Arief Rachman : Pengaruh Investment Opportunity Set Ios Dan New Business Development NBD Terhadap Profitabilitas Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
2 R D expense to firm assets
3 R D expense to sales
4 Capital expenditure to market value of assets
5 Capital expenditure commited to total assets
6 Capital expenditure to book value of assets
7 Capital addition to assets book value
8 Capital addition to marketvalue of assets
Proksi Berdasarkan Varians 1
Varians of total return 2
Market value beta 3
Assets beta 4
Varians of assets- deflacted sales Ukuran Komposit
1 Score factor
2 Instrument variabel
B. New Business Development
New Business Development merupakan suatu area spesialisasi dalam suatu perusahaan yang berisikan beberapa tehnik investasi dan tanggung jawab yang memiliki
tujuan untuk meraih customer baru dan mencoba untuk meraih pangsa pasar baru. Beberapa tehnik yang dapat dilakukan yaitu : mengakses beberapa peluang pasar dan
target, mengumpulkan pengetahuan mengenai pelanggan dan competitor, mengumpulkan informasi dalam kemungkinan penjualan, memberikan draft mengenai proses investasi
yang akan berkembang, mengikuti proses investasi, memberikan model desain bisnis yang akan diekspansi.
Hal – hal yang termasuk dalam Business Development adalah mengevaluasi beberapa peluang investasi dan bisnis dengan menggunakan beberapa pola yang dapat
dipertimbangkan,yaitu : pemasaran, manajemen informasi yang berhubungan dengan pengetahuan manajemen, pelayanan terhadap pelanggan. Suatu organisasi atau
Arief Rachman : Pengaruh Investment Opportunity Set Ios Dan New Business Development NBD Terhadap Profitabilitas Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
perusahaan memiliki suatu tujuan bahwa perusahaan tersebut tetap mengembangkan investasi perusahaan dan juga ekspansi bisnis yang akan dilakukan. Dengan tidak hanya
berfokus kepada main productmain business yang memiliki perusahaan, secara tidak langsung dengan melakukan pemgembangan investasi akan meningkatkan pertumbuhan
laba pada perusahaan tersebut. Pengembangan bisnis selalu membutuhkan pendekatan disiplin disamping
mengembangkan bisnis. Beberapa konsultan merekomendasikan beberapa strategi dalam peningkatan bisnis, yang didalamnya termasuk financial, legal dan advertising skill.
Kemampuan kreativitas juga sangat dibutuhkan dalam bentuk investasi ini. Business development memiliki dua metode dalam penggunaannya . yaitu antara lain : Sales –
oriented client – facing, Operational function to support expansion. Dalam metode sales – oriented, Business Development berkonsentrasi terhadap
pengembangan strategi channel relationship. Metode ini menggunakan pendekatan dimana investasi bisnis yang akan dilakukan dengan metode pendekatan terhadap relation
hubungan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Dalam metode operational fuction support expansion, business development berkonsentrasi terhadap analisis mengenai
deskripsi bisnis yang akan dilakukan perusahaan yaitu dimana perusahaan melakukan job – search engine ,hal ini dilakukan perusahaan untuk menerapkan system bahwa
investasi dalam bidang pengembangan bisnis dilakukan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.
New business development merupakan salah satu opsi perusahaan dalam menentukan aliran kas bebas perusahaan. Hal ini terjadi karena perusahaan yang berjalan
baik dan memiliki profit dalam jumlah yang banyak atau dapat dikatakan memiliki slack
Arief Rachman : Pengaruh Investment Opportunity Set Ios Dan New Business Development NBD Terhadap Profitabilitas Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
resources. Hal ini dapat digunakan untuk pengembangan bisnis baru Andrew, 2008:94. Bila perusahaan memiliki slack resources, dibutuhkan lembaga dalam suatu grup
holding perusahaan dengan peran sebagai advisor yang tugasnya mempelajari peluang. Mencari dan mengevaluasi semua peluang bisnis baru yang bisa direalisasikan
hingga menegosiasikan dan melakukan deal proyek investasi merupakan tahap yang harus dilakukan dalam business development. Beberapa tahap lainnya yaitu merancang
tahap – tahap pada tiap proyek investasi dan mengawasi semua tahap pentingnya. Melakukan studi kelayakan dalam semua aspek mulai dari pendanaan hingga operasional,
serta menyiapkan materi usulan kerja sama dengan calon mitra investasi antara lain : Private equity investor, Hedge fund, Investment Bank, Bank, Perusahaan asuransi. Tidak
hanya itu New Business Development dilakukan sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban mecari investasi baru selain menjaga mitra lama. Dan juga harus memonitor
semua proyek investasi yang tepat untuk masing – masing proyek tersebut.
Ada beberapa model dalam New Business Development, yaitu : Greenfield Development, Acquisition Akuisisi.
a. Greenfield Development Dalam memasuki bisnis baru ada kalanya sebuah perusahaan merintis dengan
mendirikan entitas Perseroan Terbatas PT baru, atau sering dikenal sebagai model Greenfield Development. Model Greenfield Development biasanya digunakan karena
memungkinkan perusahaan membangun budaya perusahaan dan karakterisitik sumber daya manusia yang sesuai dengan platform di grup itu. Namun model ini memiliki
beberapa kelemahan antara lain tidak dapat mempercepat pertumbuhan perusahaan. b. Acquisition akuisisi
Arief Rachman : Pengaruh Investment Opportunity Set Ios Dan New Business Development NBD Terhadap Profitabilitas Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
Perusahaan juga melakukan model alternatif lain yaitu pola akuisisi yaitu pola dimana perusahaan tersebut berpatungan joint venture agar dapat mempercepat
pertumbuhan bisnis perusahaan dan juga meminimalisir resiko yang dapat ditanggung bersama. Ada berbagai pola akuisisi yang dilakukan antara lain : Leverage Buyout LBO,
Management Buyout MBO, Akuisisi Saham Biasa. Leverage Buyout LBO terjadi bila perusahaan mengambil alih kendali suatu
perusahaan dengan cara membeli saham mayoritas dengan menggunakan uang pinjaman atau hutang. Atau, kalaupun menggunakan uang sendiri porsi yang muncul lebih kecil
dari dana pinjaman itu sendiri. Pola Leverage Buyout LBO banyak diterapkan untuk mengejar pertumbuhan karena biaya modalnya tidak besar berhubung mengandalkan
pihak ketiga. Leverage Buyout LBO merupakan instrument yang banyak dilirik karena suatu perusahaan tidak harus mempunyai uang cash sendiri yang berjumlah besar untuk
melakukan akuisisi. Perusahaan bermitra dengan investment bankers, pengelola dana pihak ketiga yang memang juga aktif mecari peluang investasi baru. Bahkan tidak hanya
investment bankers, tetapi bisa juga dari private equity investors, hedge fund, bank dan perusahaan asuransi. Dalam model Leverage Buyout LBO diharuskan untuk mempunyai
hubungan baik dengan barisan pengelola dana besar tadi. Management Buyout MBO merupakan pola akuisisi dimana sebuah perusahaan
mengakuisisi sebuah perusahaan lengkap dengan tim manajemennya, dan biasanya Chief Excecutive Officer CEO di perusahaan yang baru diakuisisi kemudian diberi hadiah
saham. Ide untuk akuisisi dengan pola MBO bisa berasal dari calon investornya yaitu grup usaha yang sedang mencanangkan pertumbuhan bisnis, dan hal ini juga bisa timbul
dari pucuk kepemimpinan CEO di perusahaan yang hendak diakuisisi.
Arief Rachman : Pengaruh Investment Opportunity Set Ios Dan New Business Development NBD Terhadap Profitabilitas Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
Akuisisi Saham Biasa merupakan pola akuisisi dimana investor publik melalui penawaran saham biasa Initial Public Offering IPO di bursa, dengan cara menjual
sebagian saham ke masyarakat atau mengeluarkan obligasi. Dalam hal ini, tidak mungkin perusahaan meng-go public-kan unit bisnis baru karena belum menguntungkan. Dan hal
ini pasti tidak akan diterima pihak regulator bursa. Cara yang umum dilakukan adalah menjual sebagian saham perusahaan induk atau subholding dan diumumkan bahwa dana
hasil Initial Public Offering IPO akan digunakan untuk membiayai pengembangan bisnis baru. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa New Business Development NBD
merupakan salah satu faktor dalam meningkatkan profit perusahaan tersebut.
C. Profitabilitas Pada umumnya profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Menurut Sartono 2001:120, “profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun
modal sendiri”. Para investor tetap tertarik terhadap profitabilitas perusahaan karena profitabilitas mungkin merupakan satu – satunya indikator yang paling baik mengenai
kesehatan keuangan perusahaan. Pengukuran profitabilitas dapat dilakukan dengan membandingkan tingkat Return
On Investment ROI yang diharapkan dengan tingkat return yang diminta para investor dalam pasar modal. Profitabilitas perusahaan biasanya diukur dengan menggunakan rasio
keuangan yang diambil dari informasi akuntansi yang terdapat dalam laporan keuangan. Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba dan juga untuk mengetahui kemampuan perusahaan
Arief Rachman : Pengaruh Investment Opportunity Set Ios Dan New Business Development NBD Terhadap Profitabilitas Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
menghasilkan laba dan juga untuk mengetahui efektivitas perusahaan dalam mengelola sumber – sumber yang dimilikinya. Sedangkan menurut Hanafi 2005 : 42 “Rasio ini
mengukur kemampuan perusahaan menghasilka keuntungan profitabilitas pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu”. Mark, K; Peter, K; and Teck-Kin, S 2001
dalam Almilia dan Devi 2007 mengatakan bahwa rasio profitabilitas yang dikur diukur dengan ROI mempunyai pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan laba karena rasio
ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset tertentu. Ada tiga rasio yang biasa digunakan dalam mengukur tingkat
profitabilitas perusahaan, yaitu : profit margin, return on investment, return on equity. a. Profit Margin
Profit Margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini juga bisa
diinterprestasikan sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya – biaya ukuran efisiensi di perusahaan pada periode tertentu Hanafi, 2005 : 42. Untuk menghitung
profitabilitas perusahaan digunakan rumus sebagai berikut : PROFIT MARGIN =
Return On Investment ROI sering juga disebut sebagai Return On Assets ROA. ROI mengukur kemampuan perusahaan – perusahaan dalam menghasilkan laba bersih
berdasarkan tingkat assets tertentu. Laba Bersih setelah pajak
Penjualan Profit Margin yang tinggi menunjukkan perusahaan menghasilkan laba yang
tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Secara umum, rasio yang rendah menunjukkan ketidakefisienan manajemen.
b. Return On Investment ROI
Arief Rachman : Pengaruh Investment Opportunity Set Ios Dan New Business Development NBD Terhadap Profitabilitas Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
Untuk menghitung ROI digunakan rumus sebagai berikut : ROI =
ROE = Laba Bersih setelah pajak Total Ekuitas
Angka yang tinggi untuk ROE menunjukkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Rasio ROE tidak memperhitungkan dividen maupun capital gain untuk pemegang
saham. Karena itu, rasio ini bukan pengukur return yang diterima pemegang saham yang sebenarnya Hanafi, 2005 : 43.
Bowlin et al 1980 : 30 membagi rasio profitabilitas menjadi dua kategori. - Profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan
Profitabilitas dalam kategori ini merefleksikan kemampuan manajemen perusahaan dalam mengontrol beban dan merubah penjualan menjadi laba. Untuk
mengukur profitabilitas dalam kategori ini, digunakan rasio Gross Profit Margin. - Peofitabilitas dalam kaitannya dengan investasi
Laba Bersih setelah pajak Total Assets
Semakin tinggi tingkat Return On Investment suatu perusahaan, semakin baik perusahaan tersebut.
c. Return On Equity ROE Syamsuddin 2000 : 64 menyatakan “Return On Equity ROE merupakan suatu
pengukuruan dari penghasilan income yang tersedia bagi para pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan”
Return On Equity ROE dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Kategori profitabiitas ini bertujuan untuk mengukur profitabilitas perusahaan dalam kaitannya dengan dana yang diinvestasikan yang digunakan untuk memaksimalkan
Arief Rachman : Pengaruh Investment Opportunity Set Ios Dan New Business Development NBD Terhadap Profitabilitas Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
laba. Oleh karena itu, rasio profitabilitas yang digunakan dalam kategori ini dalam mengukur keefektifan manajemen perusahaan secara keseluruhan. Untuk mengukur
profitabilitas dalam kategori ini, digunakan rasio Return On Investment atau Return On Assets.
D. Hubungan Investment Opportunity Set IOS dengan Profitabilitas Selain untuk didistribusikan kepada para pemegang saham, sebagian sisa laba
yang diperoleh oleh perusahaan akan digunakan untuk membiayai investasi. Apabila kondisi perusahaan sedang baik, perusahaan cenderung untuk melakukan investasi
daripada membayar dividen dalam jumlah yang besar Suharli, 2007. Hal yang seperti ini, tentu saja akan menimbulkan masalah kepentingan antara pemegang saham dan pihak
manajemen. Apabila perusahaan mempunyai banyak aliran kas bebas, maka perusahaan cenderung untuk meningkatkan penggunaan uang kas untuk keuntungan perusahaan atau
dengan kata lain perusahaan lebih memilih untuk melakukan investasi yang mempunyai nilai positif. Dengan demikian dapat dikatakan, apabila perusahaan mempunyai
Investment Opportunity Set yang besar, maka profitabilitas pada perusahaan tersebut mengalami pertumbuhan.
