Arief Rachman : Pengaruh Investment Opportunity Set Ios Dan New Business Development NBD Terhadap Profitabilitas Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
F. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini metode analisis data dilakukan dengan metode analisis statistik dan menggunakan software SPSS 15.0. Penggunaan metode analisis regresi
dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak. Pengujian asumsi klasik tersebut meliputi : uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heteroskesdasitas, uji autokorelasi.
1. Pengujian Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk menguji apakah
data berdistribusi normal akan digunakan analisis grafik probability plot, histogram dan uji Kolmogorov-Smirnov.
b. Uji Multikolinearitas.
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk deteksi terhadap ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF Variance Inflaction Factor dan nilai
toleransi. Pada pengujian ini regresi yang bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF kurang dari 10.
c. Uji heterokesdastisitas
Uji heterokesdastisitas melihat apakah didalam model regresi terjadi
Arief Rachman : Pengaruh Investment Opportunity Set Ios Dan New Business Development NBD Terhadap Profitabilitas Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain Erlina, 2007 : 108. Model Regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokesdasitisitas. Uji ini
dilakukan dengan mengamati pola tertentu pada grafik scatterplot, di mana bila ada titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk pola maka
tidak terjadi heteroskesdastisitas. d.
Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linear
terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan t-1 atau sebelumnya. Pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin – Watson DW-test.
Hipotesis yang akan diuji adalah : H
: tidak ada autokorelasi r = 0 H
a
: ada autokorelasi r ≠ 0
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : a. Bila nilai Durbin-Watson terletak antara batas atas dan Upper Bound dan 4-DU, maka
koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi. b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau Lower Bound DL, maka
koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif. c. Bila nilai DW lebih besar daripada 4-DL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari
nol, berarti ada autokorelasi negatif. d. Bila nilai DW terletak diantara batas atas DW dan batas bawah DL atau DW
terletak antara 4-DU dan 4-DL, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan Ghozali, 2001.
Arief Rachman : Pengaruh Investment Opportunity Set Ios Dan New Business Development NBD Terhadap Profitabilitas Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
2. Pengujian Hipotesis
Hipotesis akan diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Regresi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Investment Opportunity Set IOS dan
New Business Development NBD terhadap profitabilitas dengan model persamaan sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e Dimana :
Y = profitabilitas
a = konstanta
b
1
,b
2
,b
3
= koefisien regresi X
1
= Market Value Equity to Book Value of Equity X
2
= Capital Expenditure to Book Value of Assets X
3
= New Business Development E
= tingkat kesalahan penganggu
Arief Rachman : Pengaruh Investment Opportunity Set Ios Dan New Business Development NBD Terhadap Profitabilitas Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN