
sebesar 0.000 lampiran 8 jauh lebih kecil dari batas signifikansi yang digunakan yaitu sebesar 0.05. Berdasarkan uji F dengan jumlah sampel 30,
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
variabel independen 4 dan tingkat signifikansi sebesar 0.05 dihasilkan bahwa F
Hitung 25.023
F
Tabel
2.76 sehingga hipotesa penelitian dapat diterima.
Tabel 4.9 : Pengujian Model Keterangan B
Standard Error
T
Tabel
T
Hitung
Signifikansi
Konstan 5.544 2.625
2.112 0.450
Latar Belakang Pendidikan
-0.418 0.275
2.06 -1.520 0.141
Kecakapan Profesional -0.515
0.166 2.06
-3.104 0.005
Pendidikan Berkelanjutan
1,267 0.139
2.06 9.102 0.000
Independensi 0.353 0.134
2.06 2.633
0.014 R
2
Model 0.800
Signifikansi model 0.000
F
Tabel
2.760 F
Hitung
25.023 Sumber : Pengolahan Data SPSS
Jika dinyatakan di dalam bentuk persamaan regresi maka dapat dituliskan sebagai berikut :
Y = 5.544 -0.418X
1
– 0.515X
2
+ 1.267X
3
+ 0.353X
4
2. Variabel latar belakang pendidikan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan karena berdasarkan output yang terdapat
di lampiran 8 yang diringkaskan di dalam tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0.141, dimana nilai ini lebih besar dari batas signifikansi
model yaitu 0.05 serta uji t menghasilkan nilai t
Hitung
-1.520 t
Tabel
2.06, dimana jika nilai t
hitung
lebih kecil dari t
Tabel
maka hipotesa penelitian ditolak. Karena variabel ini tidak signifikan maka nilai koefisien sebesar -0.418
menjadi tidak dapat dianalisa dengan baik.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
3. Variabel kecakapan profesional secara parsial menunjukkan pengaruh yang signifikan karena berdasarkan output nilai probabilitas lebih kecil 0.005 lebih
kecil dari tingkat signifikansi sebesar 0.05 serta uji t menghasilkan nilai t
Hitung
-3.104 t
Tabel
2.06. Koefisien sebesar -0.515, koefisien ini berarti bahwa kecakapan profesional mempunyai hubungan yang terbalik dengan kualitas
hasil pemeriksaan. Penjelasan lebih rinci akan dijelaskan pada bagian berikutnya.
4. Variabel pendidikan berkelanjutan secara parsial terbukti signifikan mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan. Hasil uji variabel ini menunjukkan
probabilitas 0.000 jauh lebih kecil dari batas signifikansi yang digunakan 0.05 serta uji t menghasilkan nilai t
Hitung
9.102 t
Tabel
2.06. Nilai t
Hitung
yang lebih besar dari t
Tabel
menyatakan hipotesis penelitian dapat diterima Koefisien variabel ini 1,267 secara jelas memberikan gambaran hubungan
yang searah, atau dengan perkataan lain peningkatan pendidikan berkelanjutan memberikan pengaruh positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
5. Varibel independensi secara parsial memiliki probabilitas 0.014 yang lebih kecil dari batas signifikansi penelitian 0.05 serta uji t menghasilkan nilai
t
Hitung
2.633 t
Tabel
2.06. sehingga variabel ini dinyakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Koefisien variabel
independensi 0.353 memberikan gambaran hubungan yang searah antara tingkat independensi dengan kualitas hasil pemeriksaan, atau dapat dinyatakan
peningkatan independensi akan meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan.
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
6. Konstanta penelitian ini sangat tidak signifikan Nilai signifikansi 0.450 jauh lebih besar dari batasan 0.05 sehingga nilainya tidak perlu dianalisa.
Konstanta penelitian dengan dengan skala memang kurang dapat memberikan gambaran yang berarti.
7. Koefisien determinasi memiliki nilai 0.800 atau 80, artinya kualitas hasil pemeriksaan 80 dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, kecakapan
profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi. Sisanya sebanyak 20 dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang digunakan di dalam
penelitian ini.
Tabel 4.10 : Model Summary
Model R
R Square Adjusted R.
Square Std. Error of
The estimate 1 .895
a
.800 .768
1.58611 Sumber : Pengolahan data SPSS
Pada tabel 4.10 yang juga terdapat pada lampiran 9 dapat dijelaskan angka R sebesar 0.895 menunjukkan bahwa korelasi antara kualitas hasil pemeriksaan dengan
keempat variabel independentnya adalah kuat. Angka R Square atau Koefisien determinasi adalah 0.800, hal ini menunjukkan pengaruh latar belakang pendidikan,
kecakapan professional, pendidikan berkelanjutan, independensi pemeriksa sebesar 80 terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Namun untuk jumlah variabel independent
lebih dari dua, lebih baik digunakan adjusted R square, yang adalah 0.768 selalu lebih kecil dari R square. Hal ini berarti 76.8 variasi dari Kualitas hasil pemeriksaan
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
dipengaruhi oleh keempat variabel independen. Sedangkan sisanya 100-76.8 = 23.2 dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain. Standard Error of Estimate
SEE adalah 1.586. Makin kecil SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependent.
Tabel 4.11 : Anova
Model Sum of
Squares Df Mean
Square F Sig
1 Regression 251.806
4 62.952
25.023 .000
a
Residual 62.894
25 2.516
Total 314.700
29 Sumber : Pengolahan data SPSS
Dari tabel 4.11 dapat dijelaskan yaitu dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung adalah 25.023 dengan tingkat signifikansi 0.0000. Karena probabilitas 0.000
jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi bisa dipakai untuk menjelaskan pengaruh kualitas hasil pemeriksaan. Atau bisa dikatakan latar belakang pendidikan,
kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan, dan independensi pemeriksa secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
4.2.3 Pembahasan