E. Hubungan New Business Development dengan Profitabilitas Investasi pengembangan bisnis merupakan bagian dari laba yang didistribusikan
oleh pihak manajemen untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Semakin banyak investasi dalam sektor pengembangan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan, sangat
memungkinkan profitabilitas perusahaan semakin meningkat pula. Dengan demikian
Arief Rachman : Pengaruh Investment Opportunity Set Ios Dan New Business Development NBD Terhadap Profitabilitas Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
dapat dikatakan bahwa apabila perusahaan melakukan investasi bisnis dengan menerapkan New Business Development, maka profitabilitas perusahaan semakin
meningkat. H.
Tinjauan Penelitian Terdahulu Beberapa tinjauan terdahulu berkaitan dengan pengaruh suatu variabel bebas x
terhadap variabel terikat profitabilitas. Adapun tinjauan terdahulu tersebut antara lain, NO
Nama Peneliti dan Tahun
Terdahulu Judul Penelitian
Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1 Suharli, 2007
Pengaruh Profitabilitas dan
Investment Opportunity Set IOS
Terhadap Kebijakan Tunai dengan
Likuiditas Sebagai Moderating Variabel
Dalam Penelitian ini yang digunakan
sebagai variabel adalah Profitabilitas
dan Investement Opportunity Set
IOS sebagai variabel bebas dan
Kebijakan Tunai sebagai variabel
terikat dengan Likuiditas sebagai
variabel moderating Kebijakan Tunai
perusahaan secara positif dipengaruhi
oleh profitabilitas dan diperkuat
likuiditasnya dan Investment
Opportunity Set IOS memberikan
pengaruh yang negative terhadap
tingkat pertumbuhan investasi perusahaan
2 Kasana, 2004
Analisis Moderasi Set Kesempatan Investasi
Terhadap Hubungan Antara Kebijakan
Dividen dan Aliran Kas Bebas Dengan
Tingkat Leverage Perusahaan
Dalam penelitian ini yang digunakan
sebagai variabel adalah Set
Kesempatan Investasi sebagai
variabel bebas dan Kebijakan Dividen
dan Aliran Kas Bebas sebagai
variabel terikat Set Kesempatan
Investasi Investment Opportunity Set
berpengaruh negatif terhadap kebijakan
dividen perusahaan dan arus kas bebas
dengan tingkat leverage perusahaan
3 Basuki, 2004
Hubungan Aliran Kas Bebas dengan
Kebijakan Dividen Perusahaan dengan
Set Kesempatan Investasi Sebagai
Variabel Moderasi Dalam penelitian
ini yang digunakan sebagai variabel
bebas adalah Aliran Kas Bebas dan
sebagai variabel terikat adalah
Set Kesempatan Investasi Investment
Opportunity Set tidak mampu
mempengaruhi hubungan aliran kas
bebas dan kebijakan
Arief Rachman : Pengaruh Investment Opportunity Set Ios Dan New Business Development NBD Terhadap Profitabilitas Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
Kebijakan Dividen dan Set
Kesempatan Investasi sebagai
variabel moderasi dividen, kalaupun ada
hubungannya sangat kecil
Suharli 2007 melakukan penelitian yang mempelajari hubungan antara Profitabilitas dan Investment Opportunity Set IOS terhadap Kebijakan Tunai dengan
Likuiditas sebagai Moderating Variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kebijakan Tunai perusahaan secara positif dipengaruhi oleh profitabilitas dan diperkuat
likuiditasnya dan Investment Opportunity Set IOS memberikan pengaruh yang negatif terhadap tingkat pertumbuhan perusahaan. Penelitian yang dilakukan Kasana 2004
berusaha menganalisa Moderasi Set Kesempatan Investasi Terhadap Kebijakan Dividen dan Aliran Kas Bebas dengan Tingkat Leverage Perusahaan. Hasil analisa ini
menunjukkan bahwa Set Kesempatan Investasi Investment Opportunity Set berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen dan aliran kas bebas dengan tingkat
leverage perusahaan. Penelitian Basuki 2004 meneliti hubungan aliran kas bebas dengan kebijakan
Dividen perusahaan dengan Set Kesempatan Investasi sebagai variabel moderasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam aliran kas bebas secara individual berhubungan
negatif dan tidak signifikan dengan kebijakan dividen tanpa memasukkan moderasi Set Kesempatan Investasi, demikian juga ketika menguji hubungan aliran kas bebas dengan
kebijakan dividen memasukkan Set Kesempatan Investasi sebagai variabel moderasi hasilnya menggambarkan hubungan negatif dan tidak signifikan. Temuan empiris ini
menjelaskan bahwa Set Kesempatan Investasi Investment Opportunity Set tidak mampu mempengaruhi hubungan aliran kas bebas dan kebijakan dividen, kalaupun ada hubungan
Arief Rachman : Pengaruh Investment Opportunity Set Ios Dan New Business Development NBD Terhadap Profitabilitas Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
adalah sangat kecil.
I. Kerangka Konseptual dan Hipotesis
1. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan model yang menerangkan bagaimana Hubungan suatu teori dengan faktor – faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah
tertentu. Berdasarkan uraian dari teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu, maka variabel independent penelitian ini adalah Investment Opportunity Set IOS dan New Business
Development NBD dan variabel dependen adalah profitabilitas. Perusahaan yang memiliki Investment Opportunity set yang baik dan juga
memiliki pusat pengembangan bisnis business development yang berkembang dengan bak dalam melakukan ekspansi bisnis merupakan berita yang baik bagi investor dan calon
investor serta memiliki pengaruh yang positif terhadap tingkat profitabilitas perusahaan. Menurut Van Horne 2005 : 222 “ profitabilitas merupakan ratio yang menghubungkan
laba dari penjualan dan investasi”. Profitabilitas yang tinggi menggambarkan keuntungan perusahaan yang meningkat yang berarti perusahaan mampu untuk melakukan inve4stasi
dan melakukan ekspansi bisnis. Investasi Oppurtunity Set IOS merupakan opsi investasi masa depan perusahaan yang tidak semata – mata hanya ditunjukkan dengan
adanya proyek – proyek yang didukung oleh kegiatan riset dan pengembangan saja , tetapi juga dengan kemampuan perusahaan yang lebih tinggi dala mengeksploitasi
kesempatan mengambil keuntungan dibandingkan dengan perusahaan lain yang setara dalam suatu kelompok industrinya. Apabila dalam suatu perusahaan memiliki investment
Arief Rachman : Pengaruh Investment Opportunity Set Ios Dan New Business Development NBD Terhadap Profitabilitas Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
opportunity set yang tinggi, hal ini berarti aliran kas bebas dalam perusahaan atau laba perusahaan yang dihasilkan sebagian besar akan digunakan untuk pengembangan bisnis
baru yang akan mendukung pertumbuhan perusahaan. Penelitian yang dilakukan Suharli 2007 menunjukan bahwa adanya pengaruh
antara Invesment opportunity set ISO dengan kebijakan deviden dengan kata lain hal ini menunjukan bahwa Investment Oppurtunity set menunjukan pengaruh positif terhadap
pengembangan bisnis dan ekspasi perusahaan. Penelitian Karsana 2004 dan Basuki 2004 menunjukan hasil yang sama yaitu Invesment Opurtunity set berpengaruh positif
terhadap investasi namun berpengaruh sebaliknya terhadap kebijakan deviden. Profitabilitas akan diukur dengan menggunakan Return On Investment ROI,
Investment Oppurtunity Set IOS akan diukur dengan Market Value Of Equity to Book Value Of Equity MVEBVEA dan Capital Expenditure to Book Value Of Assets
CAPBVA dan New Business Development NBD akan diukur dengan Dummy Variabel. Maka hubungan antara Invesment Opportunity Set IOS, dan New Business
Development NBD dengan Profitabilitas dapat digambarkan sebagai berikut :
Tingkat Profitabilitas
Y Investment
Opportunity Set IOS
X
1
New Business Development
NBD X
2
Arief Rachman : Pengaruh Investment Opportunity Set Ios Dan New Business Development NBD Terhadap Profitabilitas Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
. 2. Hipotesis Penelitian
Menurut Erlina 2007: 41 “hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris’’.Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban
sementara terhadap masalah akan yang diuji kebenaranannya, melalui analisis data yang relevan dan kebenarannya akan diketahui setelah dilakukan penelitian. Berdasarkan
tinjauan teoritis dan kerangka konseptual yang diuraikan sebelumnya., Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Investment Opportunity Set dan New Business Development
berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan manufaktur”.
Arief Rachman : Pengaruh Investment Opportunity Set Ios Dan New Business Development NBD Terhadap Profitabilitas Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2010.
BAB III METODE PENELITIAN