4.2.1 Deskripsi
Statistik
Ukuran-ukuran statistik
deskriptif dapat memberikan gambaran yang cukup bermanfaat dalam melakukan analisa permasalahan. Tabel 4.8 merangkumkan statistik
deskriptif variabel dalam penelitian ini. Hasil lengkap statistik deskriptif terdapat di dalam lampiran 4.
Tabel 4.8 : Rangkuman Statistik Deskriptif
Variabel Kualitas Hasil
Pemeriksaan Latar
Belakang pendidikan
Kecakapan Profesional
Pendidikan Berkelanjutan
Independensi
Mean 11.90 6.03
9.43 8.80
7.33 Median 12.00
6.00 9.50
9.00 7.00
Modus 13.00 6.00
10.00 9.00
5.00 Nilai Max
24,00 8.00
15.00 17.00
13.00 Nilai Min
5.00 4.00
4.00 4.00
4.00 Standard
deviasi 3.29
1.27 2.12
2.51 2.29 Interval
Kemungkinan 5 - 25
2 – 10 3 - 15
4 - 20 4 - 20
Sumber : Pengolahan data SPSS Kualitas hasil pemeriksaan memiliki rata-rata sebesar 11.90 dengan median
12.00 dan modus 13.00, hasil ini menunjukkan penyebaran data tidak terlampau jauh dari nilai rata-rata. Persebaran nilai kualitas hasil pemeriksaan masih kurang baik
karena jika dibuat range Mean
+
- 3 standar deviasi yaitu 2,03 – 21,77, maka nilai
maksimum masih berada diluar range ini. Berdasarkan teori 99 data seharusnya
berada di dalam interval tersebut Levin, 1998. Nilai rata-rata sendiri dapat dikatakan
cukup moderat karena lebih dekat ke nilai range kemungkinan minimum, artinya kualitas hasil pemeriksaan masih sedikit diatas nilai tengah. Nilai tengah yang
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
dimaksud adalah seandainya semua responden menjawab nilai moderat 3 maka nilai rata rata adalah 15, sedangkan berdasarkan alat ukur yang digunakan semakin kecil
nilai yang diperoleh maka semakin baik ukuran tersebut sehingga nilai mean sebesar 11.90 menunjukkan rata-rata kualitas hasil pemeriksaan moderat.
Variabel latar belakang pendidikan terlihat sangat homogen dengan nilai mean, median, dan modus yang sama. Hal ini mengindikasikan data yang diperoleh untuk
variabel ini cukup homogen. Berdasarkan standard deviasi jika dibuat interval 3 x standard deviasi, maka semua data yang diperoleh sudah masuk dalam interval
tersebut. Berdasarkan rata-rata ini terlihat bahwa latar belakang pendidikan mayoritas adalah sarjana. Responden dengan latar belakang pendidikan sarjana sebanyak 19
orang, tingkat magister sebanyak 3 orang, diploma sebanyak 5 orang, dan berpendidikan SLTA sebanyak 3 orang.
Variabel kecakapan profesional memiliki rata 9.43 dengan median dan 9.50, serta modus 10.00. Jika dibuat range dari nilai rata
+
- 3 standar deviasi maka rangenya
adalah 3.07 – 15.79 dimana semua data sudah masuk ke dalam range ini, sehingga persebaran data dianggap cukup baik. Berdasarkan nilai rata-rata persepsi responden
terhadap kecakapan profesional mereka hanya berada pada nilai pertengahan atau kecakapan profesional yang moderat.
Variabel pendidikan berkelanjutan memiliki rata-rata 8.80 dengan nilai median dan modus 9.00. Berdasarkan persebaran data dengan perhitungan seperti diatas, maka
masih terdapat data bernilai maksimum yang belum masuk ke dalam interval, walaupun demikian persebaran datanya sudah dapat dikatakan baik. Berdasarkan rata-
Rizal Iskandar Batubara : Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan Kecakapan Profesional, Pendidikan…, 2008 USU e-Repository © 2008
rata, media dan modus terlihat bahwa variabel ini memiliki tingkat persetujuan yang tinggi karena nilainya cenderung rendah, artinya responden cenderung menyetujui
bahwa pendidikan berkelanjutan akan meningkatkan kemampuan pemeriksaan mereka.
Independensi memiliki nilai rata-rata 7.33 dengan median yang hampir sama sebesar 7, namun modusnya relatif berbeda yaitu 5. Berdasarkan hal ini terlihat
pemusatan data berada di nilai dibawah rata-rata. Jika membuat range seperti yang dilakukan terhadap variabel lain terlihat bahwa semua data sudah masuk ke dalam
range tersebut, sehingga persebaran data dapat dikatakan cukup baik. Nilai rata-rata juga menunujukkan bahwa independensi cenderung mendapat tingkat persetujuan
yang tinggi, artinya responden cenderung menyatakan bahwa jika mereka memiliki independensi maka proses pemeriksaan akan semakin baik.
Secara simultan variabel latar belakang pendidikan, kecakapan professional, pendidikan berkelanjutan dan independensi pemeriksa mempunyai pengaruh terhadap
kualitas hasil pemeriksaan.
4.2.2 Pengujian Hipotesis