Untuk melihat reliabilitas maka kolom yang dilihat adalah Cronbach`s Alpha. Apabila nilainya melebihi 0.80 maka instrumen-instrumen dalam penelitian
dinyatakan reliabel.
3.10. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu sebagai berikut :
3.10.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar untuk menggambarkan keadaan data secara umum. Analisis deskriptif ini meliputi beberapa
hal sub menu deskriptif statistik seperti frekuensi, deskriptif, eksplorasi data, tabulasi silang dan analisis rasio Situmorang dan Lufti, 2014:20.
Menurut Sugiyono 2008:206 analisis deskriptif ini digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
3.10.2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis Ordinary Least Square OLS Situmorang dan
Lufti, 2014:114. Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian
asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu : 1.
Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal., yakni distribusi data dengan bentuk
lonceng. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka nilai Asymp.Sig 2-tailed
di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang dan Lufti, 2014:114.
a. Pendekatan Histogram
b. Pendekatan Grafik
c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
2. Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan apabila varians
berbeda maka disebut heteroskedastisitas. 3.
Multikolinearitas Istilah kolinearitas ganda berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau
eksak diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Istilah kolinearitas sendiri berarti hubungan linear tunggal, sedangkan kolinearitas ganda menunjukkan adanya
lebih dari satu hubungan linear yang sempurna. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance
Inflation Faktor VIF. Batas Tolerance Value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5 Situmorang Lufti, 2014 : 147, di mana :
a.
Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas
b.
Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas
3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda